Sukses

8 Penyakit Kelamin Wanita Theo, Waspadai Gejalanya

Sebagian penyakit kelamin wanita tidak bergejala sehingga terlambat diobati dan akhirnya menimbulkan komplikasi.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit kelamin wanita theo bisa disebabkan oleh beragam hal, mulai dari infeksi hingga kanker. Kondisi ini perlu diwaspadai karena sebagian penyakit kelamin wanita tidak bergejala sehingga sering kali terlambat diobati. Jika demikian, penyakit kelamin wanita bisa berpotensi menimbulkan komplikasi.

Untuk itu, seorang wanita perlu peka terhadap penyakit kelamin karena keberadaannya dapat berdampak pada kesuburannya. Kebanyakan penyakit kelamin wanita theo bersifat asimtomatis atau tanpa gejala. Namun dapat berkembang dan ditandai dengan munculnya keputihan maupun benjolan atau luka disertai rasa gatal dan nyeri pada organ intim. 

Apabila kamu mengalami tanda atau gejala penyakit kelamin wanita tersebut, maka jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut penyakit kelamin wanita theo beserta ciri umum gejalanya yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (3/3/2020). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gonore dan Klamidia

Gonore

Penyakit kelamin wanita theo pertama adalah gonore. Gonore merupakan penyakit kelamin wanita yang disebabkan oleh infeksi gonococcus atau Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini biasa terjadi pada wanita yang sangat aktif secara seksual di bawah usia 25 tahun.

Banyak orang yang tidak menyadari kondisi penyakit ini. Hal ini dikarenakan penyakit gonore tidak menunjukkan tanda dan gejala apapun. Gejala gonore dapat dilihat dari perdarahan vagina di luar jadwal menstruasi, keputihan berbau busuk, dan nyeri saat berkemih atau saat berhubungan seksual.

Penyakit gonore yang terlambat didiagnosis dan diobati dapat meningkatkan risiko wanita mengalami radang panggul (PID) dan kerusakan lanjut pada organ reproduksi. Infeksi ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena HIV hingga infeksi fatal yang menyerang darah, otak, jantung, dan persendian.

Klamidia

Klamidia tidak berbeda jauh dengan gonore. Penyakit kelamin wanita theo ini umumnya terjadi pada mereka yang berusia di bawah 25 tahun. Penyakit ini akan menyebar ke rahim dan mengakibatkan infeksi peradangan panggul (PID) jika tidak segera diobati. Pada pria, penyakit klamidia jarang berkembang menjadi parah, namun kondisinya dapat menularkan kepada pasangannya.

Gejala yang umum dirasakan pertama kali dalam beberapa minggu setelah berhubungan seks seperti keputihan berbau dan sensasi panas saat buang air kecil. Perdarahan vagina di luar siklus menstruasi, nyeri punggung bawah, dan rasa sakit saat berhubungan seks juga merupakan gejala potensial dari klamidia.

3 dari 5 halaman

Kanker Serviks dan Salpingitis

Kanker Serviks

Serviks merupakan bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi serviks adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir ini akan membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual.

Penyakit kanker serviks bisa terjadi disebabkan oleh HPV. Gejala kanker serviks berkaitan dengan siklus menstruasi, infeksi jamur, dan infeksi saluran kemih yang jarang disadari.

Gejala penyakit kelamin wanita theo yang berhubungan dengan kanker serviks seperti adanya gangguan menstruasi. Misalnya menstruasi dengan jumlah berlebih, perdarahan yang tidak normal di luar siklus menstruasi, nyeri maupun perdarahan saat berhubungan seksual, keputihan tidak normal disertai bau, sering buang air kecil, dan terasa sakit.

Salpingitis

Salpingitis merupakan peradangan pada saluran tuba. Pada kebanyakan kasus, penyebab penyakit kelamin wanita theo ini adalah infeksi bakteri termasuk penyakit menular seksual gonore dan klamidia.

Peradangan yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saluran tuba, sehingga dapat menyebabkan infertilitas pada wanita. Pada kondisinya yang masih ringan, gejala yang timbul mungkin tidak terlihat oleh penderita.

Namun, gejala yang muncul biasanya berupa keputihan tidak normal dan bau, munculnya bercak, sakit pada perut dan punggung bawah, dismenorea atau rasa sakit saat menstruasi, sakit saat masa subur, sakit saat berhubungan seksual, demam, sering buang air kecil, mual, dan muntah.

4 dari 5 halaman

Keputihan Tidak Normal dan Kutil Kelamin

Keputihan Tidak Normal

Keputihan tidak normal termasuk penyakit kelamin wanita theo yang perlu diwaspadai. Cairan pada keputihan merupakan kondisi normal yang berfungsi untuk melembapkan, membersihkan, dan mencegah terjadinya infeksi pada vagina.

Pada kondisi normal, cairan keputihan berwarna jernih atau putih dengan tekstur sedikit encer, agak tebal, dan lengkat. Namun, apabila cairan keputihan berwarna kehijauan, keabu-abuan, bahkan kuning seperti nanah dan bercampur bercak darah maka kamu perlu waspada.

Jika kondisi terjadi demikian, memungkinkan ada masalah kesehatan pada vagina kamu. Gejala keputihan berlebihan lainnya juga disertai dengan bau yang tidak sedap, bengkak atau kemerahan, gatal hingga terbakar, nyeri sekitar perut bawah, dan nyeri saat berhubungan seksual.

Ketika mengalami keputihan tidak normal dan diikuti dengan gejala lainnya seperti demam, kelelahan, nyeri perut, sering buang air kecil, dan menurunnya berat badan tanpa sebab maka bersegeralah konsultasi dengan dokter.

Penyebab keputihan tidak normal ini beragam. Pada kebanyakan kasus, keputihan berlebihan merupakan pertanda terjadinya peradangan pada vagina maupun mulut serviks. Kondisi ini dipengaruhi oleh bakteri, protozoa, dan jamur.

Kutil Kelamin

Penyakit kelamin wanita theo selanjutnya, yaitu kutil pada kelamin. Penyakit yang menular secara seksual ini menimbulkan gejala berupa tumbuhnya kutil pada area kelamin wanita.

Penyebab kutil kelamin pada wanita ini dikarenakan infeksi Virus Human Papilloma (HPV) yang menular saat terjadi kontak langsung, umumnya secara seksual. Keberadaan kutil pada kelamin wanita umumnya sulit dikenali bahkan dirasakan.

Hal ini dikarenakan kutil kelamin berukuran sangat kecil dan datar, namun kemudian bisa berkembang, menonjol di atas permukaan kulit, dan membesar. Kutil kelamin pada wanita ini biasanya tidak hanya tumbuh pada vagina atau anus saja. Melainkan juga dapat menyebar hingga ke bagian dalamnya.

Apabila sampai pada kondisi tersebut, maka dibutuhkan penanganan khusus dari dokter untuk bisa mengobati gejalanya. Infeksi HPV penyebab kutil kelamin ini dapat menetap dalam tubuh seumur hidup, sekalipun sudah tidak lagi menimbulkan gejala. Kutil dapat muncul sewaktu-waktu terutama saat daya tahan tubuh menurun.

5 dari 5 halaman

Sifilis dan Herpes

Sifilis

Penyakit kelamin wanita theo lainnya adalah sifilis. Penyebab sifilis adalah bakteri. Gejala sifilis umumnya berupa luka berbentuk lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Gejala sifilis akan muncul dalam jangka waktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan seksual dengan penderita penyakit sifilis.

Sifilis pada wanita biasanya menyerang bagian organ kelamin; vagina. Sifilis dapat disembuhkan dengan fase pemulihan menggunakan obat jenis penicillin.

Herpes

Herpes juga termasuk dalam penyakit kelamin wanita theo yang perlu diwaspadai. Penyebab herpes adalah infeksi virus. Terdapat dua virus yang dapat menyebabkan herpes, yaitu Herpes Simplex Virus (HSV) 1 dan HSV 2.

Gejala awal herpes timbul antara 3 hingga 10 hari setelah melakukan hubungan seksual dengan penderita yang sebelumnya telah terinfeksi virus herpes. Setelah itu, penyakit herpes akan menunjukkan gejala awal seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair.

Pada wanita, virus herpes ini dapat menular dan masuk lewat mulut, labia, vagina, dan juga kulit yang terluka. Penularan herpes dapat terjadi jika adanya kontak kulit langsung, termasuk aktivitas seksual baik vaginal, anal, maupun oral, dengan penderita herpes.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini