Sukses

Sempat Viral Adegan Boneka Hello Kitty Direbus, Ini 5 Fakta Kisah di Baliknya

Adegan boneka hello kitty direbus menjadi viral di Twitter, sang penulis naskah pun angkat bicara.

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2016, sempat viral salah satu adegan di sinetron Surga Yang Kedua, yakni ketika Nabila Syakieb terkejut mendapati boneka Hello Kitty yang direbus di dalam panci sebagai bentuk teror. Adegan tersebut viral karena dinilai tidak masuk akal dan malah mengundang gelak tawa warganet.

Akhirnya untuk menjelaskan makna dan fakta di balik pembuatan adegan dalam sinetron Surga Yang Kedua tersebut, sang penulis naskah melalui akun Twitter @ayaswords pun angkat bicara. Tak hanya menuliskan klarifikasi, ia sekaligus minta maaf kepada warganet tentang adegan yang ia tulis.

"Halo, perkenalkan saya adalah salah satu penulis dari sinetron berinisial SYK (Surga Yang Kedua) yang sedang viral saat ini karena salah satu adegannya. Iya saya mohon maaf, iya kami memang manusia biasa. Tapi kalian yang penasaran ada apa di baliknya, saya coba kasih explanation berbentuk Q&A yaa," tulisnya pada Kamis (11/6/2020).

Kira-kira seperti apakah makna dan fakta di balik pembuatan adegan boneka hello kitty direbus di sinetron Surga Yang Kedua? Berikut ulasan selengkapnya dilansir dari laman Twitter @ayaswords oleh Liputan6.com, Jumat (12/6/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Naskah dipengaruhi oleh faktor teknis

Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan yakni ide yang terlintas di otak penulis ketika menyuguhkan adegan tersebut. Aya pun menjawab bahwa di balik adegan boneka hello kitty yang direbus ada masalah teknis yang harus dihadapi berupa kejar tayang naskah dan lembaga sensor.

"Saat itu tengah malam dan deadline kami tinggal 1 jam, kami harus membuat adegan yang seaman mungkin dan harus lulus sensor. Saat itu karena lelah dan mengantuk, kami memutuskan ini adalah adegan paling aman (hello kitty direbus)," tulis Aya.

Dalam penulisan naskah sinetron stripping, sutradara tidak terlalu mengambil pusing untuk keluar dari arahan naskah. Maka dari itu tekanan bagi para penulis pun semakin besar karena harus menuliskan dialog, gerakan, ekspresi, dan apa yang sedang dirasakan pemeran.

"Bahkan kalau pemerannya memanjatkan doa, harus kita tulis secara rinci isi doanya apa sama ayat-ayatnya juga. Oh iya, gerakan kamera juga penulis yang tentukan seperti zoom in atau zoom out, dan lain sebagainya," tambah Aya.

3 dari 6 halaman

2. Adegan tak boleh menampilkan darah dan kekerasan

Aman yang dimaksudkan oleh sang penulis yakni karena adanya keterlibatan anak kecil dalam adegan tersebut.

"Di scene itu ada anak kecil. Syarat dari stasiun TV, di dalam sinetron bergenre roman-religi, jika dalam satu scene itu ada anak kecil, maka adegannya tidak boleh terlalu sadis. Api, darah, kekerasan tidak boleh terlihat," lanjutnya dalam postingan tersebut.

Maka dari itu, adegan boneka hello kitty yang direbus dinilai sudah sangat aman dan dapat mewakili pesan yang ingin disampaikan penulis tentang teror yang dilakukan oleh tokoh antagonisnya.

4 dari 6 halaman

3. Makna di balik adegan boneka hello kitty direbus

Dalam adegan yang seolah tak masuk dinalar tersebut ternyata tak lepas dari karakter tokoh yang menjadi pelakunya. Diceritakan bahwa pelaku yang merebus boneka tersebut merupakan orang yang terkena gangguan mental dan baru saja keluar dari rumah sakit jiwa. Maka dari itu ia melakukan banyak hal tak masuk akal untuk menebar teror kepada tokoh protagonis.

"Kalau diikuti ceritanya, Hello Kitty direbus ini masih masuk akal karena ini teror yang dibuat sama orang yang ceritanya baru kabur dari RSJ dan punya dendam sama seisi rumah itu. Namanya juga orang gila, makanya masih lulus sensor daripada darah-darah dan bakar-bakaran," jelasnya.

5 dari 6 halaman

4. Rating sinetron tinggi hingga harus tayang setiap hari

Sinetron ini awalnya hanya tayang seminggu sekali namun karena rating yang terus meningkat setiap minggunya, maka frekuensinya penayangannya pun jadi bertambah hingga tayang setiap hari.

Untuk memenuhi permintaan tersebut, para penulis skrip, artis, hingga kru produksi yang terlibat pun sering kali kewalahan karena harus stripping. Selain itu, hal ini juga menjadi tantangan sekaligus tekanan yang besar karena harus menyuguhkan ide baru setiap harinya untuk sinetron yang tayang dua jam dalam sehari.

6 dari 6 halaman

5. Tulisan ditujukan untuk memberikan wawasan

Sembari menjawab berbagai pertanyaan terkait adegan dan konten pertelevisian di Indonesia, Aya pun menjelaskan bahwa tulisan tersebut tak ada maksud untuk menjelek-jelekan. Melainkan untuk memberikan wawasan kepada warganet agar lebih bisa memahami permintaan dan penawaran dalam konten sinetron Indonesia.

"Gak bisa dikatakan kalai dibalik sinetron-sinetron yang orang bilang 'trashy' ini tidak ada kerja keras, kreatifitas, profesionalitas ya. Uang bisa mengontrol segalanya, tapi tanpa kerja keras dan kreatifitas, uang tidak akan bisa bertahan sendirian. Maka dari itu, jangan menyerah," pungkas Aya mengakhiri utas postingan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini