Sukses

Pertolongan Pertama Saat Dicakar Kucing, Jangan Anggap Sepele

Pertolongan pertama saat dicakar kucing perlu dilakukan saat menimbulkan luka maupun tidak berdarah.

Liputan6.com, Jakarta Pertolongan pertama saat dicakar kucing mungkin sering kali diabaikan banyak orang. Padahal masalah ini tidak bisa dianggap sepele begitu saja. Pasalnya cakaran kucing dapat menularkan infeksi bakteri berbahaya yang menyebabkan penyakit tertentu.

Walaupun kucing memang binatang yang menggemaskan dan banyak yang memeliharanya di rumah, kamu tetap harus memperhatikan dampaknya pada kesehatan. Mewaspadai cakaran atau gigitan kucing dapat membuat kamu lebih nyaman dalam bermain dengan si kucing.

Pertolongan pertama saat dicakar kucing perlu dilakukan saat menimbulkan luka maupun tidak berdarah. Meskipun terlihat sederhana, jika tidak ditangani dengan baik, cakaran atau gigitan kucing dapat menimbulkan penyakit cat scratch fever yang disebabkan oleh infeksi bakteri Bartonella henselae.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (28/1/2020) tentang pertolongan pertama saat dicakar kucing.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertolongan Pertama pada Luka Cakaran Kucing yang Tidak Berdarah

Pertolongan pertama saat dicakar kucing harus dilakukan dengan memperhatikan lukanya terlebih dahulu. Jika luka bekas cakaran hanya berupa sayatan kecil dan cenderung tidak dalam, maka biasanya hal tersebut tidak berbahaya dan kamu bisa melakukan pengobatan sendiri di rumah.

Berikut langkah-langkah pertolongan pertama saat dicakar kucing yang harus segera kamu lakukan jika tidak berdarah:

- Bersihkan luka dengan air yang mengalir dan sabun. Biarkan air membasuh luka bekas gigitan selama kurang lebih 5 menit untuk menghilangkan bakteri ataupun kotoran lainnya dari kuku kucing.

- Tekan luka bekas cakaran kucing dengan perlahan dan hati-hati supaya memudahkan kotoran atau bakteri keluar dari dalam kulit.

- Keringkan kulit kamu dengan menggunakan handuk halus.

- Segera sterilkan luka dengan menggunakan alkohol atau cairan antiseptik. Kamu mungkin akan merasakan sedikit rasa perih atau sakit. Tahan rasa nyeri tersebut karena biasanya hanya sementara dan akan segera hilang.

- Oleskan krim antibiotik di area kulit yang dicakar kucing untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Kamu dapat membeli krim antibiotik ini di apotek. Sebelum menggunakannya, perhatikan dengan saksama aturan pakai yang tertera pada kemasan.

- Biarkan luka goresan terkena udara segar sehingga kamu tidak perlu membalut area tersebut. Namun, penting untuk memastikan agar luka tetap bersih.

- Meski luka sayatan terbilang ringan, kamu tetap disarankan untuk segera mencari pertolongan medis apabila mencurigai kucing yang mencakar telah terinfeksi rabies atau penyakit menular lainnya.

3 dari 3 halaman

Pertolongan Pertama pada Luka Cakaran Kucing yang Berdarah

Sedangkan jika luka cakaran kucing mengeluarkan darah, kamu perlu lebih berhati-hati lagi. Berikut pertolongan pertama saat dicakar kucing saat luka cakarannya mengeluarkan darah:

- Hentikan perdarahan dengan menekan luka bekas cakaran menggunakan perban atau kain bersih, selama beberapa menit. Namun, jangan lupa sebelumnya kamu harus cuci tangan terlebih dahulu.

- Setelah pendarahan benar-benar berhenti, segera bersihkan luka bekas cakaran kucing menggunakan air bersih. Pastikan air yang digunakan benar-benar bersih. Membersihkan bekas luka cakaran menggunakan air yang kurang bersih dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada luka.

- Keringkan luka bekas cakaran kucing menggunakan handuk bersih. Jika rentan terkena kotoran, luka bekas cakaran kucing perlu ditutup sementara menggunakan plester, agar tetap bersih.

- Setelah itu, segera bawa ke dokter untuk perawatan lebih lanjut. Kamu mungkin membutuhkan beberapa jahitan dan obat antibiotik oral untuk mempercepat pemulihan jika bekas cakaran kucing cukup parah.

Selain itu, kamu harus segera mencari bantuan medis apabila digigit kucing liar. Bahkan jika kucing tersebut tampak sehat dan tidak penyakitan. Sebab, kucing tersebut bisa saja membawa penyakit berbahaya tertentu tapi tidak menunjukkan gejala apa pun.

Gigitan atau cakaran kucing juga berisiko menularkan penyakit berbahaya seperti rabies dan tetanus. Maka sebagai upaya pencegahan penularan penyakit berbahaya tersebut ada baiknya kucing kamu divaksin. Oleh karena itu, kamu betul-betul harus memahami berbagai perawatan kucing sebelum memeliharanya di rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.