Sukses

7 Penyebab Jerawat di Telinga dan Cara Mengatasinya

Jerawat di telinga disebabkan oleh kurang menjaga kebersihan telinga, rambut, hingga barang-barang yang menempel di telinga.

Liputan6.com, Jakarta Jerawat yang muncul di bagian permukaan tubuh memang cukup mengganggu penampilan. Terlebih kondisi jerawat yang sedang matang-matangnya, terkadang kerap menimbulkan rasa sakit dan gatal yang meresahkan.

Apalagi jerawat ini muncul di permukaan kulit yang tipis, seperti di telinga. Kehadiran jerawat di telinga memang tak kelihatan, tapi bisa menyebalkan.

Sesungguhnya bukan hal aneh bila ada jerawat tumbuh di telinga.  Karena teliga memiliki konsentrasi kelenjar minyak yang tinggi, sehingga bukan hal aneh bila jerawat berkembang di sana.

Selain permukaan kulit telinga yang tipis, telinga juga bersentuhan dengan tulang rawan yang rentan dengan peradangan dan mengarah pada rasa nyeri yang menyakitkan. Layaknya jerawat di wajah atau di punggung, kemunculan jerawat di telinga juga disebabkan oleh berbagai faktor penyebab yang kerap disepelekan.

Berikut penyebab jerawat di telinga dan cara mengatasinya yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (13/1/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Jerawat di Telinga

Layaknya jenis jerawat di wajah, jerawat di telinga juga merupakan suatu peradangan di kulit yang disebabkan oleh penyumbatan pori-pori akibat kelebihan minyak alami kulit, sel kulit mati, dan pertumbuhan bakteri. Menurut American Academy of Dermatology, peradangan kulit akan membesar menjadi jerawat yang berisi nanah.

Dilansir dari laman Refinery29, penyebab utama dari munculnya jerawat di telinga berasal dari kondisioner rambut, gel rambut, hair spray, dan produk perawatan rambut lainnya yang menyumbat ke dalam pori-pori sekitar telinga. Untuk itu, pastikan selalu membersihkan telinga setelah menggunakan semua produk tersebut.

Walaupun struktur telinga didominasi oleh tulang rawan, namun kulit yang melapisinya tetap mengandung kelenjar minyak dan pori-pori. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan terjadi penyumbatan pada pori di telinga penyebab jerawat.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko seseorang mengalami jerawat di telinga seperti:

- Ketidakseimbangan hormon, seperti masa puber atau menjelang menstruasi.

- Penggunaan produk kosmetik atau produk perawatan rambut yang mengenai telinga dan memicu reaksi peradangan.

- Infeksi bakteri di telinga yang biasanya terjadi akibat luka atau kebiasaan sering menyentuh atau menggaruk telinga dengan kondisi tangan yang kotor.

- Kebiasaan menggunakan earphone atau headphone yang jarang dibersihkan juga dapat memicu munculnya jerawat di telinga.

- Rambut yang tidak dijaga kebersihannya juga dapay menjadi penyebab jerawat di telinga. Rambut yang kotor sangat memungkinkan akan membawa bakteri menempel di telinga.

- Aksesori telinga seperti anting yang kotor juga dapat menjadi penyebab jerawat di telinga. Penggunaan anting atau tindik yang kotor akan mendatangkan kemunculan baketri, sehingga dapat memicu munculnya jerawat di sekitar telinga.

- Penggunaan helm dapat meningkatkan kelembapan di ssekitar telinga. Lingkungan yang lembap merupakan kondisi yang ideal untuk mendukung pertumbuhan bakteri. Apabila bakteri masuk ke dalam pori-pori di telinga, maka akan muncul jerawat.

3 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Jerawat di Telinga

Kompres dengan Air Hangat

Cara mengatasi jerawat di telinga yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir rasa nyeri dengan mengompresnya menggunakan air hangat. Pertama-tama, bersihkan bagian telinga terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol untuk menghilangkan bakteri yang ada. 

Setelah itu, celupkan kapas atau handuk kecil bersih ke dalam air hangat, peras, lalu tempelkan ke bagian telinga yang berjerawat. Kamu dapat melakukan cara mengatasi jerawat di telinga ini 2-3 kali sehari selama kurang lebih 5 menit. 

Hindari memencet jerawat di bagian ini karena hanya akan memperburuk kondisi jerawat dan membuat kulit bagian telinga mengalami iritasi atau meradang.

Mengoleskan Obat Jerawat

Kamu juga bisa menggunakan obat jerawat yang mengandung benzoyl peroxide. Kandungan ini biasanya tersedia dalam bentuk gel, lotion, krim, atau bisa juga sabun. 

Obat jenis ini memang paling umum digunakan dan dikenal efektif untuk mengatasi jerawat. Hal ini dikarenakan kandungan benzoyl peroxide diketahui mampu membunuh bakteri dan mengurangi kulit berminyak.

Karena efek sampingnya dapat membuat kulit mengelupas, maka sebaiknya kamu menggunakan produk dengan takaran yang sudah dianjurkan oleh dokter atau yang tertera pada cara pakai di kemasan.

Memberikan Antibiotik

Apabila jerawat di telinga disebabkan oleh infeksi bakteri dan kondisinya cukup parah, biasanya dokter akan memberikan pengobatan dengan antibiotik seperti minocycline, doxycycline, dan tetracycline.

Memberikan Vitamin A Topikal

Cara mengatasi jerawat di telinga selanjutnya dapat mengoleskan obat oles yang mengandung vitamin A. Salah satu pilihan jenis pengobatan ini adalah tretinoin. Jenis obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan oleh ibu hamil.

Obat Sistemik

Cara mengatasi jerawat di telinga selanjutnya yang bisa dicoba adalah memberikan obat sistemik. Obat sistemik yang sering digunakan untuk mengatasi jerawat adalah isotretinoin. Obat ini mengandung vitamin A dan biasnaya akan diberikan jika jerawat cukup parah.

Namun, jenis obat ini tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu hamil karena dapat menyebabkan kecacatan pada janin.

4 dari 4 halaman

Cara Mencegah Muncul Jerawat di Telinga

Setelah mengetahui penyebab jerawat di telinga, kamu akan lebih mudah untuk melakukan tindak pencegahan agar tidak muncul lagi. Salah satu cara mencegah jerawat di telinga dengan rutin membersihkan bagian tersebut.

Perlu diperhatikan, cukup membersihkan bagian luar telinga saja. Jika ingin menggunakan cotton bud, cukup lakukan di awal saluran telinga saja. Jangan membersihkan terlalu dalam.

Munculnya jerawat di telinga bukan hanya terkait kebersihan saja. Faktor pemicu lainnya dapat berupa stres, fluktasi, hormon, dan gen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini