Sukses

Virus Corona Meluas, Kafe Ini Pilih Dibayar Pakai Tisu Toilet

Akibat virus corona, tisu menjadi barang yang langka.

Liputan6.com, Jakarta Uang merupakan alat yang digunakan untuk bertransaksi oleh masyarakat dunia. Setiap negara memiliki mata uangnya masing-masing. Banyak orang yang beranggapan bahwa uang adalah benda yang sangat berharga, karena dapat digunakan untuk membeli apa yang ia butuhkan.

Namun terkadang, ada waktu di mana uang kehilangan fungsinya dan digantikan oleh benda lainnya. Benda tersebut akan dianggap lebih bernilai dari uang, sehingga terjadi apa yang biasanya disebut dengan barter.

Seperti yang belakangan ini diterapkan oleh sebuah kafe di kawasan Sydney. Kafe tersebut menerima pembayaran yang dilakukan dengan benda selain uang. Namun uniknya adalah kafe tersebut menerima pembayaran berupa tisu toilet.

Merebaknya virus Corona belakangan ini berdampak terhadap rendahnya pasokan tisu toilet. Sementara permintaan tisu toilet di masyarakat menjadi sangat tinggi.

Kondisi tersebut mengakibatkan tisu toilet menjadi benda yang dianggap sangat berharga. Maka tak heran jika banyak orang berlomba-loma mendapatkan tisu toilet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tisu toilet digunakan untuk membayar makanan dan minuman yang dijual.

Dilansir oleh Liputan6.com dari World of Buzz, Jumat (13/32020) warganet bernama Erica Phan menunjukkam sebuah gambar di halaman Facebook Asian Traits yang diambil di sebuah kafe di Sydney. Pada gambar tersebut terdapat sebuah kertas berisi pengumuman yang dipasang untuk menjelaskan bahwa kafe tersebut menerima tisu toilet sebagai pembayaran untuk makanan dan minuman yang dijual.

Kertas yang ada pada foto tersebut bertuliskan 'Kepada pelanggan tersayang, kami menerima gulungan kertas toilet sebagai ganti uang. Terima kasih.'

Hal tersebut akan terdengar aneh bagi sebagian besar orang. Namun pasokan tisu toilet yang minim membuatnya menjadi langka sementara permintaan masyarakat cukup tinggi. Sehingga hal itu membuat barang tersebut dianggap berharga dan menjadi pengganti uang untuk membeli makanan dan minuman.

3 dari 3 halaman

Sebagai hadiah

Tingginya permintaan tisu toilet bahkan membuat orang-orang di Hongkong dan Singapura memberikannya sebagai hadiah kepada kliennya. Bahkan tisu toilet juga dijadikan hadiah pada undian di perusahaan, seperti yang diberitakan oleh Bloomberg.

Salah satu orang yang memberi hadiah adalah Terrence Tan, kepala pengembangan bisnis di IG Asia Pte. Ia mengirimkan tisu toilet, masker dan produk sanitasi lainnya kepada kliennya.

“Ini hadiah yang lebih baik daripada anggur sekarang,” ungkap Terrence Tan.

Melihat kondisi yang terjadi di negara-negara tersebut, menjadi pelajaran bagi semua orang untuk menggunakan tisu toilet dan produk sanitasi lainnya dengan bijaksana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.