Sukses

4 Fakta Tak Ada Lagi Kasus Corona di Wuhan, China Mulai Tutup RS Darurat

Pasien di Provinsi Hubei termasuk Kota Wuhan, merosot drastis.

Liputan6.com, Jakarta Kasus mewabahnya virus Corona tak hanya dirasakan oleh Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China saja. Tetapi beberapa negara lain seperti negara di benua Asia, Eropa hingga Amerika mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap virus pandemi ini.

Virus telah menginfeksi ribuan orang ini mulai marak sejak pertengahan Januari 2020 lalu. Berasal dari Kota Wuhan, pemerintah setempat pun mengambil kebijakan untuk mengisolasi. Pemerintah China juga membangun rumah sakit darurat untuk para staf medis yang merawat pasien positif Covid-19 ini.

Hampir lebih dari 2 bulan berjuang menekan angka paisen terinfeksi, baru-baru ini media China memberikan kabar baik. Meski negara lain mengalami peningkatan angka pasien terinfeksi dan meninggal dunia, provinsi Hubei termasuk Kota Wuhan melaporkan menurun drastis pasien akibat Corona, dilansir dari Global Times.

Kabar yang beredar itu pun dibenarkan oleh pihak Komisi Kesehatan Provinsi Hubei pada Rabu (18/3/2020) kemarin. Berikut ini 4 fakta tak ada lagi pasien Corona di Wuhan, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Kamis (19/3/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Tak Ada Kasus Baru di Wuhan

Melansir dari Mothership oleh Liputan6.com, provinsi Hubei dan ibukotanya yaitu Kota Wuhan pada 18 Maret 2020 dilaporkan tak ada lagi pasien yang terinfeksi. Hal itu juga dibenarkan oleh Komisi Kesehatan Provinsi Hubei.

Di China tercatat ada delapan kematian baru akibat virus pandemi ini, namun untuk Kota Wuhan sendiri tak tampak peningkatan pasien. Kota Wuhan dan Hubei masing-masing tetap pada angka 50.005 dan 67.800, seperti yang dilaporkan oleh media pemerintah China, Global Times.

Padahal Kota Wuhan mulanya merupakan kota pusat penyebaran virus Corona. Tercatat 795 pasien di provinsi tersebut dipulangkan pada 18 Maret 2020, sehingga pasien yang dirawat berkurang menjadi 6.636.

3 dari 5 halaman

2. China Mulai Tutup RS Darurat

Untuk menangani virus Corona ini, sebelumnya pemerintah China membangun rumah sakit darurat. Sebagian besar rumah sakit darurat yang dibuka untuk menangani pasien Virus Corona COVID-19. Mengalami penurunan pasien yang cukup banyak, rumah sakit tersebut pun mulai ditutup.

National Health Commission mengatakan pada Senin (9/3/2020), ada 40 kasus baru secara nasional yang merupakan jumlah kasus baru terendah sejak data mulai dilaporkan pada Januari. Selama beberapa pekan, infeksi baru Virus Corona yang dilaporkan dari Provinsi Hubei juga diketahui telah menurun.

Pemerintah provinsi juga mengatakan jika di Wuhan hampir 31.000 pasien virus Corona atau COVID-19 telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit, seperti dikutip dari AFP.

Menurut laporan Xinhua, ada 11 dari 16 rumah sakit darurat di Wuhan dikonversi dari fasilitas umum termasuk stadion dan sekolah yang ditangguhkan pada Minggu, (8/3/2020).

4 dari 5 halaman

3. Diperkirakan Akan Usai Akhir Maret

Melihat fenomena kasus virus Corona China terus menurun, para ahli memperkirakan wabah di Wuhan akan berakhir pada akhir Maret. Para ahli dan panel WHO yang kini sedang bertugas di China menyampaikannya pada Kamis (5/3/2020 ) lalu.

Seorang perwakilan, Zhang Boli, memperkirakan kota-kota lain di Hubei akan mencapai target penurunan tersebut pada pertengahan Maret ini. Begitu pula kota-kota di luar Hubei.

Sebuah kota kecil di selatan Wuhan, mengatakan akan menghapus blok jalan dan mengembalikan lalu lintas normal dalam yurisdiksinya pada Jumat (20/3/2020) pagi besok. Chibi akan menjadi salah satu kota pertama di Hubei yang melonggarkan pembatasan lalu lintas dalam perjalanan di dalam batas kota.

Kini pemerintah China lebih berfokus pada pencarian vaksin Corona dan penghentian virus yang berada di negara lain.

5 dari 5 halaman

4. Cara Ampuh Sembuhkan Pasien Corona oleh China

Tim medis China mengungkapkan pengobatan dengan obat-obat tradisional China dan obat-obatan Barat bisa lebih cepat menyembuhkan gejala terinfeksi corona seperti demam, batuk dan lesu, dikutip dari Merdeka.

Wakil Kepala Administrasi Nasional untuk Obat-Obatan Tradisional China, Yu Yanhong, mengatakan lebih dari 50.000 pasien Corona di China sudah sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit karena mereka diobati dengan kombinasi obat-obatan tradisional China dan Barat, dalam konferensi pers.

Dilansir dari Xinhua, para staf medis di China menggunakan perawatan dan pengobatan tradisional kepada 74.603 pasien yang dikonfirmasi positif di seluruh China atau sekitar 92 persen dari total keseluruhan pasien.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini