Sukses

Puasa Minum Air Putih Setahun, Wanita Ini Klaim Tubuhnya Jadi Sehat

Berhenti minum air putih, wanita ini mengungkapkan sembuh dari penyakitnya.

Liputan6.com, Jakarta Minum air putih pada umumnya menjadi kebutuhan bagi semua orang. Setiap selesai beraktifitas, mengonsumsi air putih sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Selain itu, minum air putih yang cukup sangat dianjurkan oleh para tenaga kesehatan karena dianggap baik bagi tubuh manusia.

Namun yang dilakukan oleh wanita ini malah sebaliknya. Seorang pengajar yoga bernama Sophie Partik yang kini tinggal di Bali, Indonesia ini mengaku bahwa dirinya sudah berhenti minum air putih selama setahun. Ia hanya mendapatkan cairan dari buah-buahan dan air kelapa yang dikonsumsinya.

Namun wanita berusia 35 tahun tersebut merasa bahwa dirinya lebih sehat setelah berhenti minum air putih. Selain itu ia juga melakukan dry fasting selama 13-14 jam setiap hari yang artinya ia tidak makan dan minum cairan apapun selama berpuasa.

Sophie yang juga seorang influencer Instagram dengan 16.000 pengikut ini mengatakan dirinya sempat mengalami pembengkakan di wajah dan persendiannya, ia juga terlihat sakit. Namun, setelah rutin melakukan dry fasting dan berhenti meminum air putih, Sophie mengatakan ia telah sembuh dari sakit sendi, mata bengkak, alergi makanan, masalah kulit dan masalah pencernaan.

"Para dokter memberi tahu saya bahwa tidak ada yang salah dengan saya dan jika saya ingin menghilangkan mata bengkak saya bisa menjalani operasi," kata Sophie seperti dikutip Liputan6.com dari Metro, Minggu (16/2/2020). Aksi puasa minum air putih yang dilakukan wanita ini tentu saja mencuri perhatian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sophie menjadi lebih baik dengan puasa minum air putih

Kisah unik puasa minum air putih yang dilakukan Sophie Partik ini langsung menjadi viral. Pasalnya banyak orang yang akan mengalami dehidrasi jika tidak meminum air putih.

Namun sebaliknya, ia mengklaim bahwa tubuhnya menjadi lebih sehat. Sophie juga mengatakan kalau air kemasan atau air ledeng akan membuat ginjal bekerja terlalu keras dan mengakibatkan perut kembung.

"Seorang teman yang telah mencoba puasa menyarankan itu dan saya pikir saya akan mencobanya. Cukup banyak bengkak mulai membaik, jadi saya ingin meneliti lebih banyak," tutur sophie.

Sophie menjelaskan jika hal yang dilakukannya itu awalnya terasa rumit karena mulutnya menjadi kering dan kemudian otak akan memberi tahunya secara otomatis bahwa ia perlu minum. Perlu kesabaran untuk mengatasi keinginannya untuk minum.

"Awalnya sulit tapi kemudian bisa melepaskan, ini adalah psikoterapi terbaik, daripada makan dan minum, saya punya banyak waktu untuk fokus pada hal-hal lain," ungkap Sophie.

Waktu maksimal Sophie tanpa minum apa pun adalah 52 jam, tetapi ia memiliki mimpi dapat melakukannya selama 10 hari. Sophie mengatakan keluarganya tidak memahami yang dilakukannya itu.

Namun ia menerima banyak dukungan dari pengguna media sosial, yang melihat penampilannya menjadi sangat baik. Keluarganya juga menjadi bingung akan keberhasilan Sophie menjadi lebih baik dengan puasa yang dilakukannya.

"Mereka dapat melihat bahwa saya berolahraga, saya tidur kurang dari mereka dan saya bersinar dan merasa sangat bersemangat. Saya pikir saya melihat yang terbaik yang pernah saya lihat," kata Sophie.

3 dari 3 halaman

Belum ada bukti manfaat kesehatan saat tidak minum air putih

Sophie sebelumnya menjalani terapi urin atau meminum urinnya sendiri untuk mengatasi masalah kesehatannya. Ia mengatakan bahwa itu adalah cara yang hebat untuk penyembuhan usus, penyembuhan kulit, puasa dan dukungan detoksifikasi.

Meskipun apa yang dilakukan oleh Sophie itu menunjukkan hasil yang baik pada dirinya namun perlu dicatat bahwa tiga hari tanpa meminum air dapat berakibat fatal pada tubuh manusia. Air sangat penting untuk organ-organ dalam tubuh manusia, serta agar bisa buang air kecil, yang mana tubuh akan membuang sendiri limbah yang ada pada organ dalam.

Saat ini sangat sedikit penelitian ilmiah terhadap dry fasting, dan tidak ada bukti manfaat kesehatan yang dialami oleh orang-orang yang mempraktekkannya. Hal tersebut karena orang-orang yang mempraktekkannya mengalami dehidrasi.

Penelitian yang ada biasanya berfokus pada puasa saat bulan Ramadhan, yang merupakan bentuk puasa kering, tetapi di mana orang yang menjalaninya minum air setelah puasa selesai. Hal itu menunjukkan kemungkinan bahwa adanya manfaat untuk kesehatan tulang dan tekanan darah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini