Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

5 Fakta Kasus G dan Fetish Kain Jarik Berkedok Riset yang Viral di Media Sosial

Deretan fakta kasus fetish kain jarik berkedok riset.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan sebuah utas di Twitter. Nama berinisial 'G' yang disebutkan pun menjadi trending topik nomor satu di Twitter sejak Rabu malam, 29 Juli 2020 sampai dengan Kamis pagi, 30 Juli 2020.

Berawal dari sebuah utas dari akun @m_fikris berjudul Predator 'Fetish Kain Jarik' Berkedok Riset Akademik dari Mahasiswa PTN di SBY, ini kemudian menyedot perhatian publik. Kisah ini bermula saat yang bersangkutan atau pemilik akun diketahui mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Saat itu ia berkenalan dengan G, yang disebut dalam cerita berbeda PTN dengan dirinya.

G lalu menjelaskan perihal riset yang akan dilakukan kepada yang bersangkutan. Termasuk hal aneh dan mengganjal saat yang dimintai tolong harus dibungkus seperti pocong. Setelah menceritakan pengalaman tersebut, salah satu rekannya mengatakan jika aktivitas bungkus membungkus seperti pocong atau dibungkus jarik adalah fetish.

Sontak utas itu pun menjadi sorotan. Tak hanya netizen di media sosial namun hingga pemberitaan media massa. Berikut ini 5 fakta kasus G dan fetish kain jarik yang berkedok riset dirangkum oleh Liputan6.com, Jumat (31/7/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Dapat Perhatian Polisi

Setelah viral di media sosial, kasus fetish jarik yang dilakukan oleh salah seorang oknum mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unair Surabaya mulai mendapat perhatian polisi. Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim pun turun tangan dan melakukan penyelidikan terhadap akun oknum mahasiswa Unair berinisial G tersebut, dikutip dari Merdeka, Jumat (31/7/2020).

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, saat ini Subdit Siber Ditreskrimsus Polda telah melakukan penelusuran dan penyelidikan terhadap akun milik oknum mahasiswa berinisial G itu. 

"Subdit Siber telah melakukan penyelidikan terhadap akun milik inisial 'G', yang telah melakukan pengunggahan konten-konten, meminta dan menyuruh serta melakukan beberapa perilaku pelecehan, berdasarkan konten yang disampaikan para netizen," ungkapnya, dikutip dari Merdeka.com.

3 dari 6 halaman

2. Unair Buka Suara

Fenomena fetish jarik yang kabarnya dibarengi adanya aksi pelecehan seksual oleh pelaku dengan berkedok riset terhadap para korbannya dan juga para mahasiswa, membuat Unair akhirnya turut buka suara.

Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo pun membenarkan adanya kasus yang tengah trending di media sosial tersebut. Ia bahkan mengakui, jika pelaku yang disebut yakni Gilang atau berinisial GANP yang merupakan salah satu mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya Unair.

"Fakultas Ilmu Budaya Unair telah menggelar sidang komite etik terhadap yang bersangkutan. Pastinya kami akan mengambil tindakan tegas karena sudah menyalahi etika mahasiswa," ujarnya, Kamis (30/7/2020 dikutip dari Merdeka.

Suko menjelaskan, pihaknya melalui FIB Unair juga mencoba menghubungi Gilang dan keluarganya. Sayangnya hingga saat ini, Gilang yang merupakan warga luar kota Surabaya belum bisa dihubungi. Maka dari itu pihak kampus akan menyerahkan sepenuhnya pada pihak berwenang.

4 dari 6 halaman

3. Korban Diduga Lebih dari Satu Orang

Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arif Ryzki Wicaksana menyampaikan, pihaknya saat ini mendalami kasus ini dan mulai menghubungi satu per satu korban. 

"Masih kami dalami, karena memang sudah viral. Kita masih hubungi korban-korban," ujarnya pada Kamis (30/7/2020).

Arif menduga, korban kejahatan seksual oleh terduga pelaku lebih dari satu orang. Namun,  dia mengedepankan asas praduga tak bersalah, selama belum ada laporan resmi. Oleh karena itu, langkah awal yang dilakukan ialah berkomunikasi terlebih dahulu dengan para korban.

"Karena kemungkinan besar enggak cuma satu korbannya. Perkara ini masih kita dalami," lanjutnya.

5 dari 6 halaman

4. Pernah Dilaporkan pada 2018 Lalu

Terus ramai diperbincangkan di media sosial, salah satu akun Twitter @representatif  juga membongkar kasus G ini. Akun tersebut menyebut bahwa salah satu mahasiswa yang menjadi korban jebakan fetish oleh G melaporkan kasus itu kepada Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga pada 2018 lalu.

"Sing nggenah ae, wong tahun 2018 lho wis ono korban sing maju nang Wadek FIB. Kok bisane bilang enggak ada laporan sama sekali. (Yang benar saja, orang pas tahun 2018 sudah pernah ada korban yang lapor ke Wadek FIP. Bisa-bisanya enggak ada laporan sama sekali)," tulis @representatif pada Kamis (30/7/2020).

Namun dari laporan tersebut, G hanya mengunggah permintaan maaf di Instagram Stories-nya. Akun tersebut juga kemudian mengunggah foto ketika G meminta maaf ke publik.

6 dari 6 halaman

5. Pernah Lecehkan Anak SMA pada 2013

Trending topik di Twitter, beberapa akun lainnya pun ikut mencuitkan jika pernah menjadi korbannya. Salah satunya yang ditulis oleh pemilik akun @kevinprtytm pada Rabu (29/7/2020) lalu. Lewat cuitannya ia membagikan foto tangkapan layar berisi pesan singkat. 

"Wkwkwkwkwkw akhirnya viral juga ni orang. W pernah jadi calon korbannya waktu tahun 2013 waktu baru masuk sma," tulisnya. 

Dalam tangkapan layar yang dibalgikan oleh akun tersebut, tampak G meminta si bersangkutan untuk mengirim foto dirinya berbaring sambil ditutupi kain. Namun di pemilik akun terlihat tak menggubris dan tidak mengirim foto dirinya kepada G.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.