Sukses

Cara Menulis Footnote dari Jurnal Serta Sumber Referensi Lainnya

Cara menulis footnote dari jurnal maupun sumber lainnya tidak sesulit yang dibayangkan, selama memperhatikannya dengan benar.

Liputan6.com, Jakarta Cara menulis footnote dari jurnal atau sumber lainnya menjadi bagian yang sangat penting dalam karya tulis yang sedang kamu buat. Cara menulis footnote dari jurnal serta sumber lainnya ini, selain berfungsi untuk merapikan karya tulis milikmu, footnote atau yang dikenal dengan catatan kaki tersebut juga berfungsi sebagai validasi dari sebuah karya tulis. 

Sebenarnya, cara menulis footnote dari jurnal maupun sumber lainnya tidak sulit. Namun, diperlukan ketelitian dan pemahaman mengenai sumber yang akan digunakan. Beda sumber yang digunakan, maka bentuk dari footnote tersebut juga akan ikut berbeda bentuknya. salah satunya cara menulis footnote dari jurnal yang berbeda dengan cara menulis footnote dari majalah.

Biasanya, footnote dijadikan sebuah daftar keterangan khusus yang tempatnya berada di bagian bawah, pada setiap lembar atau di letakkan pada akhir dari bab keterangan ilmiah. Umumnya, footnote digunakan untuk memberikan keterangan serta komentar. Selain itu, footnote memiliki fungsi seperti berfungsi sebagai sarana menerangkan sumber kutipan atau sebagai pedoman dalam penulisan daftar bacaan.

Agar kamu memahaminya lebih detail bagaimana cara menulis footnote dari jurnal maupun sumber lainnya, di bawah ini Liputan6.com sudah merangkum berbagai hal tersebut, Kamis (23/7/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Footnote

Pada dasarnya ada dua jenis footnore yang biasa digunakan, yaitu:

1. Footnote lengkap

Footnote ini ditulis lengkap dengan mencantumkan nama pengarang, judul buku, nama, atau informasi tambahan seperti nomor seri, jumlah jilid, nomor cetakan, nama penerbit, tahun terbit, serta nomor halaman.

2. Footnote singkat

Sedangkan footnote singkat sendiri terdiri dari 3 macam yaitu:

a. Ibid

Singkatan dari Ibidum, yang memiliki arti “sama dengan di atas”. Biasanya ini digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang berada tepat di atasnya. Footnote ini ditulis dengan huruf besar, diberi garis bawah, lalu diberi titik (.) serta koma (,) dan juga nomor halaman.

b. Op.cit

Merupakan singkatan dari opere citato, yang artinya “dalam karya yang telah dikutip”. Biasanya footnote ini digunakan untuk sumber yang pernah dikutip namun sudah disisipi footnote lain dari sumber lainnya. Cara penulisannya, yaitu dimulai dengan nama pengarang, op.cit nomor halaman.

c. Loc.cit

Yaitu singkatan dari loco citato, artinya “tempat yang telah dikutip”. Hampir sama dengan footnote di atas tetapi dari halaman yang sama. Cara menulisnya, dimulai dari nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).

3 dari 5 halaman

Unsur dan Ketentuan Penulisan Footnote

Unsur-Unsur Footnote

Ada beberapa unsur yang harus ada di dalam footnote, antara lain:

a. Menulisakan secara lengkap nama pengarang dan tidak perlu menuliskan gelar dari penulis tersebut.

b. Mencantumkan judul dari sumber kutipan diambil dengan jelas dan lengkap, serta memperhatikan kaidah EYD.

c. Diperlukan juga untuk mencantumkan tahun penerbitan kutipan yang ditulis. Atau tahun publikasi jika kutipan berbentuk jurnal atau tulisan lainnya.

d. Dan yang terakhir, jangan lupa untuk melampirkan halaman tempat kutipan tersebut diambil.

 

Ketentuan Penulisan Footnote

Dalam menulis footnote, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan. Beberapa hal tersebut yaitu:

a. Nomor penanda footnote sedikit siangkat ke atas, layaknya penulisan angka kuadrat. Namun, tidak perlu dieri spasi.

b. Nama pengarang yang dijadikan footnote ditulis sesuai urutan nama aslinya, dan tidak perlu mencantumkan pangkat atau gelar seperti Ir., Prof., Dr.

c. Judul dari referensi yang dijadikan footnote dicetak miring.

d. Jika referensi tersebut ditulis oleh dua atau tiga orang, maka nama mereka dicantumkan semua.

e. Apabila lebih dari tiga orang, maka yang ditulis pada footnote hanya nama pengarang pertama, dan diikuti oleh dkk. atau et al.

4 dari 5 halaman

Contoh Penulisan Footnote Berdasar Jumlah Pengarang

Setelah mengetahui aturan-aturan dalam penulisan footnote, berikut ini contoh dalam penulisan footnote tersebut:

1. Contoh footnote 1 pengarang

¹Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, 1992), hlm9.

²Sartono Suryadiningrat, Pendekatan Ilmu-ilmu Agama Dalam Muamalah Masyarakat (Jakarta: Asy-Syariah, 2003), hal. 14.

2. Contoh footnote 2 hingga 3 pengarang

¹Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996), hal. 50-68.

²Patrick Wesell dan Arnold Jonathan, Anatomy of Atom (New Zealand: Light Pen, 1989), hal. 36-40.

3. Contoh footnote lebih dari 3 pengarang

¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.

²Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008), hal, 47.

 

5 dari 5 halaman

Contoh Penulisan Footnote dari Jurnal, Skripsi, Majalah

Selain dari segi pengarang, penulisan footnote bisa berbeda-beda tergantung sumber referensinya, seperti berikut ini:

1. Contoh footnote dari jurnal atau makalah

¹Mc. Preganent, “Representative of Natural Habits with Prulal Educaton”. Educational Evaluation and Alanytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.

²Gemar Berkarya Hatta, “Rekam Kesehatan dan Medis (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1988 (Surabaya: ANRI, 1988), hal. 7.

2. Contoh footnote dari skripsi/tesis/disertasi

¹Muryid Rahman, Skripsi: “Perkembangan Struktur Ekonomi Menengah Kebawah Setelah Mempelajari Kecakapan Teknologi Informasi” (Yogyakarta: UGM, 2005), Hal. 85.

²Adnan Syarief, Skripsi: “Sistem Pendaftaran Praktikum Berbasi Laravel” (Yogyakarta: UMY, 2017), Hal 30.

3. Contoh footnote dari majalah

¹Muhammad Adnan, “Peran Serta Orang Tua, Guru dan Lingkungan Dalam Mendidik Moral Anak Studi Kasus Babakan, Yogyakarta” (Paper presented at Seminar Lokakarya Pendidikan MIPA se-Indonesia, Mataram, 2003), Hal. 15.

²Mochtar Naim,’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.

Nah, itulah tadi cara menulis footnote dari jurnal serta sumber referensi lainnya. Dan, semoga info di atas bisa membantu untuk membuat karya tulis milikmu semakin baik lagi. Semoga berhasil, ya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.