Sukses

Johny Indo Meninggal Dunia, Ini 5 Fakta Perjalanan Hidup 'Robin Hood Indonesia'

Johny Indo salah satu aktor gaek perfilman nasional, diketahui meninggal dunia pada Minggu (26/1/2020) dini hari.

Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari jagat perfilman nasional, Johny Indo salah satu aktor gaek perfilman nasional, diketahui meninggal dunia pada Minggu (26/1/2020) dini hari. Johny meninggal dunia pada usia 72 tahun. Dari penuturan cucunya, sebelum meninggal Johny Indo sempat mengalami sesak napas.

"Tadi sempat bangun, napasnya sudah engap-engapan gitu," kata Santa cucu Johny Indo melalui sambungan telepon di Jakarta, Minggu (26/1/2020).

Lebih lanjut dari penuturan sang cucu, diketahui bahwa Johny Indo sempat menderita sakit hernia dan sudah menjalani operasi beberapa waktu lalu. Selain itu, Johny Indo rupanya juga sempat jatuh di kediamannya beberapa waktu lalu. Setelah kejadian itu, kondisinya semakin memburuk.

Sosok Johny Indo dikenal sebagai salah satu aktor lawas. Namanya jadi perbincangan saat ia merampok orang-orang kaya, namun hasil kejahatannya tak dinikmatinya sendiri. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Johny Indo meninggal dunia, ini 5 fakta sang 'Robin Hood Indonesia', Senin (27/1/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Aktor Lawas Era 80’an

Johny Indo merupakan aktor yang pada masanya mencuri perhatian melalui aktingnya. Saat masih berjaya, Johny Indo mengemas 14 judul film yang sukses dibintanginya.

Salah satu film yang masih begitu dikenang masyarakat adalah film biografinya berjudul Johny Indo yang ditayangkan di layar bioskop medio 1988. Kemudian, ia kembali membintangi film Badai Jalanan (1989) dan Si Pitung di tahun yang sama.

3 dari 6 halaman

2. Mantan Pimpinan Perampok Kelas Kakap

Sebelum dirinya berjaya di dunia akting, nama Johny Indo terlebih dahulu dikenal sebagai komplotan perampok bernama Pasukan China Kota (Panchinko). Saat melancarkan aksinya sejak pada 1970-an, Johny Indo berprofesi sebagai seorang model. Ia bersama komplotannya kerap melakukan perampokan di sejumlah toko emas di Jakarta.

4 dari 6 halaman

3. Dijuluki Robin Hood dari Indonesia

Kabarnya Johny Indo telah melakukan perampokan selama 10 tahun lamanya. Dari semua aksinya, Johny Indo dan komplotannya telah merampok 129 kilogram emas.

Menariknya, aksi perampokan itu tidak digunakan untuk dirinya sendiri, melainkan dibagikan kepada rakyat miskin. Baginya orang asing telah merampas harta masyarakat Indonesia, sehingga ia merampasnya kembali. Karena itu lah ia mendapatkan julukan sebagai Robin Hood Indonesia.

5 dari 6 halaman

4. Pernah Kabur dari Nusakambangan Lalu Bertobat

Johny Indo pernah dipenjara di Nusakambangan akibat kejahatan yang telah ia lakukan. Namun, ia pernah berusaha kabur dari salah satu penjara terketat di Indonesia tersebut.  

Baru tiga tahun menjalani hukumannya, ia dan gerombolan berjumlah 34 orang sempat melarikan diri dari Nusakambangan. Namun, ia berhasil ditangkap setelah kabur selama 12 hari.

Johny Indo akhirnya pensiun dari dunia akting. Usai dirinya pensiun, Johny Indo memilih untuk mengabdikan hidupnya dengan berdakwah.

Ia lantas mengganti namanya menjadi Umar Billah. Pribadinya pun menjadi lebih lembut dan santun. Johny Indo kerap keliling kampung untuk memberikan ceramah.

6 dari 6 halaman

5. Meninggal Dunia dan Sempat Mengalami Sesak Napas

Aktor gaek Johny Indo meninggal dunia. Johny Indo diketahui itu meninggal dunia pada Minggu (26/1/2020) dini hari. Santa, cucu Johny Indo, mengungkapkan detik-detik sebelum sang kakek meninggal dunia. Dari penuturannya, Johny Indo sempat mengalami sesak napas.

Meskipun sempat jadi penceramah, jenazah Johny Indo dikabarkan akan dimakamkan secara Kristen. Pihak keluarga menyatakan berhak menentukan memakamkan Johny Indo secara Kristen.

"Karena sudah enggak ada yang ngurusin dari sebelumnya, mau nggak mau istri pertama yang menentukan bahwa dia nantinya akan dimakamin secara apa. Kebetulan pas meninggalnya lagi di gereja," lanjut Santa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini