Sukses

Penyebab Penyakit Kista Rahim Berdasarkan Jenisnya, Kenali Faktor Risikonya

Penyebab kista rahim bisa dikenali dari jenisnya.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab penyakit kista rahim perlu diwaspadai. Kista rahim sebenarnya merujuk pada kista ovarium atau kista yang timbul pada indung telur. Ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi wanita. Wanita memiliki dua ovarium yang menghasilkan telur serta hormon estrogen dan progesteron.

Kista rahim atau kista ovarium umum terjadi pada wanita muda hingga lanjut usia. Kista rahim paling sering terjadi selama tahun-tahun reproduksi. Penyebab penyakit kista rahim kebanyakan merupakan hasil dari siklus menstruasi.

Penyebab penyakit kista rahim tidak bersifat kanker. Namun, beberapa kista ovarium dapat menjadi kanker. Meski jarang, kista ovarium kadang-kadang juga dapat menyebabkan rasa sakit dan perdarahan. Meski umumnya tidak berbahaya, penting untuk pmengetahui Penyebab penyakit kista rahim.

Penyebab penyakit kista rahim bisa dilihat dari jenis kista yang dimiiki. Penyebab penyakit kista rahim juga bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Berikut penyebab penyakit kista rahim berdasarkan jenisnya dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(18/6/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Penyebab penyakit kista rahim: Kista ovarium fungsional

Ovarium biasanya menumbuhkan struktur seperti kista yang disebut folikel setiap bulan. Folikel menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dan melepaskan sel telur saat berovulasi. Jika folikel bulanan normal terus tumbuh, ini dikenal sebagai kista fungsional. Ada dua jenis kista fungsional:

Kista folikel

Kista folikel adalah jenis kista yang paling umum. Sel telur terbentuk di folikel, yang berisi cairan untuk melindungi telur yang tumbuh. Di sekitar titik tengah siklus menstruasi, telur akan keluar dari folikelnya dan bergerak ke tuba fallopi.

Ketika telur dilepaskan, folikel akan pecah. Dalam beberapa kasus, folikel tidak pecah mengeluarkan cairan dan menyusut setelah melepaskan telur, atau bahkan tidak melepaskan telur. Satu kista biasanya muncul kapan saja, dan biasanya hilang dalam beberapa minggu.

3 dari 6 halaman

Penyebab penyakit kista rahim: Kista ovarium fungsional

Kista ovarium luteal

Penyebab penyakit kista rahim kurang umum dari kista folikel. Ketika folikel melepaskan sel telurnya, ia mulai memproduksi estrogen dan progesteron untuk pembuahan. Folikel ini disebut corpus luteum. Terkadang, cairan menumpuk di dalam folikel, menyebabkan korpus luteum tumbuh menjadi kista.

Kista luteal dapat berkembang ketika corpus luteum terisi dengan darah. Kista jenis ini biasanya hilang dalam beberapa bulan. Namun, kadang kista ini bisa pecah menyebabkan rasa sakit mendadak dan pendarahan internal.

4 dari 6 halaman

Penyebab penyakit kista rahim: Kista patologis

Kista patologis adalah kista yang tumbuh di ovarium yang tidak terkait dengan fungsi normal siklus menstruasi. Berikut jenis-jenis kista patologis:

Kista dermoid

Kista dermoid erbentuk dari sel-sel yang membuat telur. Kista ini juga disebut teratoma. Kista dermoid dapat mengandung jaringan, seperti rambut, kulit atau gigi, karena mereka terbentuk dari sel-sel embrionik. Kista ini perlu diangkat melalui pembedahan. Kista dermoid adalah jenis kista patologis yang paling umum pada wanita di bawah 30 tahun. Kista dermoid biasanya jinak dan jarang bersifat kanker.

Kistadenoma

Kistadenoma dalah kista ovarium yang berkembang dari sel-sel yang menutupi bagian luar ovarium. Jenis kista ini biasanya beris zat lendir yang kental, sementara yang lain mengandung cairan encer. Kistadenoma biasanya melekat pada tangkai ovarium. Dengan berada di luar ovarium, mereka dapat tumbuh cukup besar.Kista ini juga jarang bersifat kanker, tetapi mereka harus diangkat melalui pembedahan.

5 dari 6 halaman

Faktor-faktor penyebab penyakit kista rahim

Usia

Wanita dalam usia reproduksi aktif mulai dari pubertas hingga menopause memiliki resiko tinggi mengalami kista rahim. Ini karena wanita masih mengalami periode menstruasi. Kista ovarium lebih jarang terjadi setelah menopause. Wanita pascamenopause dengan kista ovarium memiliki risiko lebih tinggi untuk kanker ovarium.

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Wanita dengan PCOS mungkin memiliki periode menstruasi yang jarang atau berkepanjangan atau kelebihan kadar hormon pria (androgen). Ovarium dapat mengembangkan banyak kumpulan kecil cairan (folikel) dan gagal melepaskan telur secara teratur.

Endometriosis

Wanita dengan endometriosis dapat mengembangkan jenis kista ovarium yang disebut endometrioma. Jaringan endometriosis dapat menempel pada ovarium. Alih-alih meninggalkan tubuh, jaringan ini menjadi terperangkap menjadi kista. Ini dapat menghasilkan peradangan dan mengganggu indung telur. Kista ini bisa terasa sakit saat berhubungan seks dan selama haid.

6 dari 6 halaman

Faktor-faktor penyebab penyakit kista rahim

Hormon

Kista fungsional mungkin disebabkan oleh masalah hormon atau oleh obat yang digunakan untuk membantu berovulasi.

Kehamilan

Kista ovarium biasanya berkembang pada awal kehamilan untuk membantu mendukung kehamilan sampai plasenta terbentuk. Kadang kista bisa bertahan dan perlu diangkat setelah kehamilan.

Infeksi panggul yang parah

Infeksi panggul yang parah bisa menyebar ke ovarium dan membentuk kista. Penyakit radang panggul yang tidak diobati dapat menyebabkan jaringan parut. Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko pengumpulan cairan yang terinfeksi (abses) di tuba falopi.

Obat kemoterapi

Wanita yang menjalani kemoterapi dengan tamoxifen memiliki resiko adanya benjolan di ovarium yang lebih tinggi. Tamoxifen dapat menyebabkan benjolan di ovarium. Namun benjolan ini bisa saja hilang setelah kemoterapi selesai dilakukan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini