Sukses

6 Kondisi Rambut yang Perlu Diwaspadai, Tanda Masalah Kesehatan

Jangan anggap sepele masalah pada rambut karena dapat menandakan kondisi kesehatanmu.

Liputan6.com, Jakarta Ada berbagai macam keluhan pada rambut, mulai dari rambut rontok atau rambut mudah patah. Bagi beberapa orang, kondisi ini bukan sesuatu yang perlu dicemaskan. Namun, apabila beberapa keluhan tersebut terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka kamu perlu mewaspadainya.

Gangguan pada kondisi rambut dapat menjadi sinyal terhadap kondisi kesehatan kamu. Terlebih bagi kamu yang sudah menjalani perawatan khusus untuk rambut, namun kondisi kesehatan rambut tetap memburuk.

Apabila kamu pernah mengalami kondisi tersebut, maka kamu perlu waspada ada masalah kesehatan dalam tubuh kamu. Ternyata, setiap masalah rambut dapat menjadi masalah kesehatan yang berbeda-beda.

Berikut enam penyakit yang ditandai dengan kondisi rambut semakin menurun yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/1/2020). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Infeksi Jamur

Penyakit infeksi jamur atau yang disebut tinea capitis menyerang rambut dan kulit kepala. Kondisi ini dapat membuat rambut menjadi rontok atau mudah patah. Selain itu, gejala yang umumnya dirasakan paling mengganggu dari penyakit ini adalah gatal pada kulit kepala.

Pada kebanyakan kasus, tinea kapitis juga menyebabkan luka dan borok pada kulit kepala. Untuk mengobati penyakit ini, dibutuhkan pengobatan dengan tablet anti-jamur selama beberapa minggu.

3 dari 7 halaman

Dermatitis Seboroik

Kondisi rambut yang menandakan masalah kesehatan selanjutnya adalah ketombe. Ketombe yang membandel merupakan salah satu gejala dermatitis seboroik. Bedanya dengan ketombe biasa adalah pada dermatitis seboroik umumnya berwarna kekuningan dan berminyak.

Selain itu, umumnya ketombe akibat penyakit ini tidak membaik dengan hanya menggunakan sampo anti-ketombe. Hingga kini, penyebab dermatitis seboroik belum diketahui dengan jelas. Namun, penyebab ketombe in diduga berkaitan dengan adanya jamur, gangguan sistem imun, dan stres.

4 dari 7 halaman

Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau penyakit lupus merupakan penyakit autoimun yang menyerang berbagai organ tubuh. Meski gejala pada rambut bukanlah keluhan utamanya, rambut rontok dapat menjadi tanda awal penyakit ini.

Kerontokan rambut yang dialami penderita lupus bisa tumbuh kembali, tapi juga meninggalkan kebotakan permenen. Selain itu, gejala lain yang sering dialami adalah rasa lelah berlebihan, nyeri dan bengkak pada sendi-sendi, adanya ruam kemerahan di daerah pipi dan hidung, dan kulit memerah apabila terkena sinar matahari.

Lalu, demam naik turun, sering sariawan di mulut, anemia, dan bengkak-bengkak di daerah tungkai bawah juga kerap terjadi.

 

5 dari 7 halaman

Vitiligo

Vitiligo merupakan kelainan kulit yang disebabkan oleh gangguan produksi pigmen yang mewarnai kulit. Kondisi ini mengakibatkan kulit menjadi berwarna lebih muda. Perubahan warna tersebut umumnya tidak terjadi pada seluruh bagian tubuh, melainkan berupa bercak-bercak di beberapa bagian tubuh.

Penyakit ini juga menyebabkan gejala pada rambut berupa perubahan warna menjadi abu-abu atau putih. Warna rambut yang berubah ini bukan hanya di kepala, tetapi juga pada alis, bulu mata, janggut, atau rambut di daerah tangan dan kaki. Selain itu, vitiligo juga bisa menyebabkan kerontokan rambut.

6 dari 7 halaman

Gangguan Hormon Tiroid

Gangguan hormon tiroid merupakan kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) atau kekurangan hormon tiroid (hipotiroid). Biasanya, masalah kesehatan ini dapat menyebabkan kerontokan rambut. Pasalnya, hormon tiroid memiliki peran penting dalam menumbuhkan dan menjaga kekuatan akar rambut.

Umumnya, penderita gangguan tiroid juga mengalami gangguan kesuburan atau siklus haid yang tidak teratur. Gejala lain hipotiroid adalah mudah merasa kedinginan, berat badan bertambah meski tidak makan banyak, mudah lelah, kulit kering, sering sembelit, dan suasana hati cenderung dalam keadaan depresi.

Sebaliknya, gejala hipertiroid biasanya berupa mudah berkeringat, berat badan menurun, sulit tidur, tremor, jantung berdebar, dan frekuensi buang air besar lebih sering dari biasanya.

7 dari 7 halaman

Alopecia Areata

Penyakit alopecia areata memiliki tanda yang sangat khas, yaitu kerontokan rambut. Berbeda dari kerontokan rambut pada umumnya, rambut rontok pada penderita penyakit alopecia areata ini menyebabkan kebotakan berbentuk koin uang di kepala.

Bukan hanya di kepala, penyakit ini juga dapat menyebabkan kebotakan di alis dan janggut. Kebotakan rambut akibat alopecia areata dapat terjadi secara mendadak dan bisa juga terjadi perlahan dalam beberapa minggu.

Jenis penyakit yang ditandai dengan kerontokan rambut ini merupakan penyakit autoimun. Namun, mekanisme penyebabnya belum dapat dijelaskan hingga saat ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.