Sukses

Pemelihara Harus Jaga Jarak Meski Kucing Tak Tularkan Virus Corona, Ini Penjelasannya

Bagi pemelihara kucing harus tetap jaga jarak.

Liputan6.com, Jakarta Ada sejumlah kasus yang mengatakan bahwa beberapa jenis hewan dinyatakan positif virus Corona COVID-19. Seperti harimau Melayu di New York, anjing, dan kucing di Hong Kong. Namun AFCD dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan sepakat bahwa tidak ada bukti untuk hewan peliharaan seperti kucing atau anjing dapat terinfeksi Virus Corona COVID-19. Tetapi para ahli tetap menyarankan untuk tetap menjaga jarak dengan hewan peliharaan, termasuk kucing sebagai tindakan pencegahan yang sama melawan virus Corona COVID-19.

Hal ini tentu menjadi kekhawatiran baru bagi orang-orang yang memiliki hewan peliharaan di rumah. Mengingat angka persebaran pandemi Corona COVID-19 di Indonesia juga terus bertambah. Tercatat ada 2.956 kasus positif Corona COVID-19 per tanggal 9 April 2020 pukul 9.47 WIB. Sedangkan untuk data sebaran secara global ada lebih dari satu juta kasus positif Virus Corona COVID-19 yang terkonfirmasi.

Kekhawatiran terhadap penyakit pernapasan pada hewan peliharaan terutama kucing, kini menjadi perhatian utama. Namun sebenarnya kasus pernapasan kucing dengan kasus pernapasan manusia jelas berbeda, walaupun ada sebagian penyakit kucing yang bisa menular kepada manusia tetapi tetap ada pengecualiannya.

Begitu juga dengan virus Corona COVID-19 yang diderita hewan peliharaan dengan manusia juga berbeda. Karena sampai saat ini belum ada penelitian atau data yang menjelaskan persebaran pandemi Corona COVID-19 disebarkan oleh hewan. Namun pandemi ini hanya bisa ditularkan dari manusia ke manusia.

Berikut penjelasan mengenai pemelihara harus menjaga jarak meski kucing tak tularkan virus Corona COVID-19 yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (9/4/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harimau positif virus Corona COVID-19, kucing rentan virus Corona lain

Tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan bisa menularkan virus Corona COVID-19 kepada manusia. Meskipun Nadia, seekor harimau Melayu berusia 4 tahun yang menderita batuk kering dan sedikit nafsu makan dinyatakan positif Corona COVID-19 yang disebabkan oleh manusia pada hari Minggu (5/4/2020).

Pengujian sampel pada Nadia ini pun sudah dilakukan lebih dari satu kali. Kebun binatang Bronx membius, mengambil sampel, dan mengirimnya ke Perguruan Tinggi Hewan di Cornell, kemudian ke Universitas Illinios, dan kemudian ke Laboratorium Layanan Veteriner Nasional untuk melakukan konfirmasi secara berulang. Dan ternyata hasilnya kembali positif.

Namun untuk kasus kucing, sebuah penelitian yang masih harus ditinjau ulang pada kucing liar di Wuhan, China menunjukkan ada beberapa yang memiliki anti-bodi terhadap virus Corona.

Dilansir dari laman nytimes.com, Kamis (9/4/2020), Ahli Kesehatan Lingkungan Nirlaba EcoHealth Alliance, Dr. Jonathan Epstein mengatakan pada percobaan laboratorium menunjukkan kucing memang rentan terhadap infeksi SARS, virus Corona lain.

3 dari 4 halaman

Menjaga jarak dengan kucing di tengah pandemi virus Corona COVID-19

Meskipun kucing rentan terinfeksi virus Corona lain, tetapi tidak ada bukti bahwa mereka dapat menularkan infeksinya kepada manusia. Para ahli juga sedang berusaha mengejar ketertinggalan tentang virus ini, karena belum banyak yang mereka ketahui. Bahkan tingkat infeksi kucing kepada kucing yang lain juga belum diketahui secara pasti.

Para ilmuwan di berbagai laboratorium selain menemukan kerentanan kucing, ternyata juga menemukan bahwa virus bereproduksi sangat buruk pada anjing, babi, ayam, dan bebek. Sedangkan pada musang, mereka memang bisa terinfeksi virus dan menularkannya satu sama lain, dan menunjukkan gejala yang sangat mirip dengan manusia. Seperti demam, lesu, dan batuk. Namun mereka bisa pulih dan ternyata tidak benar-benar sakit seperti yang dialami oleh manusia.

Departemen Pertanian Amerika, Organisasi Kesehatan Hewan Internasional, dan Asosiasi Kedokteran Hewan Amerika menyatakan secara resmi dalam situs web mereka bahwa tidak ada bukti hewan peliharaan dapat menularkan infeksi kepada manusia.

Tetapi mereka semua tetap menyarankan bagi orang sakit untuk bisa menjaga jarak dan mengambil tindakan pencegahan yang sama dengan hewan peliharaan termasuk kucing. Para ahli juga menyarankan untuk memperlakukan kucing seperti anggota keluarga yang lain.

4 dari 4 halaman

Peningkatan adopsi hewan peliharaan di tengah pandemi virus Corona COVID-19

Menanggapi kasus ini, ternyata di Amerika Serikat melaporkan ada peningkatan adopsi hewan peliharaan. Begitu juga untuk saat ini banyak negara bagian dan daerah yang melakukan sosial distancing atau physical distancing bahkan isolasi.

Tidak hanya Amerika, dilansir dari laman nytimes.com, Kamis (9/4/2020) Direktur Eksekutif Penyelamatan Hewan Nirlaba SPCA Internasional Meredith Ayan mengatakan, organisasinya telah menerima laporan tentang peningkatan jumlah anjing liar di Italia dan provinsi Hubei, China.

Berdasarkan laporan tersebut belum diketahui secara pasti dari alasan kenaikan ini. Karena dalam keadaan seperti ini bisa jadi banyak pemilik hewan yang berada di rumah sakit atau juga meninggal. Bisa juga mereka banyak yang kehilangan pekerjaan dan tidak bisa memberi makan hewan peliharaannya.

Organisasi Kesehatan Hewan Internasional juga sudah banyak mendesak orang-orang untuk tidak mengabaikan hewan peliharaan. Karena menurutnya tidak benar untuk mengambil tindakan terhadap hewan peliharaan terutama jika tindakan itu bisa membahayakan kesejahteraan mereka.

Jika memang harus berinteraksi dengan hewan peliharaan, tetap perlakukan mereka seperti biasanya. Sebelum memberi makan, setelah memegang, dan setelah memandikan tetap harus mencuci tangan menggunakan sabun atau antiseptik. Tetap rajin membersihkan kandang hewan peliharaan agar hewan peliharaan tetap sehat. Dan jika hewan peliharaan terlihat sakit, segera periksakan mereka ke dokter hewan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini