Sukses

Gejala Penyakit Campak pada Anak dan Cara Mengatasinya yang Efektif

Gejala penyakit campak pada anak harus benar-benar diperhatikan

Liputan6.com, Jakarta Gejala penyakit campak pada anak mungkin merupakan salah satu masalah yang cukup umum ditemui di Indonesia. Penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada anak-anak dan bayi ini juga merupakan penyakit menular.

Penyakit campak ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh akibat infeksi virus. Seseorang lebih berisiko tertular penyakit ini bila belum mendapatkan imunisasi campak, bepergian ke wilayah yang sedang mengalami wabah campak, atau kekurangan asupan vitamin A. Walaupun begitu, kasus campak di Indonesia telah menurun sejak dilakukan imunisasi massal.

Gejala penyakit campak pada anak harus benar-benar diperhatikan. Biasanya, seorang anak dapat tertular virus ini melalui percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Penularan juga bisa terjadi bila seseorang menyentuh hidung atau mulut, setelah memegang benda yang terpercik air liur penderita.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (19/3/2020) gejala penyakit campak pada anak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala Penyakit Campak pada Anak

Gejala penyakit campak pada anak awalnya muncul 3-5 hari sebelum munculnya ruam. Umumnya, penderita campak akan sembuh dalam waktu 7-10 hari. Namun, tentunya kamu harus mengenali berbagai gejala penyakit campak pada anak terlebih dahulu agar dapat menananganinya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gejala penyakit campak pada anak ditandai dengan munculnya ruam kemerahan yang bermula di wajah dan leher, kemudian menyebar ke hampir seluruh tubuh.

Pada awalnya, ruam masih kecil, namun lama kelamaan dapat menyatu dan membentuk ruam besar. Ruam campak bisa mirip dengan ruam pada penyakit rubella atau roseola. Walaupun gejala penyakit campak pada anak sebenarnya cukup mirip dengan gejala flu.

Berikut beberapa gejala penyakit campak pada anak yang dapat kamu kenali:

- Pilek dan demam

- Lemas dan pegal linu

- Hidung tersumbat

- Batuk kering dan muntah

- Diare dan hilang nafsu makan

- Mata merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya

- Kelopak mata membengkak

- Muncul bercak putih di dalam mulut

Gejala penyakit campak pada anak biasanya berlangsung selama 3-5 hari, lalu akan hilang secara bertahap.

3 dari 4 halaman

Pencegahan Campak pada Anak

Setelah mengenali berbagai gejala penyakit campak pada anak, kamu tentunya perlu mengetahui cara pencegahannya sebelum mengenali cara pengobatannya. Pencegahan utama campak sendiri dilakukan dengan imunisasi campak dan MMR.

Imunisasi campak dilakukan pada saat anak berusia 9 bulan, kemudian dilanjutkan dengan vaksin MMR yang merupakan vaksin kombinasi untuk mencegah campak, gondongan, dan rubella. Imunisasi MMR dilakukan pada usia 15 bulan dan diulang pada usia 5 tahun.

Untuk mencegah penularan campak ke orang lain, terutama orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penderita campak disarankan untuk diam di rumah. Tujuannya adalah agar penderita campak tidak kontak dengan orang lain, minimal sampai 4 hari setelah timbul ruam.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Penyakit Campak yang Efektif

Sebenarnya tidak ada cara khusus untuk mengatasi penyakit campak ini karena dapat sembuh sendiri dalam 7-10 hari. Namun, kamu bisa menerapkan beberapa cara untuk mengatasi atau meredakan gejalanya, sebagai berikut:

- Mandi dengan air hangat, untuk meredakan pilek atau hidung tersumbat.

- Membersihkan mata dengan kapas basah.

- Mengatur cahaya dalam ruangan agar tidak terlalu menyilaukan.

- Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi dan mengurangi rasa tidak nyaman di tenggorokan akibat batuk.

- Minum air hangat yang dicampur lemon atau madu, untuk meredakan batuk dan mengencerkan lendir di tenggorokan. Namun, jangan berikan madu pada anak berusia di bawah 1 tahun.

- Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan nyeri dan demam.

Selain itu, kamu juga harus memperhatikan beberapa kondisi berikut:

- Anak yang menderita campak harus dipantau secara rutin, karena rentan terserang penyakit lain, seperti infeksi telinga atau paru-paru basah. Jika hal ini terjadi, segera periksakan anak ke dokter agar dapat diberikan antibiotik.

- Jangan memberikan aspirin kepada anak-anak. Obat ini dapat memicu sindrom Reye, yang bisa mengancam nyawa.

- Pasien campak yang kekurangan vitamin A cenderung mengalami gejala yang lebih parah. Oleh karena itu, dokter biasanya akan memberikan suplemen vitamin A, agar gejala campak tidak terlalu parah.

Dokter dapat menentukan pasien menderita campak dengan menanyakan gejala dan melihat karakteristik ruam pada kulitnya. Namun pada beberapa kasus, dokter perlu mengambil sampel darah dan air liur pasien untuk memastikan diagnosis.

Oleh karena itu, penting sekali untuk mengenali berbagai gejala penyakit campak pada anak, cara pencegahannya, hingga cara meredakan berbagai gejalanya tersebut. Dengan mengetahui berbagai gejalanya, kamu bisa mengambil tindakan yang tepat untuk segera memeriksakan anak kamu ke dokter.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.