Sukses

Tata Cara Mandi Junub yang Benar, Jangan Sampai Salah

Ketahui tata cara mandi junub yang benar.

Liputan6.com, Jakarta Tata cara mandi junub yang benar wajib diketahui setiap umat muslim dewasa. Seseorang dalam keadaan junub dilarang untuk mengerjakan ibadah atau amalan tertentu. Untuk bisa suci dari junub, seseorang perlu melaksanakan tata cara mandi junub yang benar. Junub merupakan kondisi di mana seseorang memiliki hadas besar di tubuhnya.

Kondisi junub atau hadas besar ini meliputi jimak, keluarnya air mani, haid, dan nifas. Mandi junub sering disebut mandi wajib atau mandi besar merupakan cara bersuci untuk menghilangkan hadas besar.

Tata cara mandi junub yang benar tak sama seperti kegiatan mandi biasa. Ada niat dan tata cara tersendiri agar tubuh dapat bersih dari hadas besar. Tata cara mandi junub yang benar penting diketahui karena mandi junub bersifat wajib.

Banyak orang yang belum sepenuhnya memahami tata cara mandi junub yang benar. Tata cara mandi junub yang benar meliputi niat, berwudhu, dan urutan tata cara penting lainnya. Berikut tata cara mandi junub yang benar yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Hukum mandi wajib

Hukum mandi junub ini sudah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Alquran yaitu Surat Al Maidah dan An-Nisa'.

Allah SWT berfirman,

"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6).

Dalam surat An-Nisa', Allah SWT juga menyuruh umat Muslim mandi junub jika dalam keadaan junub.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. An-Nisa': 43).

Ibnu ‘Abbas bahwa Maimunah mengatakan,

"Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no 265 dan Muslim no 317)

3 dari 6 halaman

Kondisi junub yang mengharuskan mandi junub

Tujuan mandi junub adalah untuk membersihkan tubuh dan mensucikan diri dari hadas besar. Hadas adalah keadaan tidak suci pada pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh salat, tawaf dan ibadah lainnya. Berikut macam hadas besar yang mengharuskan mandi junub:

- Keluarnya air mani pada perempuan atau laki-laki baik sengaja maupun tidak

- Jimak, atau berhubungan badan

- Haid pada wanita

- Nifas pada wanita

4 dari 6 halaman

Niat mandi wajib

Niat Mandi Wajib yang disebabkan keluarnya air mani atau berhubungan badan

"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Janabati Fardlon Lillahi Ta’ala"

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala

Niat Mandi Wajib usai Haid

"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Haidi Fardlon Lillahi Ta’ala"

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala.

Niat Mandi Wajib usai Nifas

Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minan Nifasi Fardlon Lillahi Ta’ala

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala

5 dari 6 halaman

Tata cara mandi wajib

1. Membaca doa niat mandi junub hukumnya wajib. Doa niat mandi junub inilah yang membedakannya dari mandi biasa. Cara membaca doa niat mandi junub ini bisa dalam hati atau bersuara.

2. Membasuh tangan sampai 3 kali. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.

3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.

4. Mengulangi mencuci kedua tangan. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya mengusap-usapkan tangan ke tanah/tembok kemudian dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun baru disiram air.

5. Berwudhu seperti tata cara wudhu saat hendak salat.

6. Mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga basah semua.

7. Mengguyur tubuh dengan air, yang dimulai dari sisi kanan kemudian dilanjutkan dengan sisi kiri masing-masing 3 kali.

8. Pastikan seluruh anggota tubuh dibersihkan dari kotoran-kotaran.

6 dari 6 halaman

Perbedaan tata cara mandi wajib untuk laki-laki dan perempuan

Tata cara mandi junub usai berjimak bagi laki-laki, serta haid dan nifas untuk perempuan pada dasarnya sama saja. Yang membedakan adalah niat yang diucapkan.

Namun ada satu keistimewaan lagi bagi perempuan, yaitu saat membasuh keseluruhan rambut, perempuan tidak harus menguraikan rambutnya. Sebagaimana yang terdapat pada hadits, dari Ummu Salamah beliau bertanya kepada Nabi Muhammad SAW,

“Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?”

Nabi Muhammad SAW menjawab:

“Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini