Sukses

Mengenang Kesederhanaan Gus Dur Saat Foto Kepresidenan, Tunggu Jas Disetrika

Kesaksian itu dikemukakan Priyo Sambadha, salah satu mantan ajudan Kepresidenan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat sesi foto kepresidenan.

Liputan6.com, Jakarta Dr. K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, tokoh nasional yang menjadi Presiden Indonesia keempat. Gus Dur terpilih menjadi presiden setelah melalui proses Pemilu 1999 melalui pemilihan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). 

Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI menggantikan Presiden B.J. Habibie. Masa kepemimpinan Gus Dur hanya bertahan hingga 23 Juli 2001. Berkat jiwa kepemimpinannya, Gus Dur mendapatkan penghargaan gelar Doktor Honoris Causa dari berbagai lembaga pendidikan.

Sebagai tokoh nasionalis yang terkenal dengan kepemimpinannya, beliau merupakan sosok yang sederhana. Kesederhaan beliau pun diceritakan oleh salah satu staf kepresidenan RI pada periodenya yakni, Priyo Sambadha. Berkat pengalamannya menjadi staf kepridenan RI, Priyo mengeluarkan sebuah buku berjudul “Presiden Gus Dur The Unthold Stories” yang terbit pada 2014.

Priyo sangat takjub dengan kesederhaan Gus Dur seperti saat foto kepresidenan. Melalui cuitan Twitter (8/4/2020), Priyo menceritakan kisahnya tentang Gus Dur yang begitu sederhana saat sesi foto kepresidenan. Berikut Liputan6.com rangkum dari cuitan @psambadha, kisah kesederhaan Gus Dur saat foto kepresidenan RI, Rabu (8/4/2020). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gus Dur hanya memiliki dua lembar jas

Melalui akun Twitter @psambadha, Priyo Sambadha menceritakan kisah menarik saat Gus Dur menjalani foto kepresidenan setelah terpilih melalui Pemilu 1999. Saat itu, Gus Dur diagendakan melakukan sesi foto kepresidenan untuk foto yang akan dipajang di sekolah maupun kantor di samping kiri kanan Garuda Pancasila.

Belum modernnya alat fotografi pada saat itu, membuat staf kepresidenan RI harus menyiapkan segala persiapan foto kepresidenan Gus Dur selama 3 hari lamanya. Setelah siap, maka Gus Dur akan difoto di salah satu ruangan di Wisma Negara komplek Istana Kepresidenan.

Pada saat itu, Gus Dur hadir didampingi para perangkat kepresidenan inti seperti Sekretaris Presiden Ratih Hardjono, Ajudan Dinas, dan perangkat lainnya. Saat itu, beliau hadir dengan memakai setelan jas lengkap dengan PSL dan pin-pin resmi kepresidenan yang menggantung di jas warna gelapnya.

Setelah semuanya siap, beliau dipersilakan duduk untuk berfoto. Beberapa kali staf kepresidenan mengarahkan pose dan mengabadikan foto kepresidenan Gus Dur. Namun setelah dilihat hasilnya, tampak jas beliau kurang rapi dan terlihat kusut. Priyo menuturkan bahwa jas tersebut memang bukan jas baru. Gus Dur hanya memiliki dua lembar jas dan keduanya terlihat kusut.

"Saat itu jas pribadi beliau hanya 2 lembar. Keduanya kusut karena memang bukan jas baru dan bukan jas hasil jahitan taylor mahal pasar baru atau kota. Sepertinya dari taylor tanah abang. Bayangkan. Presiden RI dg 230 juta rakyat, jasnya hanya 2 lembar! Bukan Boss atau Versace." tulis Priyo Sambadha di Twitter @psambadha, Rabu (8/4/2020).

3 dari 5 halaman

Tidak mempermasalahkan menunggu jasnya disetrika

Jas yang kusut, membuat staf kepresidenan mencari solusi. Sibakan tangan untuk merapikan jas Gus Dur dilakukan agar membuat jas tersebut tidak kusut. Nyatanya, cara tersebut tidak berpengaruh dan masih memperlihatkan jas yang kusut saat difoto.

Akhirnya, solusi dari permasalahan di atas adalah jas tersebut harus disetrika. Namun masalahnya, Gus Dur harus menunggu jasnya disetrika terlebih dahulu. Apalagi saat itu staf Istana kepresidenan belum siap untuk melayani sepenuhnya Presiden dan keluarga sebagai penghuni istana. Karena Presiden sebelumnya, Soeharto dan B.J. Habibie tidak tinggal di Istana kepresidenan. 

"Saat itu dengan enteng Pres Gus Dur setuju bahwa jasnya harus disetrika dulu krn ketika kita cek, jas satu lagi yang dimiliki beliau tidak lebih rapi dari yang dikenakan beliau.Beliau dg ikhlas 'menerima nasib' harus menunggu untuk beberapa saat. Wajah beliau biasa saja. Datar." ujar Priyo melalui cuitannya di Twitter.

4 dari 5 halaman

Tidak merasa jengkel dengan staf kepresidenan.

Butuh waktu agar staf istana kepresidenan mendapatkan setrika. Selama proses menunggu, Gus Dur terlihat sangat santai dengan mengobrol dengan anaknya yang ikut mendampingi, Yenny Wahid. Pada saat itu, Priyo Sambadha sangat takut apabila Gus Dur sampai marah karena dibuat menunggu.

"Saya lirik lagi wajah Bapak Presiden. Masih nyantai aja. Gak ada sama sekali kesan jengkel walaupun staf istana jelas2 amat sangat tidak bermutu. Padahal kalo saja saya presidennya, pasti seluruh staf istana ini akan saya hukum nguras samudra Indonesia." ungkap Priyo menjelaskan sikap sederhana Gus Dur yang sangat dikaguminya.

5 dari 5 halaman

Gus Dur malah asyik mengobrol dengan putrinya

Priyo Sambadha menjelaskan rasa takutnya apabila Gus Dur marah karena dibuat menunggu saat sesi foto kepresidenan. Namun anggapan Priyo salah kaprah. Beliau justru dengan santai berbincang-bincang dengan sang putri Yenny Wahid yang ikut mendampingi.

"Presiden Gus Dur gak marah sama sekali. Malah masih asyik ngobrol dg putrinya. Sekali2 mereka berdua tertawa2 kecil." ujar Priyo Sambadha.

Setelah jas disetrika, Gus Dur pun akhirnya melakukan foto kepresidenan. Para staf kepresidenan pun sangat lega usai foto resmi kepresidenan tersebut. Priyo menambahkan bahwa foto yang dipajang di sekolah dan kantor pada saat itu adalah hasil dari 'upacara resmi' setrika jas yang dilakukannya bersama staf kepresidenan yang lain.

"Stlh itu 'upacara resmi' setrika jas bisa diselesaikan dengan hasil yang sempurna.Dan tuntaslah sesi pemotretan foto resmi kepresidenan tsb dg baik.Mulai sekarang kalo anda lihat foto resmi Presiden Gus Dur yang gagah itu, ingat cerita ini ya." pungkas Priyo disertai ungkapan rasa rindunya kepada Gus Dur di cuitan selanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini