Sukses

7 Jenis Kanker pada Anak yang Umum Terjadi, Kenali Gejalanya Sejak Dini

Kenali gejala kanker pada anak agar segera mendapatkan pertolongan yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta Kanker merupakan istilah untuk penyakit degeneratif yang ditandai dengan berkembangnya sel abnormal yang merusak dan mengambil nutrisi dari tubuh seseorang. Kondisi ini menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan lainnya.

Kanker identik dengan kondisi penyakit yang rentan dialami oleh orang dewasa, karena risiko kanker dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Namun, kanker juga dapat terjadi pada anak. Walaupun kanker anak masih terbilang jarang di dunia, tetapi masih menjadi salah satu penyebab kematian utama pada anak.

Kanker pada anak merupakan kondisi penyakit yang muncul di usia anak-anak hingga remaja. Jenis kanker pada anak biasanya berbeda dengan kanker yang dialami oleh orang dewasa. Apabila kanker pada orang dewasa disebabkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup, maka kanker pada anak dipicu oleh adanya mutasi gen.

Kanker pada anak secara umum dapat dikenali melalui gejala fisik dan pemeriksaan awal. Sebelum terlambat, maka penting untuk mengenal jenis kanker pada anak beserta gejala awalnya untuk membantu mendeteksinya sedini mungkin.

Hal ini akan membuat kanker anak cepat didiagnosis dan peluang keberhasilan pengobatan akan semakin tinggi. Berikut jenis kanker pada anak beserta gejalanya yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (9/2/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Leukemia

Jenis kanker pada anak yang umum terjadi dan perlu diwasapdai adalah leukemia. Leukemia merupakan jenis kanker anak terbanyak. Sepertiga kasus kanker anak adalah leukemia.

Jenis kanker ini merupakan penyakit pada sumsum tulang yang menghasilkan sel darah putih abnormal yang bertambah banyak dengan tidak terkendali. Sel darah putih yang abnormal tersebut menyerang sel darah yang normal, termasuk sel darah merah, trombosit, bahkan sel darah putih normal.

Terdapat dua jenis leukemia yang sering terjadi pada anak, yaitu leukemia limfoblastik akut (LLA) dan leukemia myeloid akut (LMA). Adapun gejala yang kerap terjadi seperti badan lemas, kulit tampak pucat, nyeri sendi, sering sakit kepala, mudah memar, sering mimisan, demam lebih dari dua minggu tanpa sebab jelas, kehilangan nafsu makan, dan berat badan turun drastis.

3 dari 8 halaman

Tumor Otak

Setelah leukemia, jenis kanker anak terbanyak berikutnya adalah tumor otak. Otak memiliki beberapa bagian, tumor otak memiliki banyak klasifikasi bergantung pada sel otak yang mengalami keganasan.

Gejala tumor otak pada anak pun bervariasi, karena otak mengatur beragam fungsi pada tubuh. Misalnya saja, tumor yang terdapat pada area yang mengatur gerak tubuh. Maka akan memperlihatkan gejala tumor otak berupa kejang, muntah secara terus-menerus tanpa sebab yang jelas, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, sakit kepala, hingga gangguan kesadaran.

4 dari 8 halaman

Limfoma

Jenis kanker pada anak berikutnya adalah limfoma. Limfoma merupakan keganasan yang terjadi pada sistem limfe. Sistem limfe merupakan bagian dari sistem kekebalan yang membantu melindungi tubuh dari infeksi.

Terdapat dua tipe limfoma yang umum diketahui, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Gejala limfoma keduanya berupa demam, menurunnya berat badan, mudah lelah, keringat dingin, serta pembengkakan kelenjar getah bening yang tampak seperti benjolan di beberapa area, seperti leher, ketiak, dan lipat paha.

 

5 dari 8 halaman

Neoroblastoma

Neoroblastoma merupakan jenis kanker yang dimulai sejak anak masih dalam kandungan. Oleh karena itu, jenis kanker pada anak ini paling sering terjadi pada bayi atau balita. Perlu diketahui bahwa, jenis kanker ini jarang terjadi pada anak berusia lebih dari 10 tahun.

Jenis kanker ini tumornya berasal dari sel saraf dan umumnya terletak di beberapa organ, yaitu kelenjar adrenal, rongga dada, atau tulang belakang. Gejala neoroblastoma adalah adanya benjolan di perut, leher, atau dada, gangguan buang air kecil, kesulitan bernapas, dan tampak benjolan biru keunguan di bawah kulit.

6 dari 8 halaman

Tumor Wilms

Tumor Wilms atau sering juga disebut dengan nefroblastoma, merupakan tumor ginjal. Tumor ini berasal dari sel ginjal yang belum matang. Ketika anak lahir, beberapa sel ginjal masih belum matang sempurna dan memerlukan waktu sekitar 3-4 tahun untuk menjadi sel ginjal matang.

Pada beberapa kondisi, sel ginjal yang belum matang ini terus bertambah dan akhirnya menjadi tumor. Karena proses penyakitnya tersebut, tumor Wilms biasanya terjadi pada anak usia 3-4 tahun dan jarang terjadi di usia lebih dari 6 tahun.

Kanker ini dapat terjadi di salah satu atau kedua ginjal. Gejalanya seperti perut membesar, terdapat benjolan di perut, gangguan pada buang air kecil, menurunnya nafsu makan, demam berkepajangan, dan tekanan darah tinggi naik.

7 dari 8 halaman

Retinoblastoma

Jenis kanker pada anak berikutnya adalah retinoblastoma. Ini merupakan tumor ganas primer pada mata yang sering dijumpai pada anak di bawah usia lima tahun. Gejala penyakit ini berupa mata kuning, juling, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram.

Jenis kanker ini sangat mudah dikenali dengan adanya kejanggalan pada mata atau ada warna merah pada pupil akibat darah pada bagian belakang mata. Ketika mata anak terkena cahaya lampu, maka anak yang menderita retinoblastoma akan memantulkan cahaya warna putih.

8 dari 8 halaman

Osteosarkoma

Osteosarkoma merupakan jenis keganasan yang timbul di tulang. Jenis kanker ini ditandai dengan gejala nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas, pembengkakan, kemerahan dan teraba hangat di area tulang yang nyeri, dan patah tulang meski tidak ada trauma.

Jenis kanker ini biasanya ditemukan saat anak memasukui masa pubertas dan usia remaja. Kanker tulang ini dapat terjadi pada ujung tulang pipa pada kaki dan tangan (osteosarcoma) dan tulang pipih seperti pada pinggang dan punggung (ewing sarcoma). Gejala kanker tulang ini berupa rasa nyeri pada malam hari atau saat menggerakkan tulang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.