Sukses

Kalahkan Everest, Ini 5 Fakta Mauna Kea Gunung Tertinggi di Dunia

Mauna Kea memiliki total ketinggian 10.210 meter.

Liputan6.com, Jakarta Selama ini Everest terkenal sebagai gunung tertinggi di dunia yakni sekitar 8.840 meter dari permukaan laut (mdpl). Banyak pendaki mengidamkan bisa berdiri di puncak gunung tersebut. Bagi pendaki, berada di ujung Everest adalah sebuah kebahagiaan dan rasa bangga yang luar biasa. 

Gunung Everest berada di perbatasan Nepal dan Tibet di Asia Selatan serta memiliki pemandangan yang luar biasa indah. Tidak heran jika banyak pendaki gunung yang bermimpi bisa menjelajahi gunung tersebut. Ketinggian Everest diukur dari kaki Gunung tersebut yang berada di atas permukaan air laut.

Namun, berdasarkan penelitian United States Geological Survey (USGS), ternyata ada gunung yang lebih tinggi dari Everest. Namanya adalah Gunung Mauna Kea dengan total ketinggian mencapai 10.210 meter.

Ketinggian 10.210 meter itu didapat jika diukur dari kakinya yang ada di bawah air laut. Akan tetapi, jika diukur dari atas permukaan laut, tinggi gunung tersebut hanya 4.205 mdpl dan tinggi dari dasar laut hingga permukaan yakni 6.005 meter.

Di balik ketinggiannya, gunung yang terletak di kepulauan Hawaii, Amerika Serikat ini menyimpan fakta-fakta menarik. Penasaran apa saja fakta-fakta tersebut? Berikut 5 fakta Mauna Kea sebagai gunung tertinggi di dunia dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (17/5/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Mauna Kea adalah gunung tertinggi di bumi, jika diukur dari kaki gunungnya

Jika dihitung secara total dari kakinya, Mauna Kea memang merupakan gunung tertinggi yang ada di bumi saat ini. Seperti dicatat dalam jurnal sains Live Science, Mauna Kea memiliki total ketinggian 10.210 meter. Sekitar 1.300 meter lebih tinggi dari Everest.

Kaki gunung Mauna Kea berada di bawah permukaan laut, yakni pada kedalaman 6.000 meter. Berbeda dengan Everest yang kaki gunungnya terdapat di daratan yang sejajar dengan permukaan laut.

3 dari 6 halaman

2. Mauna Kea termasuk dalam jenis gunung berapi purba

Dahulu Mauna Kea sempat mengalami erupsi dan mengeluarkan lahar hingga membentuk lapisan-lapisan padat, seperti ditulis dalam laman USGS (United States Geological Survey). Namun, kini gunung ini hanya memiliki pasokan magma yang sangat minim, bahkan diprediksi tidak akan mengalami erupsi besar dalam masa-masa sekarang.

Mauna Kea kini juga dibuka sebagai tempat pariwisata. Dulu Orang Hawaii yang merupakan penduduk setempat, menamakan gunung ini Mauna a Wakea yang berarti 'Gunung Putih'. Penduduk setempat percaya bahwa gunung tersebut merupakan asal-usul dari nenek moyangnya.

4 dari 6 halaman

3. Berdiri observatorium canggih di puncak Gunung Mauna Kea

Pada puncak Gunung Mauna Kea terdapat observatorium dan fasilitas penelitian astronomi. Observatorium Mauna Kea merupakan salah satu observatorium tercanggih di dunia. Banyak ilmuwan dan ahli astronomi yang melakukan penelitian di Observatorium Mauna Kea tersebut. Bahkan, fasilitas penelitian ini juga bekerja sama dengan NASA dan angkatan udara Amerika Serikat untuk penelitian di bidang astronomi.

Rencananya Observatorium ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas Thirty Meter Telescope (TMT) yang merupakan salah satu teleskop dengan inframerah tercanggih di dunia. Selain itu juga dilengkapi lensa utama yang berdiameter 30 meter.

5 dari 6 halaman

4. Mauna Kea memiliki budaya dan sumber daya alam yang melimpah

Layaknya daerah pegunungan lainnya, Mauna Kea juga dipenuhi oleh budaya, adat, dan kehidupan warga lokal yang khas. Pada zaman dahulu, warga setempat percaya bahwa daerahnya merupakan tempat yang penuh kedamaian dan tempat berkumpulnya para dewa.

Mauna Kea juga kaya dengan sumber daya alam. Gunung tertinggi ini menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna langka yang tidak dapat ditemukan di belahan bumi yang lain.

6 dari 6 halaman

5. Keberadaan teleskop besar yang ada di puncak gunung mendapat protes keras

Pembangunan fasilitas penelitian astronomi yang menggunakan peralatan canggih mendapat protes keras dari masyarakat. Para kalangan adat, warga asli, dan organisasi nasional alam liar melakukan protes keras terhadap pembangunan fasilitas terbaru berupa TMT yang dinilai berpotensi merusak habitat alami beberapa spesies flora asli Mauna Kea.

Untuk membangun fasilitas tambahan di Observatorium Mauna Kea, dibutuhkan lahan sekitar 5 hektare. Tentu ini berpotensi merusak habitat asli flora dan fauna yang ada di sekitar gunung. Masyarakat setempat juga percaya bahwa, pegunungan Mauna Kea adalah tanah keramat yang menjadi bagian dari identitas warga Hawaii dalam kurun waktu yang sangat lama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.