Sukses

40 Kata Bijak Gus Mus yang Menyejukkan dan Menyentuh Hati

Meski kata bijak Gus Mus sangat menyejukkan hati, namun maknanya sangat dalam.

Liputan6.com, Jakarta Kata bijak Gus Mus atau yang memiliki nama asli KH Mustofa Bisri memang selalu menentramkan hati. Gus Mus merupakan salah satu ulama yang sangat terkemuka di Indonesia. Beliau lahir di Rembang, 10 Agustus 1944. Beliau merupakan salah satu sosok kyai yang bisa dikatakan sangat karismatik. Gus Mus juga sangat dikenal dekat dengan semua kalangan. 

Gus Mus pernah belajar di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir pada 1964 hingga 1970. Beliau juga dikenal sebagai seseorang yang multitalenta. Pasalnya, Gus Mus selain dikenal menjadi seorang kyai, juga dikenal sebagai seorang seniman atau budayawan. Jadi tidak heran jika berbagai kalangan sangat dekat dengan beliau, sebab Gus Mus menunjukkan sikap tak pandang bulu untuk bersosial.

Sehari-hari, Gus Mus selain masih aktif mengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, juga sering diundang menjadi pengisi di berbagai macam acara. Tidak heran jika beliau menjadi sosok pengisi acara yang disegani. Hal tersebut bisa terlihat dari berbagai Kata bijak Gus Mus yang memang sangat berpengaruh bagi berbagai kalangan.

Untuk menemukan berbagai kata bijak Gus Mus Anda bisa mendapatkanya di media sosial pribadi milik beliau. Memang, meski dengan umur yang tidak muda lagi, beliau mampu selalu ingin belajar berbagai hal baru yang ada saat ini. Jadi tidak heran, jika media sosial yang dimiliki Gus Mus selalu banjir dengan followers yang mencintai sosoknya.

Jika Anda mungkin belum sempat dan tidak memiliki banyak waktu untuk mencari tiap kata bijak Gus Mus yang pernah beliau utarakan, maka di bawah ini Liputan6.com telah merangkum informasi mengenai kata bijak Gus Mus tersebut untuk Anda, Kamis (2/7/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kata Bijak Gus Mus Sebagai Nasihat Kehidupan

1. Amar makruf dan nahi munkar seharusnya disampaikan dengan cara yang makruf juga.

2. Sering kali pilihan Tuhan untuk kita tidak seperti yang kita inginkan. Baru belakangan kita ketahui bahwa pilihanNYA yang terbaik.

3. Perbedaan adalah hal yang fitri. Maka upaya penyeragaman merupakan upaya sia-sia.

4. Apa yang tidak mengingatkanmu kepadaNYA? Lalu apa yang membuatmu lupa?

5. Orang yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu mendapatkan teman. Lebih lemah lagi orang yang mendapatkan dan menyia-nyiakannya.

6. Kebencian kalian terhadap suatu kaum mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Adil itu lebih dekat kepada takwa. Takwalah kepada Allah.

7. Masing-masing kita punya kelebihan dan kekurangan. Marilah saling melengkapi dan menyempurnakan untuk mencapai kebahagiaan sempurna, kebahagiaan kita bersama.

8. Tak hanya R. A. Kartini. Menurutku semua perempuan yang menghargai dirinya, menghargai, dan menginginkan kemajuan sesamanya, Harum namanya.

9. Cobaan yang berupa anugerah tidak kalah gawatnya dibanding cobaan yang berupa penderitaan.

10. Berpikirlah sebelum bertindak, mencakup juga berpikir sebelum bicara dan sebelum menulis.

3 dari 5 halaman

Kata Bijak Gus Mus agar Hubungan Sesama Manusia Tetap Terjaga

11. Jangan berlebihan membenci. Nanti engkau akan menghalalkan segala cara untuk mendiskreditkan orang yang engkau benci. Dan engkau sendiri yang rugi.

12. Upayakan agar minimal orang yang engkau sayangi menjadi baik atau lebih baik, setidaknya dengan mendoakannya.

13. Sering-sering memamerkan kegagahan sering kali malah menunjukkan kekerdilan.

14. Kalau kita boleh meyakini pendapat kita sendiri, mengapa orang lain tidak boleh meyakini pendapatnya?

15. Aku teringat apa yang kubaca tentang tablig Rasulullah SAW yang santun dan lembut. Benar-benar mengajak. Tak pernah Rasulullah tunjuk hidung. Jangan-jangan dalam bertablig panutan mubalig-mubalig itu bukan Rasulullah, pikirku. Lalu siapa?

16. Berikhtiarlah sambil berdoa kepada Allah. Karena hasil ikhtiarmu tidak di tanganmu. Tapi di tanganNya.

17. Tradisi yang baik memang perlu kita lestarikan, tapi yang buruk apa mesti kita lestarikan? Kalau begitu apa bedanya kita dengan kaum jahiliyah yang dahulu mengecam Nabi kita yang mereka anggap merusak tradisi yang sudah lama dijalankan nenek-moyang mereka?

18. Allah yang maha pengasih dan penyayang hanya mengasihsayangi hamba-hambanya yang memiliki rasa belas kasihan.

19. Boleh jadi dosa yang kita anggap remeh adalah dosa besar di sisi Allah. Maka kita perlu selalu berhati-hati dan banyak beristigfar kepada Nya.

20. Sebelum Anda menasihati orang banyak, sudahkah Anda menasihati diri Anda sendiri?

4 dari 5 halaman

Kata Bijak Gus Mus yang Inspiratif

21. Kebencian yang bercampur dengan iri dengki menyebabkan orang kalap dan seringkali menghalalkan segala cara.

22. Berbahagialah mereka yang tidak mempunyai sesuatu untuk dikatakan dan diam.

23. Persoalan pribadi kita janganlah kita biarkan mempengaruhi dan merusak hubungan baik kita dengan sesama.

24. Caci maki dan fitnah sama sekali bukanlah argumentasi dan jauh dari akhlak Islami.

25. Berusahalah membalas kebaikan orang, meski dengan sekedar berdoa baik untuknya. Tapi jangnlah mengharap balasan keabaikanmu kepada orang.

26. Menghormati tamu itu merupakan anjuran Rasulullah; jadi siapapun tamu kita, mesti kita hormati. Muslim yang baik ialah yang dapat menundukkan rasa suka dan tidak sukanya demi melaksanakan ajaran Rasulnya.

27. Kerendahanmu tidak akan terangkat dengan merendahkan orang lain.

28. Kecantikan batiniahmu dapat memperelok lahiriahmu dan tidak sebaliknya.

29. Berbuat baik sajalah dan biarkan mereka yang menerima kebaikanmu yang mengingatnya.

30. Orang itu kan macam-macam tabiatnya. Ada yang kasar, ada yang lembut. Ada yang sopan, ada yang tidak. Kita sendiri memang harus berusaha menjadi orang yang lembut dan sopan, tapi kan tidak harus membenci mereka yang belum bisa bersikap begitu.

5 dari 5 halaman

Kata Bijak Gus Mus Sebagai Nasihat untuk Bersikap

31. Sombong ialah lebihan ketololan dimana pemiliknya tak tahu harus dikemanakan.

32. Kita diperintah berikhtiar; namun berhasil atau tidaknya ikhtiar kita, ada di 'tangan' Allah. Maka kita tidak boleh lupa memohon pertolongan kepadaNya.

33. Mensyukuri anugerah tidak cukup dengan ucapan; tapi terutama dengan mempergunakan Anugerah itu semestinya.

34. Orang yang merendahkan sesama makhluk Allah, merasa dirinya lebih tinggi, seperti saat Iblis merendahkan Adam.

35. Kesombongan tidak mampu menutupi kebodohan, bahkan justru memperjelas. Kebodohan hanya bisa terkikis oleh kerendahan hati untuk terus belajar.

36. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita bisa memperoleh manfaat dari kelebihan orang dan mengabaikan kekurangannya.

37. Orang baik ialah orang yang mengingat kebaikan orang kepadanya dan melupakan kebaikan sendiri kepada orang lain.

38. Orang yang hanya mendengarkan suaranya sendiri, apa bedanya dengan orang tuli?

39. Berbuat baik sajalah dan biarkan mereka yang menerima kebaikanmu yang mengingatnya.

40. Tak ada gunanya kita menyebar aib atau keburukan orang; menutupinya justru bermanfaat bagi kehidupan kita di akhirat, insyaAllah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.