Sukses

Punya Bentuk Mirip, Ini Cara Bedakan Seledri, Pertseli, dan Daun Ketumbar

Sekilas seledri, peterseli, dan daun ketumbar memiliki bentuk yang mirip.

Liputan6.com, Jakarta Sekilas seledri, peterseli, dan daun ketumbar memiliki bentuk yang sama. Ketiga sayuran ini kerap hadir dalam campuran masakan. Tampilannya yang mirip membuat banyak orang sulit membedakannya.

Banyak orang tak bisa membedakan antara seledri, peterseli, dan daun ketumbar. Bahkan tak jarang orang menganggap ketiganya adalah sayuran yang sama. Namun, kenyataannya, keduanya memiliki bentuk, rasa, aroma dan kegunaan yang berbeda.

Selain bentuk dan rasa, seledri, peterseli, dan daun ketumbar juga punya manfaat berbeda. Nutrisi dari seledri, peterseli, dan daun ketumbar menawarkan manfaat kesehatan bagi siapa pun yang mengonsumsinya.

Berikut cara membedakan seledri, peterseli, dan daun ketumbar serta manfaatnya untuk kesehatan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(28/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Bentuk daun

Seledri

Seledri memilik bentuk daun melebar dan lancip berwarna hijau tua. Batang seledri cenderung bergerigi dan berbentuk menyerupai bulan sabit. Daun Seledri lebih panjang dibanding daun ketumbar dan peterseli.

peterseli

Daun peterseli mirip dengan seledri yang lancip dan hijau gelap. Perbedaannya peterseli memiliki daun yang lebih kecil dari seledri. Daunnya cenderung menggerombol dan keriting. Batang peterseli berbentuk bulat dan halus, berbeda dari seledri yang bergerigi.

Daun ketumbar

Sekilas daun ketumbar sangat mirip dengan seledri. Namun, jika diperhatikan lebih seksama, ada perbedaan di antara keduanya. Daun ketumbar lebih bulat dan memiliki bentuk daun yang tidak lancip dan cenderung tumpul melengkung. Warna daun ketumbar pun jauh lebih terang dibanding seledri dan peterseli.

3 dari 7 halaman

Rasa dan aroma

Seledri

Seledri memiliki aroma segar yang halus dengan rasa lebih lembut dan khas. Aroma seledri tak sekuat daun ketumbar.

peterseli

peterseli juga memiliki rasa yang segar. Aromanya cenderung lembut dan membawa rasa lebih ringan dibandingkan ketumbar.

Daun ketumbar

Dalam hal rasa dan aroma, daun ketumbar yang juga dikenal sebagai Cilantro, lebih kuat dari peterseli dan seledri. Aromanya yang kuat mirip dengan aroma citrus segar.

4 dari 7 halaman

Penggunaan

Seledri

Seledri kerap digunakan sebagai penyedap hidangan seperti bakso dan soto. Seledri juga kerap dicampurkan pada masakan olahan seperti telur dadar, tumis, dan sup. Seledri memberi rasa segar para masakan.

peterseli

peterseli kerap digunakan sebagai garnish atau hiasan pada masakan. Bentuknya yang selalu terlihat segar menjadikan tiap hidangan tampak menarik. peterseli juga kerap digunakan sebagai topping makanan barat seperti spaghetti, pizza, atau lasagna.

Daun ketumbar

Daun ketumbar memiliki rasa dan aroma yang kuat. Daun ini sering digunakan sebagai penyedap masakan Asia yang kaya rempah. Rasanya yang kuat mampu menyedapkan masakan seperti kari atau tom yam. Daun ketumbar dikenal memiliki rasa manis dan lembut ketika ditambahkan ke hidangan.

5 dari 7 halaman

Manfaat seledri untuk kesehatan

Kaya antioksidan

Seledri mengandung vitamin C, beta karoten, flavonoid. Setidaknya ada 12 jenis nutrisi antioksidan tambahan yang ditemukan dalam satu tangkai seledri. Antioksidan melindungi sel, pembuluh darah, dan organ dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.

Lancarkan pencernaan

Seledri dapat menawarkan manfaat khusus untuk pencernaan. Kandungan air yang tinggi dari seledri (hampir 95 persen) ditambah dengan jumlah besar serat larut dan tidak larut mendukung saluran pencernaan yang lebih sehat.

Kaya vitamin dan mineral

Seledri kaya akan vitamin A, K, dan C, ditambah mineral seperti kalium dan folat. Seledri juga rendah sodium dan memiliki indeks glikemik rendah yang baik untuk penderita darah tinggi dan diabetes.

Tinggi kalsium

Kalsium membangun dan memelihara tulang dan gigi yang kuat dan sehat. Kalsium juga membantu mengirimkan informasi melalui sistem saraf dan mendukung fungsi pembuluh darah.

6 dari 7 halaman

Manfaat peterseli untuk kesehatan

Cegah kanker

Myricetin adalah flavonoid yang ditemukan di peterseli. Myricetin terbukti membantu mencegah kanker kulit. Penelitian telah menunjukkan bahwa peterseli dapat menghambat efek amina heterosiklik penyebab kanker.

Sehatkan tulang

Peterseli kaya akan vitamin K, yang merupakan nutrisi penting untuk kesehatan tulang yang optimal. Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi ini telah dikaitkan dengan pengurangan risiko patah tulang dan peningkatan kepadatan mineral tulang.

Sehatkan mata

Peterseli mengandung lutein, zeaxanthin, dan beta karoten, senyawa tanaman yang melindungi kesehatan mata dan dapat mengurangi risiko kondisi mata tertentu yang berkaitan dengan usia.

Cegah diabetes

Myricetin di peterseli juga digunakan dalam pengobatan dan pencegahan diabetes. Myricetin dapat menurunkan kadar gula darah dan menurunkan resistensi insulin. Ini juga tampaknya memberikan efek anti-inflamasi dan menghilangkan kelebihan lemak dari darah.

Cegah penyakit jantung

Peterseli kaya akan folat, vitamin B yang melindungi jantung dan dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Asupan folat yang rendah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

7 dari 7 halaman

Manfaat daun ketumbar untuk kesehatan

Redakan nyeri dan peradangan

Daun ketumbar memilik efek analgesik yang dapat meringankan rasa nyeri dan radang. Daun ketumbar digunakan baik secara internal maupun eksternal sebagai obat untuk iritasi kulit, termasuk gatal-gatal, dan kulit terbakar.

Sifat antijamur

Sebuah studi tahun 2014 menguji efek dari minyak esensial yang berasal dari daun ketumbar pada Candida albicans yang merupakan jamur penyebab infeksi kulit. Para penulis menyimpulkan bahwa minyak tersebut memang memiliki sifat antijamur.

Bantu detoks tubuh

Daun ketumbar melindungi tubuh dari infeksi dan racun. Sifat antibakterinya yang alami dapat membantu melindungi terhadap penyakit yang disebabkan oleh makanan dan air, termasuk keracunan makanan dan disentri.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini