Sukses

10 Penyakit THT dan Gejalanya, Kenali Penyebab untuk Pencegahan

Gangguan yang terjadi pada salah satu organ THT dapat memengaruhi organ THT lainnnya.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit THT dan gejalanya perlu diketahui dan tidak boleh dianggap sepele. THT merupakan bagian dari ilmu kedokteran yang merupakan singkatan dari Telinga, Hidung, dan Tenggorokan.

Penyakit THT dan gejalanya tergantung dari lokasi dan penyebab sakitnya. Jenis penyakit THT pun bermacam-macam. Ketika ada gangguan yang berkaitan dengan ketiga bagian tersebut, maka dianjurkan untuk menemui dokter spesialis THT.

Dokter spesialis THT merupakan dokter yang khusus menangani masalah kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan. Biasanya organ-organ ini mengalami masalah kesehatan berupa infeksi, alergi, atau tumor.

Gangguan yang terjadi pada salah satu organ THT dapat mempengaruhi organ THT yang lain, karena ketiga organ ini saling berhubungan. Oleh karena itu, penting untuk mengenal penyakit THT dan gejalanya.

Berikut beberapa penyakit THT dan gejalanya yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (24/2/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyakit THT dan Gejalanya: Gangguan Telinga

Infeksi Telinga

Infeksi telinga terjadi akibat kuman masuk dan menginfeksi telinga. Penyakit THT ini bisa terjadi di telinga luar, telinga tengah, maupun telinga bagian dalam. Penyait THT dan gejalanya berupa nyeri telinga, gangguan pendengaran, demam, atau keluar cairan dari telinga.

Untuk menentukan diagnosis, biasanya dokter THT melakukan pemeriksaan fisik pada telinga, hidung, dan tenggorokan. Ketika menilai kondisi telinga, dokter akan memnggunakan alat yang disebut otoskop.

Umumnya infeksi telinga ringan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika tidak kunjung membaik biasanya dokter akan meresepkan antibiotik atau melakukan irigasi telinga dan pengeluaran cairan dalam telinga yang meradang.

Gangguan Keseimbangan

Penyebab gangguan sistem keseimbangan salah satunya adalah labyrinthitis, akibat infeksi atau peradangan pada telinga bagian dalam. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami pusing.

Gangguan keseimbangan juga bisa disebebkan oleh Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) atau penyakit Meniere yang disertai gangguan pendengaran, telinga berdenging, dan telinga terasa penuh.

Untuk menentukan penyebab gangguan keseimbangan, biasanya dokter THT akan melakukan pemeriksaan fisik, tes pendengaran, dan pemeriksaan penunjang seperti tes darah. Kalau penyebab gangguan keseimbangan sudah diketahui, dokter THT akan memberikan pengobatan sesuai penyebabnya.

Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran bisa terjadi karena kelainan konduktif (melibatkan telinga bagian luar atau tengah), sensorineural (melibatkan telinga bagian dalam), atau kombinasi keduanya.

Penyebab gangguan pendengaran biasanya faktor usia, paparan terhadap suara keras dalam jangka panjang, tumbuh tumor yang menghalangi fungsi pendengaran, atau kotoran telinga yang menumpuk. Cara mengatasi gangguan pendengaran ini disesuaikan dengan penyebabnya.

Biasanya dokter THT akan membersihkan kotoran telinga, menyarankan memasang alat bantu dengar, atau operasi.

3 dari 5 halaman

Penyakit THT dan Gejalanya: Gangguan Hidung

Gangguan Penciuman

Penyakit THT berikutnya adalah gangguan pada indra penciuman. Gangguan penciuman mengakibatkan seseorang kehilangan kemampuan dalam mencium aroma. Ada banyak kondisi yang menyebabkan seseorang menderita gangguan penciuman seperti cedera kepala, polip hidung, kerusakan saraf penciuman, flu, dan efek samping pengobatan.

Sinusitis

Sinusitis meupakan penyakit THT dan gejalanya berupa pembengkakan di sekitar mata, nyeri pada bagian wajah, ingus berwarna kuning kehijauan, dan menurunnya fungsi indra penciuman.

Penyakit sinusitis terjadi ketika jaringan rongga sinus mengalami peradangan atau bengkak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh flu, rhinitis alergi, polip hidung, dan kelainan bentuk sekat hidung.

Kondisi sinusitis ringan biasa ditangani dengan pemberian obat dekongestan, merupakan cairan khusus untuk mencuci hidung dan antibiotik. Selain itu, udara lembap dan hangat juga bisa mendukung penyembuhan sinusitis.

Alergi

Alergi pada indera penciuman terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons secara berlebihan terhadap sesuatu yang dianggap asing seperti debu, tungau, jamur, bulu binatang, makanan tertentu, sengatan serangga, atau obat-obatan.

Penyakit THT dan gejalanya berupa bersin-bersin, hidung tersumbat, gatal dan berair. Alergi dapat diatasi dengan memberikan obat-obatan antialergi, imunoterapi, dan menghindari zat yang menyebabkan alergi sebagai pencegahan.

4 dari 5 halaman

Penyakit THT dan Gejalanya: Gangguan Tenggorokan

Radang Amandel

Radang amandel terjadi ketika amandel (benjolan jaringan di kedua bagian sisi belakang tenggorokan) mengalami pembengkakan akibat infeksi virus atau bakteri. Penyakit THT dan gejalanya berupa nyeri tenggorokan, amandel membengkak dan memerah, kesulitan atau nyeri menelan, terdapat lapisan berwarna putih atau kekuningan pada amandel, bengkak di leher, demam, dan bau mulut.

Cara mengatasi radang amandel tergantung dari penyebabnya. Apabila disebabkan oleh virus, dokter THT biasanya akan menganjurkan perawatan secara mandiri di rumah. Sedangkan penyebab oleh bakteri biasanya akan diberikan antibiotik.

Cara lain mungkin akan dilakukan operasi jika amandel sering kambuh, pengobatan menggunakan antibiotik tidak berhasil, atau jika radang amandel menyebabkan sulit menelan dan bernapas.

Laringitis

Laringitis merupakan pembengkakan pada dinding organ laring di tenggorokan. Penyakit THT dan gejalanya berupa suara serak dan rasa sakit atau tidak nyaman pada bagian depan leher.

Dokter THT biasanya merekomendasikan terapi suara guna mengurangi cedera laring atau antibiotik jika diperlukan. Agar kondisi tidak semakin parah, batasi berbicara, hindari paparan asap rokok, debu, minuman beralkohol, dan kafein.

5 dari 5 halaman

Penyakit THT dan Gejalanya: Gangguan Tenggorokan Lainnya

Kanker Nasofaring

Kanker nasofaring merupakan kanker yang terbentuk dari jaringan di dinding belakang hidung atau tenggorokan. Ada beberapa faktor risiko terkena kanker nasofaring adalah riwayat keluarga dengan kanker nasofaring, infeksi virus Epstein-Barr, merokok, dan konsumsi alkohol berlebih.

Penyakit THT dan gejalanya mirip dengan gejala penyakit pada hidung dan tenggorokan lain seperti sakit tenggorokan, benjolan di leher atau tenggorokan, sulit menelan, atau bernapas, dan sering mimisan.

Difteri

Penyakit difteri disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit THT dan gejalanya ini berupa sakit tenggorokan, bengkak leher, demam, dan lemas. Untuk mendiagnosis, dokter THT akan mengamati tanda dan gejala, serta melakukan pemeriksaan penunjang seperti tes darah. Untuk mengobati kondisi ini diperlukan antibiotik sesuai resep dokter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini