Sukses

Tak Punya Uang, Ibu Ini Masak Batu demi Tenangkan 8 Anaknya yang Lapar

Ibu ini berpura-pura memasak agar anaknya berhenti menangis.

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona Covid-19 telah menyebabkan begitu banyak penderitaan di berbagai negara. Banyak orang harus melalui kejadian pilu karena pandemi global tersebut. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah di masing-masing negara, virus Corona Covid-19 belum bisa diatasi sepenuhnya.

Perekonomian masyarakat menjadi sulit, karena banyak yang kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran. Meskipun pemerintah di negara-negara yang terkena imbas oleh virus tersebut sudah memberi bantuan kepada warganya, namun masih banyak keluarga kecil mengalami kesulitan makanan.

Seperti yang dialami oleh seorang ibu bernama Peninah Bahati Kitsao bersama kedelapan orang anaknya ini. Wanita asal Mombasa, Kenya tersebut mengalami krisis ekonomi akibat virus Corona Covid-19 yang mewabah di negaranya.

Ia kehilangan pekerjaannya dan tidak punya uang untuk membeli makanan bagi anak-anaknya. Malangnya, ia bahkan terpaksa memasak batu dengan harapan anak-anaknya akan tenang dan tertidur ketika menunggunya selesai memasak.

Peninah Bahati Kitsao telah kehilangan suaminya tahun lalu karena dibunuh oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab. Sejak saat itu ia harus berjuang sendiri menghidupi delapan orang anaknya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendapat Banyak Bantuan

Peninah biasanya bekerja mencuci pakaian penduduk lokal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi sejak Corona Covid-19 merebak, ia kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki uang untuk membeli makanan.

Pemerintah Kenya telah meluncurkan program pemberian makanan untuk membantu yang paling rentan dari pandemi virus Corona Covid-19, namun belum sampai kepada Peninah. Akibat tak punya uang untuk membeli makanan, Peninah harus berpura-pura memasak di depan buah hatinya. Hal tersebut dilakukan semata agar anak-anaknya yang kelaparan berhenti menangis.

Kondisi Peninah pertama kali diketahui oleh tetangganya, Prisca Momanyi. Kemudian Prisca membagikan cerita Peninah di media sosial tentang ibu yang memasak batu. Kisah ini kemudian viral dan mengetuk hati banyak orang untuk memberikan donasi.

Prisca kemudian membantu menjadi penyalur donasi bagi Peninah karena ibu 8 anak ini tidak memiliki akun bank dan tak bisa baca tulis.Mendapati banyak orang memberikan donasi dan bantuan, Peninah sangat bersyukur dan menganggap semuanya adalah keajaiban.

"Saya tidak percaya bahwa warga Kenya bisa sangat mencintai saya. Saya juga menerima panggilan telepon dari seluruh negeri bertanya bagaimana caranya mereka bisa membantu," kata Peninah seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Mirror, Kamis (7/5/2020).

Saat salah satu media setempat mewawancarai Peninah, ia mengaku tidak memiliki suami dan mengatakan kalau anak-anaknya tahu ia sedang menipu mereka dengan memasak batu. Memasak batu ia lakukan demi menenangkan anak-anaknya yang menangis karena kelaparan.

"Mereka mengatakan bahwa mereka tahu saya berbohong kepada mereka, tapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya tidak punya apa-apa," ujar Peninah yang selama ini hanya tinggal di rumah dua petak tanpa aliran listrik dan air.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.