Sukses

Video Anji dan Hadi Pranoto tentang Covid-19 Ramai Diperbincangkan, Ini 7 Faktanya

Video Anji yang membicarakan tentang obat Covid-19 hilang dari YouTube.

Liputan6.com, Jakarta Nama Anji sedang hangat diperbincangkan publik. Setelah merilis sebuah video di channel YouTube Dunia Manji, kini video tersebut hilang dari YouTube sejak Minggu (2/8/2020). Video yang berdurasi 35 menitan tersebut berisi pembicaraan Anji dengan Hadi Pranoto yang mengklaim adanya obat Corona Covid-19. 

"Nama Prof. Hadi Pranoto sulit sekali di cari di internet. Ada tapi sedikit sekali. Padahal sejak bulan Mei beliau sudah menemukan Antibodi Covid 19 ini," tulis Anji dalam kolom deskprisi video.

Anji juga menambahkan klaimnya, "Dan sekarang Antibodi Covid 19 ini sudah terbukti menyembuhkan banyak orang. Wisma Atlet pun mendapat pasokan obat ini dan pasien terbukti sembuh."

Selain menuai ragam komentar dari warganet, Anji juga menuai komentar dari para selebritas Tanah Air. Tak sedikit seleb Tanah Air yang merespons dan memberikan komentar terkait video Anji tersebut. Pernyataan Hadi Pranoto sendiri dikritisi banyak pihak dari para artis hingga Ikatan Dokter Indonesia yang membuat pernyataan resmi lalu disiarkan sejumlah media nasional.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber terkait fakta video Anji bersama Hadi Pranoto yang mengklaim adanya obat Corona Covid-19, Senin (3/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Diblokir YouTube

Video antara Anji dan Hadi Pranoto yang mengklaim adanya obat Corona Covid-19 ini pada awalnya ditayangkan di channel YouTube Dunia Manji. Tak berlangsung lama dan masih hangat menjadi perbincangan, video tersebut hilang dari YouTube.

Ketika Liputan6 mencoba membuka tautannya, yang keluar adalah pernyataan bahwa video ini melanggar aturan komunitas di YouTube.

Anji juga mengunggah tangkapan layar dari YouTube, bahwa video ini diblokir oleh platform berbagi video milik Google tersebut. Alasan yang tertera, konten dinilai tak pantas. 

3 dari 8 halaman

2. Masih Ada di Facebook

Walaupun sudah hilang dari YouTube, namun video yang menampilkan perbincangan Anji dan Hadi Pranoto ini masih bisa diakses di Facebook milik Anji yang bercentang biru. Hingga Senin (3/8/2020) pagi video tersebut menuai lebih dari dua ribu reaksi dan dibagikan kembali tak kurang dari seribu kali.

4 dari 8 halaman

3. Ungkapan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Dalam video tersebut, Hadi Pranoto mengatakan memiliki terapi herbal yang disebut cairan antibodi Covid-19 yang diklaim dapat menyembuhkan pasien Covid-19. Terkait hal ini, dokter spesialis penyakit dalam, dr Dirga Sakti Rambe, angkat bicara.

"Saya sudah menyaksikan keseluruhan tayangannya dan saya katakan bahwa ini adalah informasi yang menyesatkan," kata dr Dirga Sakti Rambe dikutip dari Twitternya, Senin (3/8/2020).

Menurut Dirga Sakti Rambe, tidak semudah itu menentukan apakah suatu ramuan dapat menyembuhkan penyakit atau tidak. Ada serangkaian uji cobanya.

"Suatu penyakit harus melalui serangkaian uji klinis, tidak boleh berdasarkan suatu klaim. Siapa pun yang menyampaikan klaimnya, apakah dia profesor, menteri, presiden atau saya sekali pun," ia menegaskan.

"Saya mengingatkan agar saudara Anji dan saudara Hadi Pranoto berhati-hati dalam menyampaikan informasi terhadap publik. Dan tidak melakukan pembodohan publik," sang dokter mengakhiri.

5 dari 8 halaman

4. Komentar Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute

Kepala Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute, Profesor Amin Soebandrio, juga memberikan penjelasan terkait penuturan Hadi Pranoto yang dianggap banyak yang tidak tepat.

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran atas klaim Hadi Pranoto. Tim pun menghubungi Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute, Profesor Amin Soebandrio, melalui sambungan telepon pada Minggu (2/8/2020).

"Oh itu (klaim Hadi Pranoto), banyak statement yang tidak tepat. Saya tidak mau komentar tentang produknya, karena belum lihat. Namun lihat dari tayangannya saja banyak statement yang tidak sesuai," ucapnya.

6 dari 8 halaman

5. Komentar Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Selain warganet dan para selebritas Tanah Air, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga memberikan respons terkait penuturan yang disampaikan Hadi Pranoto dalam video tersebut.

Tim Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi pejabat humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Abdul Halik Malik. Dia meminta Hadi Pranoto buka-bukaan soal produk yang ditemukannya untuk menyembuhkan orang yang positif virus corona.

"Klaim itu harus dibuktikan dengan serangkaian penjelasan dan riwayat berupa langkah-langkah yang sudah ditempuh. Dalam rekayasa produk ada tahapan yang harus diikuti, ada 8 tahap untuk sampai pada kandidat obat dan produk kesehatan lainnya."

"Bagusnya, karena sudah ramai, dikonfirmasi terkait produknya. Nanti dari produk itu kita ketahui apa zat aktif dan khasiatnya. Dari situ kita bisa ketahui keamanannya. Kalau yang sekarang ini masih disampaikan secara lisan oleh yang bersangkutan," ujar Abdul Halik Malik.

7 dari 8 halaman

6. Komentar Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia)

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau Mafindo juga memberikan komentar terkait penuturan Hadi Pranoto yang dianggap banyak yang tidak benar.

Video Anji bersama Hadi Pranoto yang disebut sebagai profesor pencipta obat covid-19 adalah salah satu konten berisi klaim meragukan hingga disebut Mafindo sesat.

"Ini (video Anji dengan Hadi Pranoto) bisa membahayakan publik dan memberi rasa aman yang palsu, dan dapat berbalik menjadi kelengahan masyarakat akan bahaya penyebarannya," kata Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho, seperti tercantum dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com.

"Masyarakat yang termakan informasi tersebut bisa kemudian menolak protokol pencegahan dan pengobatan yang dibuat oleh pemerintah. Mereka memilih obat alternatif yang ditawarkan dalam video itu (video Anji dengan Hadi Pranoto)," kata Septiaji menambahkan.

Mafindo mencatat ada 12 klaim sesat dan membahayakan publik dalam video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto. Di antaranya terkait klaim obat buatannya sudah menyembuhkan ribuanorang dengan dua atau tiga hari pemakaian. Ada juga klaim bahwa vaksin justru merusak organ tubuh.

"Klaim lainnya masker tidak bisa mencegah penularan COVID19. Berbagai klaim tersebut sangat berbahaya bagi publik, sehingga kami mendukung PB IDI yang meminta kepolisian turuntangan."

8 dari 8 halaman

7. Obat Virus Corona Covid-19 Belum Ditemukan

Secara menyeluruh, Profesor Kepala Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute, Amin Soebandrio, menyebut obat virus Corona Covid-19 belum ditemukan.

"Obat yang spesifik buat virus corona belum ada," ujarnya.

Dari penelusuran Tim Cek Liputan6.com dengan berbincang bersama Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute, Profesor Amin Soebandrio, pernyataan Hadi Pranoto dalam wawancara bersama Anji banyak yang tidak benar.

Sementara pejabat humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Abdul Halik Malik, meminta Hadi Pranoto mengungkap formula herbal yang diklaimnya bisa menyebuhkan pasien yang terjangkit virus Corona.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.