Sukses

5 Makanan Penyebab Pengapuran Tulang, Segera Batasi

Batasi makanan penyebab pengapuran ini.

Liputan6.com, Jakarta Makanan penyebab pengapuran tulang perlu dibatasi atau bahkan dijauhi. Pengapuran merupakan masalah sendi yang banyak ditemukan, khususnya pada lanjut usia. Pengapuran paling umum disebabkan oleh osteoartritis.

Osteoartritis adalah suatu kondisi di mana bantalan tulang rawan di antara sendi rusak dan dan terkikis. Osteoartritis bisa menyebabkan nyeri dan bengkak pada sendi. Kondisi ini dapat memengaruhi sendi mana pun di tubuh, tetapi banyak ditemukan di lutut, tangan, pinggul, atau tulang belakang.

Osteoartritis disebabkan oleh peradangan. Radang sendi bisa disebabkan oleh usia, gaya hidup, hingga makanan. Ada beberapa makanan penyebab pengapuran tulang. Bagi Anda yang memiliki risiko atauh bahkan sudah memiliki pengapuran tulang, penting mengetahui apa saja makanan penyebab pengapuran tulang.

Makanan penyebab pengapuran tulang bisa memicu peradangan dan memperburuk pengapuran. Menghindari makanan penyebab pengapuran tulang dapat membantu mencegah timbulnya osteoartritis. Makanan penyebab pengapuran tulang ini perlu dibatasi konsumsinya. Berikut makanan penyebab pengapuran tulang, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (17/6/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Garam

Tubuh membutuhkan garam, tetapi terlalu banyak mengonsumsi garam akan menimbulkan sejumlah masalah. Terlalu banyak garam dalam tubuh bisa memicu peradangan, termasuk peradangan sendi. Ketika kadar natrium meningkat, tubuh akan mengalami retensi cairan. Ini dapat menyebabkan pembengkakan sendi. Pembengkakan sendi bisa memperburuk osteoartritis.

Asupan natrium berlebih telah dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti osteoporosis, penyakit ginjal, dan hipertensi. Garam adalah salah satu makanan penyebab pengapuran tulang yang perlu dibatasi konsumsinya. Untuk mengurangi natrium, cobalah menukar garam dengan rempah-rempah yang lebih sehat. Hindari juga makanan cepat saji yang cenderung mengandung banyak natrium.

3 dari 7 halaman

Gula

Gula, khususnya gula olahan dapat memicu peradangan. Gula yang diproses dapat memicu pelepasan sitokin, yang bertindak sebagai pembawa pesan inflamasi dalam tubuh. Gula olahan ini seperti minuman manis, termasuk soda, teh manis, kopi berperasa, dan beberapa minuman jus.

Karbohidrat yang kaya gula, seperti kue olahan, permen, dan beberapa jenis roti juga dapat mengubah respons kekebalan tubuh terhadap penyakit. Reaksi ini dapat memperburuk peradangan dan membuat persendian terasa lebih lemah.

Batasi asupan gula dan hindari makanan manis berlebihan. Mengganti gula dengan madu atau pemanis alami lannya juga bisa menjadi pilihan sehat.

4 dari 7 halaman

Gorengan

Gorengan sangat tinggi lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko peradangan. Lemak jenuh ini dapat memperparah osteoartritis. Selain itu, konsumsi gorengan juga dikaitkan dengan risiko obesitas. Sementara obesitas dapat menyebabkan kaki dan lutut menopang lebih banyak beban. Obesitas juga akan meningkatkan risiko osteoarthritis dengan mempercepat kerusakan tulang rawan sendi.

Minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan juga menciptakan reaksi kimia dalam tubuh dan dapat meningkatkan kolesterol. Konsumsi gorengan menjadi risiko terbesar untuk penyakit jantung.

5 dari 7 halaman

Tepung putih

Tepung putih merupakan salah satu produk gandum yang telah melalu banyak proses. Jenis tepung ini hampir memiliki sedikit vitamin dan mineral. Karena alasan ini, tepung putih dianggap sebagai kalori "kosong". Produk gandum olahan atau tepung putih seperti roti putih bisa merangsang respons peradangan tubuh.

Mengonsumsi karbohidrat olahan seperti tepung putih bisa memicu perdangan pada sendi. Karbohidrat olahan juga dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih besar. Untuk menghindari ini, pilihlah biji-bijian utuh jika memungkinkan. Hindari juga produk roti yang banyak melalui pemrosesan.

6 dari 7 halaman

Alkohol

Alkohol dapat menyebabkan osteoartritis jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Alkohol dapat memicu peradangan pada sendi. Minum alkohol, terutama bir, dapat menyebabkan flare-up karena kadar purin yang tinggi dalam produk alkohol komersial.

Juga, sebagian besar obat radang sendi akan berinteraksi dengan alkohol, yang memengaruhi efektivitas obat dan bisa berbahaya.

7 dari 7 halaman

Makanan yang aman untuk penderita osteoartritis

Minyak ikan

Ikan berminyak mengandung banyak asam lemak omega-3 yang menyehatkan. Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi sehingga dapat bermanfaat bagi penderita osteoartritis. Minyak ikan bisa ditemukan dalam bentuk suplemen atau mengonsumsi langsung ikan berlemak seperti sarden, mackerel, salmon, dan tuna.

Produk susu

Susu, yogurt, dan keju kaya akan kalsium dan vitamin D. Nutrisi ini meningkatkan kekuatan tulang, yang dapat mengatasi gejala pengapuran tulang. Susu juga mengandung protein yang dapat membantu membangun otot. Vitamin D juga dapat membantu meringankan nyeri sendi. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Mengkonsumsi makanan dengan nutrisi ini dapat memberikan perlindungan pada tulang.

Sayuran hijau

Sayuran hijau terutama yang berdaun gelap kaya akan vitamin D dan phytochemical serta antioksidan yang menghilangkan stres oksidatif. Vitamin D sangat penting untuk penyerapan kalsium dan juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Teh hijau

Teh hijau dikenal dengan kandungan polifenolnya yangi tinggi. Polifenol adalah antioksidan yang dapat mengurangi peradangan dan memperlambat tingkat kerusakan tulang rawan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini