Sukses

Selain Aksi Ferdian Paleka, Ini 5 Prank yang Berurusan dengan Polisi

Sederet aksi prank yang berujung berurusan dengan polisi.

Liputan6.com, Jakarta Aksi prank memberikan sumbangan kepada waria yang dilakukan YouTuber Ferdian Paleka, berujung jalur hukum. Video prank yang diunggah pada Minggu (3/5/2020) berjudul 'PRANK KASIH MAKANAN KE BANCI CBL' mendapat kecaman dari banyak orang. Video prank itu menggambarkan Ferdian dan dua rekannya membawa kardus mie instan dalam sebuah mobil. Isi dari kardus tersebut berisi sampah dan batu bata yang kemudian dibagikan ke waria yang sedang berada di pinggir jalan Kota Bandung. 

Selang 15 jam setelah diunggah, video itu tak bisa lagi diakses. Namun warganet sudah keburu murka dan menganggap video prank itu berlebihan sekaligus melecehkan manusia. Salah satu korban pun mengaku sudah melapor ke aparat kepolisian Kota Bandung. Setelah diproses, banyak warga dan pihak polisi mendtaangi rumah YouTuber tersebut. Namun saat didatangi yang bersangkutan tak ada di rumah. Alhasil, Ferdian Paleka pun masuk dalam DPO. 

Setelah beberapa hari menghilang, akhirnya polisi berhasil menangkap sosok prank sumbangan berisi sampah pada waria tersebut. Ferdian Paleka ditangkap polisi pada Jumat (8/5/2020) dini hari. Menilik unggahan Muhammad Gariz Luis Ma’luf yang merupakan anggota kepolisian, Ferdian Paleka tertangkap oleh tim Polrestabes Bandung di Jalan Tol Tangerang-Merak, di KM 19.

Tak hanya kali ini saja, beberapa aksi prank sebelumnya juga pernah berujung harus berurusan dengan pihak polisi. Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, aksi-aksi prank yang berujung hukum, Jumat (8/5/2020). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Prank Hantu Tuyul

Sebelum ramai aksi prank Ferdian Paleka, polisi pernah menyiduk aksi prank hantu tuyul. Prank bernuansa horor tersebut membuat pelakunya diamankan karena aksinya dianggap meresahkan. 

Bocah berinisial A diamankan oleh Tim Jaguar setelah melakukan aksi prank sebagai tuyul. Bocah yang dikabarkan masih berusia 13 tahun itu melakukan aksi prank berasma kedua temannya yang bertugas mengambil gambar dari jarak jauh. Namun sayang, saat melancarkan aksinya, mereka justru berpapasan dengan Tim Jaguar yang tengah berpatroli. 

Sempat kabur dari kejaran Tim Jaguar dengan bersembunyi di semak-semak, bocah tersebut akhirnya berhasil ditangkap lantaran tubuhnya yang banyak dilumuri tepung. Sempat diamankan polisi, akhirnya "bocah tuyul" tersebut akhirnya dinasehati dan dikembalikan ke orang tuanya. 

3 dari 6 halaman

2. Prank Bunuh Diri di Jembatan

Prank bunuh diri juga pernah membuat mahasiswa cantik ini harus diamankan oleh pihak kepolisian. Mahasiswa tersebut bernama Putu Ayu Mirah Oktaviadevi. Dirinya melakukan aksi prank bunuh diri yang ia tujukan untuk temannya. 

Mahasiswa asal Banjar Dukuh Pulu Kaja, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, ini melakukan aksi prank dengan cara melakukan percobaan bunuh diri di Jembatan Tukad Yeh Pandan atau Jembatan Kembar di Bali pada 21 Januari 2020 lalu. Dari perbuatan isengnya itu, mahasiwa dari universitas swasta Denpasar ini diamankan anggota Polsek Tabana kota.

Aksinya berujung ke pihak polisi lantaran pranknya diketahui oleh warga sekitar yang langsung menghubungi polisi. Padahal Ayu hanya ingin berniat prank temannya yang kebetulan melintas di kawasan tersebut.

4 dari 6 halaman

3. Prank Kantor Polisi

Pria berusia 36 tahun diamankan polisi setelah diduga kerap iseng menelepon polisi dan Angkatan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) antara Juni dan Juli 2019 lalu. Dilaporkan Stomp, polisi menyebutkan jika mereka menerima setidaknya empat telepon antara 11 Juni dan 20 Juli. Telepon dari seseorang itu melaporkan kebakaran sampai ancaman bunuh diri di Chai Chee Road dan Chai Chee Avenue, Singapura.

Petugas dari Divisi Kepolisian Bedok dan SCDF menanggapi insiden ini. Tapi, hasil pengecekan lokasi, tidak ada kebakaran atau orang yang dalam kesulitan mental. Setelah diintai, pelaku akhirnya berhasil diamankan polisi pada 23 Juli 2019.

Pria yang tak disebutkan namanya itu terbukti bersalah mengirimkan pesan palsu dan dihukum dengan denda hingga US$10.000, setara Rp 139 juta. Ia juga diancam di penjara hingga tiga tahun. 

5 dari 6 halaman

4. Aksi Saskia Aida Prank Bunuh Diri

Banyak netizen yang sempat panik melihat siaran langsung dari Saskia Aida di akun Instagram pribadinya pada Senin, (9/12/2019) malam lalu. Dalam siarannya, Aida berusaha meminum cairan pembersih lantai yang tentu saja beracun dan mematikan. Sudah membuat heboh masyarakat, sang manajer menjelaskan jika itu hanyalah prank semata.

"Iya itu prank. Jadi ada acara ulang tahun temennya. Jadi bikin itu. Tapi kita udah kasih tahu ke temen-temen wartawan juga kalau ini prank," ujar Madi seperti dikutip dari KapanLagi.com.

Setelah dikonfirmasi jika hanya prank, netizen pun ramai melontarkan kritikan ke pendangdut tersebut. 

6 dari 6 halaman

5. Prank Perampokan Palsu

Kelompok YouTuber yang menyebut diri mereka Trollstation sukses meraih 700 ribu penonton dengan video prank mereka. Aksi dari para YouTuber ini adalah prank perampokan. Namun sayangnya, perampokan palsu yang dilakukan dalam dua galeri seni di London dianggap terlalu berlebihan dan tak lucu sama sekali. 

Saat "merampok" sebuah galeri, tiga pelaku menggunakan kostum tertutup hingga ke wajah mereka. Mereka beradegan seolah-olah sedang terjadi perampokan. Anggota lainnya memainkan alarm suara melalui sistem speaker, sementara lainnya merekam suasana panik pengunjung karena mereka mencoba melarikan diri. 

Pengadilan mendapatkan laporan bahwa masyarakat bedesak-desakan ketika mereka mencoba untuk menjauh kejadian mengerikan itu. Dikabarkan pula jika seorang wanita pingsansaat kekacuan membubarkan diri. 

Anggota Trollstation akhirnya mengaku bersalah atas dua tuduhan menggunakan kata-kata mengancam atau perilaku yang bertentangan dengan bagian 4 UU Ketertiban Umum selama penggerebekan palsu yang terjadi di National Portrait London Gallery dan Tate Britain pada tanggal 5 Juli 2015. Terlebih lagi aksi tersebut masih berdekatan dengan peristiwa teroris yang membunuh 30 turis Inggris di sebuah resor di Tunisia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini