Sukses

6 Bahan Kimia Kosmetik yang Berbahaya bagi Kulit dan Kesehatan

Sebelum membeli, perhatikan bahan kimia kosmetik yang berbahaya bagi kulit dan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Sebelum Anda akan membeli kosmetik yang dijual di pasaran, ada baiknya Anda memahami apa saja bahan kimia kosmetik yang berbahaya bagi kulit wajah Anda. Sebab, apabila bahan kimia kosmetik yang berbahaya tersebut terlanjur mengenai anggota kulit wajah Anda, sangat mungkin menimbulkan kerusakan jaringan sel-sel kulit hingga berbagai risiko penyakit seperti kanker.

Itulah mengapa, sebagai pembeli harus benar-benar jeli ketika hendak membeli kosmetik di pasaran salah satunya dengan memperhatikan bahan kimia kosmetik yang berbahaya tersebut.  Hal ini bukan tanpa alasan, meski sejumlah kosmetik sudah banyak ditarik dari peredaran oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), namun tetap saja ada penjual yang membandel dan tetap menjual produk yang memiliki bahan kimia kosmetik yang berbahaya.

Fenomena ini sebaiknya perlu Anda waspadai. Pasalnya, bahan kimia dalam kosmetik bisa mendatangkan efek berbahaya bagi tubuh. Hal ini dikarenakan kandungan berbahaya akan menyerap ke dalam pori-pori. Demi kebaikan dan kesehatan Anda sendiri, sangat penting mengetahui berbagai jenis bahan kimia kosmetik yang berbahaya tersebut.

Sesuai dengan standar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berikut Liputan6.com sudah merangkum jenis bahan kimia kosmetik yang berbahaya yang dijumpai pada kosmetik illegal atau kosmetik yang dijual tanpa resep dokter, Jumat (17/7/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Merkuri (Hg)

Bahan kimia kosmetik yang berbahaya ini mungkin sangat sering Anda dengar ketika adanya himbauan di masyarakat, mengenai bahaya yang terkandung di dalamya apabila terkena kulit. Merkuri sangat sering disalahgunakan pada krim atau lotion pemutih kulit. Jenis zat merkuri merupakan logam berat yang berbahaya, dimana di dalam merkuri tersebut terdapat konsentrasi kecil yang dapat bersifat racun.

Penggunaan merkuri akan berdampak pada berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan saraf otak, ginjal hingga gangguan perkembangan janin (teratogenik). Bahkan, jika terpapar merkuri dalam jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan diare, muntah-muntah dan kerusakan ginjal. Paling mengerikan adalah merkuri juga merupakan zat karsinogenik yang menjadi sumber zat penyebab kanker.

3 dari 7 halaman

2. Hidrokinon

Jenis kosmetik yang mengandung hidrokinon akan terakumulasi dalam kulit dan bisa menyebabkan mutasi serta kerusakan DNA. Zat ini tidak boleh digunakan pada bagian kulit dan rambut, hanya boleh digunakan sebagai bahan pengeras kuku.

Hidrokinon sendiri merupakan zat reduktor yang mudah larut dalam air. Kemampuan hidrokinon untuk menghambat pembentukan melanin atau zat pigmen kulit, membuat bahan tersebut sering disalah gunakan sebagai pencerah kulit skin lightening yang cukup populer.

Efek samping yang umum terjadi apabila terkena paparan hidrokinon pada kulit antara lain, iritasi, kulit menjadi merah (eritema), dan kulit akan terasa seperti terbakar. Efek ini akan langsung terasa setelah pemakaian hidrokinon konsentrasi tinggi diatas 4%. Sedangkan untuk pemakaian hidrokinon dibawah 2% dalam jangka waktu lama, akan berpotensi untuk menimbulkan leukoderma kontak dan okronosis eksogen atau yang biasa disebut diskolorasi warna kulit.

4 dari 7 halaman

3. Asam Retinoat

Asam retinoat merupakan bahan kimia kosmetik yang berbahaya yang merupakan turunan dari vitamin A dan sering disebut dengan tretinoin. Bahan ini sangat banyak disalahgunakan untuk pengobatan jerawat, obat peeling (pengelupasan kulit), serta pemutih yang memiliki mekanisme kerja dengan pengelupasan kulit.

Bahaya penggunaan asam retinoat dapat menimbulkan iritasi, menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, bersifat karsinogenik, dan teratogenik (menyebabkan cacat janin).

5 dari 7 halaman

4. Rhodamin B

Rhodamin B sendiri merupakan jenis pewarna sintetis yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan kosmetik. Hal ini sesuai dengan Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.

Sebab, penggunaan rhodamine B secara jangka pendek dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Bahkan selain itu, penggunaan rhodamin B pada kulit juga dapat mengakibatkan efek sistemik dan bersifat mutagenic.

6 dari 7 halaman

5. Diethylene Glycol (DEG)

Bahan kimia kosmetik yang berbahaya selanjutnya yaitu Diethylene Glycol (DEG), yang merupakan sesepora (trace element) yang biasa ditemukan pada bahan baku gliserin dan atau polietilen oksida dan sering digunakan pada pembuatan kosmetika misalnya pasta gigi.

Kadar DEG dalam gliserin dan polietilen glikol sangat tidak dianjurkan untu melebihi batas kadar yang ditentukan. Sebab, DEG merupakan racun bagi manusia dan binatang karena dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, keracunan pada hati dan gagal ginjal.

7 dari 7 halaman

6. Timbal (Pb)

Pb atau timbal adalah salah satu bahan yang sangat dilarang untuk digunakan sebagai bahan kosmetik. Sebab, penggunaan timba terutama pada usia remaja mampu meningkatkan risiko menyebabkan kerusakan permanen pada otak, sistem syaraf, serta memicu problem dalam tingkah laku dan belajar, menurunkan IQ dan pendengaran, menghambat pertumbuhan, serta menyebabkan anemia.

Pengaruh bahan kimia kosmetik yang berbahaya ini pada orang usia dewasa, timbal dapat menyebabkan gangguan sistem syaraf pusat, kardiovaskuler (akan meningkatkan tekanan darah dan hipertensi), hingga menurunkan fungsi ginjal. Meski masih banyak yang menggunakan bahan ini, namun kandungan timbal (Pb) yang ada di dalam kosmetik dibatasi dengan kadar maksimal 20 ppm.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.