Sukses

Diisolasi Selama 3 Minggu Akibat Infeksi COVID-19, Pria Ini Dinyatakan Sembuh

Dimulai dengan gejala mirip dengan flu, Pria ini kemudian dinyatakan terinfeksi virus corona.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pelajar berusia 21 tahun, Tiger Ye (nama samaran) asal Wuhan, China dinyatakan sembuh usai mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit selama 3 minggu. Ia kemudian menceritakan kembali bagaimana pengalamannya terbebas dari virus corona mematikan tersebut, ‘Saya pikir saya mungkin akan mati,’ ujar Tiger Ye seperti dikutip dari Bloomberg. 

Tiger Ye pertama kali menunjukkan gejala terinfeksi virus corona pada 21 Januari 2020. Saat itu, ia sedang di rumah dan merasakan demam seperti gejala flu. Tak lama kemudian, Ia bahkan tak sanggup untuk menghabiskan makan malamnya. Sejak saat itu, pelajar tersebut mengalami peningkatan suhu badan yang signifikan.

Pada saat itu, akibat tersiar kabar virus corona di berbagai media, ia pun memutuskan untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit Tongji untuk mendapatkan sejumlah tes. Di sana telah ada lusinan orang yang memenuhi ruang IGD, menunggu antrean untuk diperiksa.

Setelah menunggu beberapa jam, Ia akhirnya mencari opsi rumah sakit lain yang menurutnya dapat mengatasi masalahnya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan karantina sendiri di rumah untuk penyembuhan dari virus corona.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4 Hari Pertama, Tiger Ye Demam Tinggi Disertai Batuk

Usai tak mendapatkan apapun di rumah sakit, pria 21 tahun ini pun pulang ke rumah dan memutuskan untuk melakukan karantina sendiri. "Saya menderita demam tinggi dan nyeri yang menyiksa setiap bagian tubuh saya.” Ujar Tiger Ye.

Akhirnya setelah 4 hari berlalu, ia kembali mendatangi Rumah Sakit Tongji dan berharap dapat menjalani pemeriksaan dan CT Scan. Ia merasa bahwa ia telah terinfeksi virus mematikan tersebut  "Aku batuk seperti akan mati,” ungkap Tiger Ye.

Namun, ia malah menemui nasib malang. Petugas medis dari rumah sakit tersebut menolak untuk memberikan tes kepadanya. Hal tersebut dikarenakan rumah sakit telah kehabisan alat untuk melakukan tes, disebutkan pula bahwa gejala yang ia alami belum terlalu parah.

Untuk kedua kalinya dalam perasaan kecewa sekaligus takut, Tiger Ye dikirim pulang ke rumah untuk mengisolasi diri. Seketika, kondisi tubuhnya pun terus menurun secara drastis. Hingga akhirnya ia kembali lagi ke rumah sakit.

3 dari 3 halaman

Dirawat Selama 3 Minggu di Hotel yang Diubah Menjadi Ruang Perawatan Sementara

Saat suhu tubuh dari Tiger Ye makin tinggi, ia pun kembali ke rumah sakit. Akhirnya petugas mendis menerimanya dan memberikan obat anti-virus untuk menurunkan suhu tubuhnya. Ia pun mendapatkan pemeriksaan yang menyeluruh.

Ketika kondisi tubuhnya sedikit membaik, Ia kemudian dikirim ke rumah sakit lain karena RS Tongji kehabisan tempat tidur untuk merawat pasien. Pada 7 Februari 2020, Tiger Ye pun akhirnya dipindahkan ke sebuah hotel yang telah diubah sebagai ruang perawatan sementara akibat rumah sakit kehabisan tempat tidur.

Di dalam kamar hotel, ia mendapatkan penjagaan ketat dari petugas medis. Bahkan ada polisi yang berjaga di luar hotel untuk mencegah orang yang keluar dan masuk dari tempat tersebut. Selama dirawat, ia hanya bisa pasrah sembari menanti nasib. Ia pun tidak yakin bahwa akan selamat dan kembali sembuh.

Pada 4 Februari, ia mendapat perawatan CT scan. Hasilnya ada peningkatan yang berkelanjutan di paru-parunya dan batuk berhenti. Keesokan harinya hasil tes menunjukkan hasil negatif corona, tetapi menurut instruksi dari dokter, ia tetap harus kembali untuk tes lain. Pada 7 Februari hasil menunjukkan lagi bahwa ia benar-benar negatif dan dinyatakan pulih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini