Sukses

Tata Cara Menguburkan Jenazah Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Ketahui tata cara menguburkan jenazah sesuai sunnah.

Liputan6.com, Jakarta Setiap makhluk hidup pasti akan mati. Takdir mutlak yang tidak bisa dihindari oleh siapapun juga. Dalam Al-Quran jelas disebutkan bahwa kematian adalah suatu ketentuan. Bagi setiap yang ditinggalkan harus siap untuk menghadapinya, termasuk tata cara menguburkan jenazah sesuai sunnah Rasulullah SAW.

Dengan memahami tata cara menguburkan jenazah sesuai sunnah, maka berbagai kemungkinan di luar nalar akan lebih mudah diterima dan mulai dilaksanakan dengan hati yang lebih lapang.

“Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.” (QS. Luqman: 34)

Semua yang mati adalah tanggung jawab bagi siapa saja yang masih hidup. Hak dan tanggung jawab yang harus dipenuhi sesama umat Islam di seluruh dunia, tanpa terkecuali. Mengurus dan merawat jenazah dengan tata cara menguburkan jenazah sesuai sunnah salah satunya.

Berikut penjelasan mengenai tata cara menguburkan jenazah sesuai sunnah Rasulullah SAW yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/5/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tata Cara Menguburkan Jenazah Sesuai Sunnah Tentang Hukum Menguburkan

Mengubur jenazah hukumnya fardu kifayah. Seandainya sudah ada yang melakukan, sudah gugur kewajiban bagi yang lainnya. Seandainya tidak ada yang melakukannya sama sekali maka berdosa semuanya. Jenazah yang dikuburkan sifatnya umum, termasuk jenazah orang kafir. Ketika perang Badar tahun 2 Hijriah melawan orang kafir Quraisy, dengan izin Allah umat Islam mendapat kemenangan. Banyak korban yang berjatuhan di kalangan orang kafir, termasuk tokoh-tokoh mereka, di antaranya adalah Abu Jahal. Setelah selesai peperangan, Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat untuk menguburkan jenazah orang-orang kafir dan akhirnya jenazah-jenazah mereka dikuburkan ke dalam sumur mati yang ada di lembah Badar. (Shahih al-Bukhari: 3976)

Demikian pula ketika paman Rasulullah SAW, Abu Thalib meninggal dunia. Beliau Rasulullah SAW bersabda kepada Ali bin Abi Thalib:

اِذْهَبْ فَوَارِهِ…

“Pergilah, lalu kuburkanlah dia..” (HR. an-Nasa’i)

Sesuai dengan sunnah bahwa jenazah dikuburkan pada tanah perkuburan, bukan tempat-tempat yang lainnya. Karena seperti itulah kebiasaan Rasulullah SAW. Beliau selalu menguburkan jenazah para sahabat di kuburan Baqi’, dan tidak ada berita (yang shahih) bahwa ada di antara ulama salaf bahwa mereka dikuburkan di luar tanah pekuburan. Kecuali apa yang telah tersebar beritanya, bahwa Rasulullah SAW dan dua sahabatnya, Abu Bakar dan Umar dikuburkan di kamar Aisyah. Dan ini merupakan kekhususan untuk mereka.

Dikecualikan pula orang-orang yang mati syahid di medan perang, maka mereka dikuburkan di tempat mereka meninggal dunia (di medan perang). Hal ini berdasarkan penjelasan Jabir, dia berkata:

“Tatkala perang Uhud selesai, orang-orang yang terbunuh dibawa untuk dikuburkan di pekuburan Baqi’. Maka berteriaklah penyeru (yang diperintah) Rasulullah SAW, ‘Sesungguhnya Rasulullah memerintahkan kalian supaya kalian menguburkan orang-orang yang gugur di tempat terbunuhnya!’” (HR. Abu Dawud dan an-Nasa’i)

3 dari 5 halaman

Tata Cara Menguburkan Jenazah Sesuai Sunnah Tentang Adab

Adab Mengiringi Jenazah

Ketika mengiringi jenazah ke pemakaman, sebaiknya dilakukan dengan khusyuk dan khidmat tidak diselingi dengan bercanda.

Sebagai hari terakhir bagi keluarga, kerabat, tetangga, serta teman mendampingi jenazah menuju peristirahatan terakhirnya. Selain menjaga ucapan duniawi yang kurang penting, sebaiknya memperbanyak salawat Nabi dan memikirkan tentang kematian.

Adab Pengiring Jenazah

Apabila diiringi dengan berjalan kaki, maka berjalanlah di sekitar keranda. Sementara ketika mengiringi jenazah dengan kendaraan, tentunya mobil jenazah berada paling depan diikuti rombongan yang lain.

Ketika ada kendaraan lain yang hendak lewat, sebaiknya mendahulukan iringan jenazah untuk lewat terlebih dahulu.

Adab Masuk Pemakaman

Para pelayat dan pengiring jenazah tidak dianjurkan untuk duduk sebelum jenazah diturunkan dari para pembawanya. Adab selanjutnya, membaca salam seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW :

Assalamu Alaikum Ya Ahlad Diyar Minal Mukminin Wa Muslimin,Wa Inna Insya Allahu Bikum La Hiqun, Nasalullahi Lana Walakumul 'Afyah.

Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian."

4 dari 5 halaman

Tata Cara Menguburkan Jenazah Sesuai Sunnah dan Islam

1. Memperdalam galian lobang kubur agar tidak tercium bau jenazah dan tidak dapat dimakan oleh burung atau binatang pemahan bangkai.

2. Cara menaruh jenazah di kubur ada yang ditaruh di tepi lubang sebelah kiblat kemudian di atasnya ditaruh papan kayu atau yang semacamnya dengan posisi agak condong agar tidak langsung tertimpa tanah. Namun bisa juga dengan cara lain dengan prinsip yang hampir sama, misalnya dengan menggali di tengah-tengah dasar lobang kubur, kemudian jenazah ditaruh di dalam lobang.

Lalu di atasnya ditaruh semacam bata atau papan dari semen dalam posisi mendatar untuk penahan tanah timbunan. Cara ini dilakukan bila tanahnya gembur. Cara lain adalah dengan menaruh jenazah dalam peti dan menanam peti itu dalam kubur.

3. Cara memasukkan jenazah ke kubur yang terbaik adalah dengan mendahulukan memasukkan kepala jenazah dari arah kaki kubur.

4. Jenazah diletakkan miring ke kanan menghadap ke arah kiblat dengan menyandarkan tubuh sebelah kiri ke dinding kubur supaya tidak terlentang kembali.

5. Para ulama menganjurkan supaya ditaruh tanah di bawah pipi jenazah sebelah kanan setelah dibukakan kain kafannya dari pipi itu dan ditempelkan langsung ke tanah. Simpul tali yang mengikat kain kafan supaya dilepas.

6. Waktu memasukkan jenazah ke liang kubur dan meletakkannya dianjurkan membaca doa Bismillahi Waala Millati Rosulillah

Artinya: “Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah.” (HR. at-Tirmidzi dan Abu Daud)

7. Bagi jenazah perempuan, dianjurkan membentangkan kain di atas kuburnya pada waktu dimasukkan ke liang kubur. Sedang untuk mayat laki-laki tidak dianjurkan.

8. Orang yang turun ke lubang kubur mayit perempuan untuk mengurusnya sebaiknya orang-orang yang semalamnya tidak menyetubuhi istri mereka.

9. Setelah jenazah sudah diletakkan di liang kubur, dianjurkan untuk mencurahinya dengan tanah tiga kali dengan tangannya dari arah kepala mayit lalu ditimbuni tanah.

10. Berdoa setelah selesai menguburkan jenazah.

5 dari 5 halaman

Tata Cara Menguburkan Jenazah Sesuai Sunnah Tentang Doa Selesai Penguburan

Selesai mengubur dan sebelum meninggalkan tempat penguburan pelayat mengambil tanah dan menaburkannya dari arah kepala tiga kali, lalu berdiri di sisinya, dan membaca doa sebagai berikut:

Allahummaghfir Lahu Warhamhu, Wa’aafihi Wa’fu ‘Anhu, Wa Akrim Nuzulahu, Wa Wassi’madkhalahu, Waghsilhu Bil-Ma’i Watstsalji Wal-Baradi, Wanaqqohi Minal Khotoya Kamaayunaqqottsaubu Abyadhu Minadanasi, Waabdilhu Daaron Khoiron In Daarihi, Waahlankhoiron Min Ahlihi, Wazaujan Khoiron Minzaujihi, Waqihi Fitnatal Qobri Wa’adaabinnar.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, belas kasihanilah dia, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya, muliakan tempatnya (ialah surga) dan luaskanlah kuburannya. Basuhkanlah kesalahan-kesalahannya sampai bersih sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran. Gantikanlah rumah lebih baik daripada rumahnya yang dulu, keluarganya lebih baik daripada keluarganya yang sulit; dan masukkanlah ia ke dalam surga dan jauhkanlah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka."

Beberapa larangan yang perlu diperhatikan terkait dengan mengubur jenazah diantaranya adalah:

1. Jangan membuat bangunan di atas kubur.

2. Jangan mengapuri dan menulisi di atas kubur.

3. Jangan menjadikan tempat shalat di atas kubur.

4. Jangan duduk di atas kubur dan jangan berjalan di sela-sela kubur

dengan memakai alas kaki.

5. Jangan menyembelih binatang di sisi kubur

6. Jangan melakukan perbuatan-perbuatan di sekitar kubur yang didasari oleh sisa kepercayaan-kepercayaan lama yang tidak ada kebenarannya dalam Islam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.