Sukses

Penyebab Penyakit Step pada Anak, Gejala, dan Pengobatannya

Penyebab penyakit step tetap perlu dikenali untuk menghindarinya.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab penyakit step atau kejang demam belum diketahui dengan pasti, namun hal ini diketahui berkaitan dengan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat dan kemampuan tubuh anak untuk beradaptasi terhadap peningkatan suhu tubuh.

Penyakit step adalah kejang pada anak yang dipicu oleh demam, karena itulah disebut juga dengan kejang demam. Ketika mengalami penyakit step atau kejang demam, tubuh anak akan berguncang hebat diiringi gerakan menyentak di lengan dan tungkai, serta kehilangan kesadaran.

Hal ini tentunya membuat orang tua sangat khawatir dengan keadaan anak. Namun, sebenarnya penyakit step pada anak ini umumnya tidak berbahaya dan bukan merupakan gejala penyakit serius. Penyakit ini bukanlah kelainan pada otak. Kejang demam berbeda dengan epilepsi atau ayan yang ditandai dengan kejang berulang tanpa perlu menyertai demam.  

Penyebab penyakit step tetap perlu dikenali untuk menghindarinya. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, namun anak usia 1 sampai 1,5 tahun lebih umum mengalaminya. Saat menghadapinya, orang tua dianjurkan untuk waspada namun tetap tenang. Berikut Liputan6.com rangkum tentang penyebab penyakit step dari berbagai sumber, Rabu (19/2/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Penyakit Step atau Kejang Demam

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab penyakit step atau kejang demam belum diketahui secara pasti. Penyebab penyakit step diketahui memiliki kaitan dengan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat dan kemampuan tubuh anak dalam beradaptasi terhadap peningkatan suhu pada tubuh.

Penyebab penyakit step atau kejang demam ini dapat timbul bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti:

Faktor Usia

Usia merupakan salah satu faktor penyebab penyakit step pada anak muncul. Anak yang berusia 12-18 bulan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kejang demam dibandingkan anak yang lebih tua.

Riwayat Keluarga

Selain itu, penyebab penyakit step berikutnya dapat dipengaruhi faktor riwayat keluarga. Anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat step kejang demam juga lebih berisiko mengalami kejang demam.

Setelah Imunisasi

Selanjutnya, penyebab penyakit step juga bisa dipicu karena pemberian imunisasi. Pada beberapa anak, pemberian imunisasi dapat menimbulkan demam yang bisa memicu penyakit step atau kejang demam.

Infeksi

Selain itu, anak juga dapat mengalami kejang pada saat mengalami demam akibat infeksi virus atau infeksi bakteri.

3 dari 4 halaman

Gejala Penyakit Step atau Kejang Demam

Gejala utama penyakit step atau kejang demam tentunya adalah terjadinya kejang saat demam. Berikut beberapa gejala penyakit step atau kejang demam lainnya:

- Suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38°.

- Seluruh tubuh anak, terutama tungkai dan lengan, terlihat gemetar, kaku, atau menyentak-nyentak tidak terkontrol.

- Anak mengerang, menggigit keras lidahnya, atau buang air kecil tiba-tiba, dan bola matanya berputar ke atas.

- Anak tidak dapat merespons, seperti tidak menjawab saat diajak bermain atau berbicara.

- Anak mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran setelah kejang.

Pada penyakit step atau kejang demam sederhana, kejang biasanya terjadi kurang dari 2 menit. Namun pada beberapa kasus, kejang dapat terjadi hingga 15 menit. Anak yang mengalami kejang demam akan langsung sadar setelah kejang reda, walaupun tampak bingung atau lelah. Biasanya kejang juga tidak berulang dalam kurun waktu 24 jam.

Sedangkan pada penyakit step atau kejang demam kompleks, kejang bisa terjadi lebih dari 15 menit, atau terjadi lebih dari sekali selama kurun 24 jam. Kejang yang muncul pada kejang demam kompleks juga bisa terjadi hanya pada salah satu bagian tubuh.

Anak yang pernah mengalami penyakit step atau kejang demam berisiko untuk mengalaminya lagi ketika demam, terutama bila usia anak masih di bawah 15 bulan.

4 dari 4 halaman

Pengobatan Penyakit Step atau Kejang Demam

Sebenarnya kebanyakan kasus penyakit step atau kejang demam ini akan berhenti dengan sendirinya setelah beberapa menit. Namun orang tua perlu melindungi anak saat mengalami penyakit step ini untuk menghindari cedera dengan melakukan beberapa cara berikut:

- Baringkan anak di lantai. Pada bayi, rebahkan di pangkuan dengan posisi wajah bayi menghadap ke bawah. Jangan menahan tubuh anak.

- Longgarkan pakaian anak dan jangan menaruh apa pun pada mulut anak untuk mencegah tergigitnya lidah.

- Miringkan posisi tubuh anak agar muntah atau air liur dapat keluar dari rongga mulut, serta mencegah lidah menyumbat saluran pernapasan.

- Hitung durasi terjadinya kejang demam dan perhatikan tingkah laku anak saat kejang. Beritahukan hal tersebut saat berkonsultasi ke dokter.

Jika anak mengalami penyakit step atau kejang demam sederhana, kamu boleh tidak membawa anak ke dokter setelah kejang berhenti. Meski begitu, akan lebih baik jika tetap memeriksakannya ke dokter untuk mengetahui penyebab demam yang dialami anak.

Kejang demam atau penyakit step merupakan kondisi yang tidak berbahaya, dan bisa terjadi pada anak yang menderita demam tanpa menimbulkan komplikasi. Setelah mengalami penyakit step ini, biasanya anak sudah bisa beraktivitas kembali seperti biasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.