Sukses

8 Masalah Kesehatan yang Bisa Timbul Akibat Terlalu Sering Terpapar AC

Berada di ruangan ber-AC bisa timbulkan masalah.

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan Air Conditioning (AC) menjadi solusi pendingin ruangan yang banyak digunakan, terutama saat musim panas. AC biasa terpasang di ruangan kantor, kamar, hingga mobil.

Tak sedikit orang yang beraktivitas di ruangan ber-AC. Berada di ruangan ber-AC mungkin bisa menenangkan dan mendinginkan tubuh. Namun, paparan AC yang terlalu sering juga tak baik bagi kesehatan.

Tidak hanya lingkungan, pendingin ruangan juga dapat memengaruhi kesehatan. Tinggal di ruangan ber-AC dalam waktu lama dapat memiliki beberapa efek samping. Tidak peduli seberapa nyamannya, berada di AC sepanjang hari dapat memiliki beberapa efek buruk pada tubuh.

Suhu dingin yang dikeluarkan AC bisa menimbulkan sejumlah masalah seperi dehidrasi dan gangguan pernapasan. Berikut efek samping terlalu sering mendapatkan paparan AC bagi kesehatan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(10/7/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

Dehidrasi

Tingkat dehidrasi lebih tinggi bagi orang yang beraktivitas di ruangan ber-AC. AC bisa menghisap kelembaban terlalu banyak dari ruangan, ini menjadi penyebab dehidrasi. Saat AC diatur pada suhu yang sangat rendah, tubuh jadi sering merasakan haus.

Dehidrasi dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti sakit kepala, lesu, dan sembelit. Mengkonsumsi banyak cairan dan makanan yang memiliki kadar air tinggi dapat mencegah dehidrasi selama berada di ruangan ber-AC.

3 dari 9 halaman

Mata kering

Salah satu penyebab mata kering adalah suhu ruangan yang terlalu kering. Mata kering adalah kondisi umum yang terjadi ketika air mata tidak dapat memberikan pelumasan yang baik untuk mata. Mata kering juga dapat terjadi ketika air mata menguap terlalu cepat. Udara kering seperti dalam ruangan ber-AC bisa menyebabkan mata kering.

Mata kering akan terasa lebih gatal dan mudah teriritasi. Terlalu lama di ruangan ber-AC bisa menyebabkan sindrom mata kering. Orang dengan sindrom mata kering juga sebaiknya tidak tinggal di AC terlalu lama.

4 dari 9 halaman

Kulit kering

Kulit kering dan gatal bisa menjadi masalah umum pada orang yang terlalu lama duduk di dalam ruangan ber-AC. Paparan AC yang berlebihan bersamaan dengan paparan sinar matahari dapat membuat kulit kering dan gatal. AC juga melemahkan kulit kepala yang dapat mendorong kerusakan rambut.

Orang mungkin mengalami kulit kering sebagai akibat dari banyak faktor termasuk perubahan suhu atau kelembaban. Kulit kering juga bisa menjadi tanda dehidrasi yang disebabkan oleh paparan AC terlalu lama. Kulit kering bisa terasa gatal, dan mungkin terlihat bersisik dan bergelombang atau bercak merah. Kulit dehidrasi juga akan tampak kusam atau kasar.

Menggunakan pelembap dan memenuhi kebutuhan cairan bisa membantu mengatasi kulit kering akibat terlalu lama di ruangan ber-AC.

5 dari 9 halaman

Masalah pernapasan

Berada di AC dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah pernapasan di hidung, tenggorokan, dan mata. Orang yang sering terpapar AC bisa mengalami tenggorokan kering, rinitis, dan penyumbatan hidung.

Paparan AC yang konstan dapat mengganggu fungsi normal hidung dan tenggorokan. Ini juga dapat menyebabkan penyumbatan pernapasan dan peradangan pada selaput lendir. AC juga dapat memengaruhi paru-paru.

6 dari 9 halaman

Infeksi

Berada dalam AC terlalu lama dapat menyebabkan pengeringan saluran hidung. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko peradangan. Iritasi pada selaput lendir dan pengeringan lendir juga dapat terjadi. Tidak adanya lendir pelindung dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi virus.

Infeksi yang kerap terjadi akibat paparan AC adalah rinitis. Rhinitis adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada selaput lendir hidung. Orang yang sering berada dalam ruangan ber-AC akan lebih sering mengalami gejala flu atau pilek.

7 dari 9 halaman

Alergi

AC dapat memperburuk kondisi pada orang yang menderita asma atau alergi. Jika AC tidak dibersihkan dan dirawat dengan benar, ia dapat meningkatkan risiko pemicu yang dapat memperburuk asma dan alergi. Ini karena AC yang tidak dirawat bisa memiliki tumpukan debu dan polutan yang menjadi pemicu alergi. Membersihkan AC berkala dapat membantu mencegah alergi.

8 dari 9 halaman

Sakit kepala

Dehidrasi yang disebabkan oleh paparan AC bisa menyebabkan sakit kepala dan migrain. Ketika masuk dan keluar dari ruangan AC atau berada dalam lingkungan panas tiba-tiba setelah berada di AC terlalu lama sakit kepala juga bisa terjadi.

Sebuah studi dalam International Journal of Epidemiology menghubungkan kerja di gedung-gedung perkantoran dengan pendingin ruangan sentral langsung ke gejala konstitusional dan neurologis seperti kelelahan dan sakit kepala. Sakit kepala juga bisa menjadi tanda gejala flu dan pilek.

9 dari 9 halaman

Kenaikan berat badan

Berada di ruangan ber-AC bisa meningkatkan rasa malas untuk bergerak. Efek ini kemudian menyebabkan tubuh membakar lebih sedikit kalori daripada yang seharusnya. Orang juga cenderung makan lebih banyak ketika cuaca dingin.

Sebuah studi dalam jurnal Food Science and Nutrition berteori bahwa teknologi modern - seperti AC - membantu menjaga tubuh kita dalam "zona termoneutral." Ini merupakan kisaran suhu di mana tubuh tidak harus bergerak agar tetap nyaman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.