Sukses

Cara Budidaya Tanaman Aglaonema yang Mudahkan Pemula

Cara budidaya tanaman Aglaonema bisa diterapkan untuk mempercepat pertumbuhan tunasnya.

Liputan6.com, Jakarta Tanaman Aglaonema atau Sri Rejeki ini memang memiliki popularitas cukup tinggi. Tak hanya popularitas, tanaman hias ini pun memiliki harga jual cukup tinggi karena warna, bentuk, dan daunnya yang cantik. Hal inilah yang kemudian membuat cara budidaya tanaman Aglaonema semakin menarik untuk diketahui. 

Ratu tanaman hias ini ada banyak sekali jenisnya. Bahkan dari setiap jenis tanaman yang ada, semuanya menjadi primadona. Mulai dari Emerald, Claudia, Adelia, Moonlight, dan masih banyak lagi lainnya. Meski ada banyak jenis, cara budidaya tanaman Aglaonema tetaplah sama.

Mengetahui cara budidaya tanaman Aglaonema tak hanya memudahkan perawatannya. Cara ini akan membantu melancarkan bisnis tanaman hiasmu juga. Trik mempercepat pertumbuhan tunas tanaman Aglaonema bisa didapat dari sini dan sangat memudahkan pemula.

Berikut Liputan6.com ulas cara budidaya tanaman Aglaonema dari berbagai sumber, Kamis (6/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Pembibitan Tanaman Aglaonema

Biji

Cara budidaya tanaman Aglaonema bisa dimulai dari biji. Pembibitan dengan biji memang terbilang cukup lama, tetapi tak begitu sulit. Sebelum mulai melakukan pembibitan, pastikan sudah mencari tanaman induk yang tua dan menghasilkan biji.

Tujuannya agar biji bisa diambil dari sana dan menghasilkan tanaman serupa. Hal ini bisa memudahkan proses perawatan dan penanamannya nanti. Setelah biji dari tanaman induk diambil, rendam biji selama 2-3 jam. Merendam biji ditujukan untuk merangsang perkecambahannya.

Stek

Stek juga bisa dijadikan sebagai cara budidaya tanaman Aglaonema. Stek ini bisa dimulai dari bagian pucuk tanaman indukan Aglaonema. Pastikan untuk memilih batang tanaman kokoh agar kualitas steknya bagus. Jangan asal memotong, setidaknya potong 6 sampai 7 ruas daun.

Potong bagian pucuk tanaman indukan Aglaonema menggunakan pisau atau gunting yang tajam. Kemudian tanam pada media tanam yang sudah disediakan dan tempatkan pada tempat yang teduh. Hindari juga tempat yang rawan gangguan dan pastikan kesejukannya tergaja.

Cangkok

Cara budidaya tanaman Aglaonema dengan cangkok juga bisa dijadikan pilihan. Sayangnya, pencangkokan memang lebih rawan. Bagian batang yang dicangkok dan tak mendapat perawatan ekstra bisa cepat busuk. Sebelum itu, pastikan induk sudah dipilih dengan kualitas yang bagus.

Induk tanaman Aglaonema yang berkualitas memiliki batang kokoh dan berwarna cokelat. Jika sudah, kupas bagian kulit batang tanaman. Lalu lapisi dengan media yang sudah disediakan. Campurkan pasir malang, pakis, sekam, dan humus. Tutup dengan serabut kelapa atau plastik dengan rapat.

Jangan lupa untuk memberi lubang agar sirkulasi udara tetap terjaga. Pastikan untuk selalu menyemprot tanaman cangkok dengan rutin. Paling tidak 2 kali setiap harinya. Tanaman cangkok biasanya akan tumbuh akar setelah 3-4 minggu kemudian.

Pemisahan Anakan

Memisahkan anakan bisa dijadikan sebagai cara budidaya tanaman Aglaonema. Pembibitan ini terbilang cukup mudah, tetapi harus dengan kesabaran ekstra. Tak semua tanaman Aglaonema memiliki anakan. Mencarinya terkadang susah-susah gampang.

Jika sudah menemukan, potong akar sambung anakan dengan tanaman indukan. Sebelum memotongnya, cek dan pastikan akar anakannya sudah kuat dan siap dipindah. Ciri akar yang kuat ini berwarna putih dan lebih gemuk.

Agar tunas bisa cepat tumbuh setelah pemisahan anakan, potonglah indukannya. Potong pucuk indukan sampai menyisakan satu daun saja. cara ini akan memudahkan pembentukan tunas baru bagi tanaman Aglaonema. Lakukan secara rutin untuk bisa menghasilkan tunas lebih banyak.

3 dari 7 halaman

Media Tanam Tanaman Aglaonema

Media tanam bagi tanaman Aglaonema juga harus diperhatikan betul-betul. Media tanam akan sangat memengaruhi cara budidaya tanaman Aglaonema yang benar dan maksimal. Tak hanya menggunakan satu media. Kombinasi dengan beberapa media tanam berikut ini:

Cocopeat

Cocopeat lebih familiar dengan nama serabut kelapa. Media tanam ini terbuat dari sabut kelapa yang sudah dihancurkan. Kelebihan dari media tanam ini adalah mampu menahan air dengan baik. Jadi, memilihnya sebagai media tanam memang sangat tepat.

Pakis

Pakis cocok untuk tanaman Algaonema karena sifatnya steril dan tahan lama. Kelemahan dari pakis ada pada daya serapnya yang kurang baik. Hal ini yang membuat pakis harus dicampur dengan media tanam yang lain.

Arang Sekam

Arang sekam bisa dijadikan pilihan media tanam tanaman Aglaonema. Hampir sama seperti pakis, arang sekam bersifat steril dan tahan lama. Memang daya serap media tanam ini kurang baik, jadi mencampurnya dengan media tanam lain sangat diperlukan. Meski begitu, arang sekam lebih mudah ditemukan daripada pakis.

Campur media tanam seperti arang sekam, tanah humus, dan pakis dengan perbandingan 1:1:1. Siapkan wadah yang sudah dilubangi atau pot berukuran sedang. Tambahkan media tanam yang sudah disiapkan dan tanam bibit tanaman Aglaonema.

Jika menggunakan bibit dari anakan, celupkan akar dengan fungisida agar terhindar dari jamur. Tempatkan di tempat sejuk dan teduh untuk memaksimalkan pertumbuhannya.

 

4 dari 7 halaman

Penyiraman dan Pemupukan Tanaman Aglaonema

Penyiraman dan pemupukan harus benar-benar diperhatikan sebagai cara budidaya tanaman Aglaonema. Meski penyiramannya tak dipatok waktu, tetapi perhatikan cuaca lingkungannya. Jika cuaca panas dan kering, rutinlah melakukan penyiraman. Siram dengan air bersih untuk hasil pertumbuhan maksimalnya.

Pemupukan juga harus dilakukan lebih rutin. Paling tidak lakukan sebanyak 2 minggu sekali. Usahakan menggunakan pupuk NPK, jika tidak gunakan saja pupuk organik. Pemupukan yang benar dan mampu menjaga kelembapan akan membuat pertumbuhan tanaman lebih maksimal. Nampak lebih cantik dan sehat. Tanaman aglaonema dapat dipupuk secara rutin sebanyak 2 minggu sekali.

Selain penyiraman dan pemupukan, sebenarnya mengganti media tanam juga perlu dilakukan. Paling tidak ganti media tanam setiap 6 sampai 12 bulan sekali. Tujuannya agar nutrisi dari media tanam bisa menunjang pertumbuhan dengan maksimal dan membuatnya tetap sehat. Untuk menjaga kualitas tanaman, maka Anda juga disarankan untuk melakukan repotting atau penggantian media tanam setiap 6 sampai 12 bulan sekali.

5 dari 7 halaman

Perawatan Tanaman Aglaonema

Perawatan sangat diperlukan untuk menjaga tanaman tak mudah terserang penyakit. Penyakit yang umum menyerang aglaonema adalah layu fusarium, serangan ulat, belalang, dan kutu putih.

Ulat bisa diatasi dengan menyomprotkan cairan sabun. Jamur fusarium bisa menggunakan fungisida dengan dosis tepat. Lakukan cara budidaya tanaman Aglaonema dengan perawatan tepat agar hasilnya tak mengecewakan.

Agar daun tanaman Aglaonema bisa lebih mengkilap, beri ampas kelapa, air, dan susu. Aplikasikan menggunakan spons bersih untuk membersihkan daunnya. Lakukan secara rutin untuk hasil yang maksimal.

Pada musim kemarau, sering-seringlah mengecek kondisi media tanamnya agar tak kering. Hentikan penggunaan susu murni untuk membersihkan daun saat musim kemarau tiba. Menggunakannya hanya akan merusak daun.

6 dari 7 halaman

Tips Merawat Tanaman Aglaonema di Ruangan

Sesuaikan ukuran pot

Pot sebagai wadah perlu kamu sesuaikan dengan tanaman hias yang kamu pelihara. Saat baru membeli tanaman hias, mungkin kamu masih menggunakan pot ukuran agak kecil. Seiring berjalannya waktu tanaman akan semakin tumbuh, saatnya kamu mengganti pot dengan ukuran yang lebih besar. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan tanaman hias jadi lebih baik.

Jaga suhu ruangan

Suhu yang tepat untuk tanaman hias dalam ruangan itu sekitar 22 derajat Celsius hingga 24 derajat Celsius. Lebih dari angka itu, bantu pertumbuhan tanaman dengan memberikan udara segar. Caranya? Letakkan tanaman hiasmu dekat jendela yang terbuka supaya tidak cepat mati dalam suhu yang terlalu panas.

Atur kelembapan

Tanaman hias akan tumbuh subur dalam ruangan dengan kelembapan yang tepat. Tapi, tanaman akan mudah layu dan kering jika dalam ruangan dengan penyejuk udara atau air conditioner (AC) yang kelembapannya menurun. Untuk mengakalinya, kamu bisa mengisikan air dalam wadah dan tempatkan di dekat tanaman hias. Atau, meletakkan tanaman hias berdekatan satu sama lain. Cara lainnya, tempatkan pot tanaman di atas wadah yang berisikan kerikil, pasir dan air untuk menjaga kelembapan.

Siram tanaman secukupnya

Hati-hati jika menyiram tanaman hias dalam ruangan. Terlalu sering menyiraminya akan membuat tanaman cepat mati dan akarnya membusuk. Kamu tidak perlu mengairi kalau tanahnya masih terasa lembap. Sirami jika tanah dalam pot sudah agak kering. Menyiram tanaman saat pagi lebih baik sebelum air menguap terkena sinar matahari di siang hari.

7 dari 7 halaman

Tips Merawat Tanaman Aglaonema di Ruangan

Berikan cukup cahaya

Tanaman hias dalam ruangan bagaimanapun tetap membutuhkan sinar matahari. Kamu perlu sesekali meletakkan tanaman hias di luar ruangan untuk mendapatkan cahaya matahari. Lakukan rutinitas ini sekali atau dua kali seminggu.

Berikan pupuk rutin

Tanaman hias dalam ruangan juga membutuhkan pupuk untuk tumbuh subur. Gunakan pupuk yang mengandung cukup nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan tanaman. Kamu bisa memupuk tanaman tersebut dengan rutin misalnya dua minggu sekali.

Pangkas bagian yang rusak

Pangkas bagian tanaman yang rusak, berpenyakit, atau tumbuhnya tidak kamu inginkan. Misalnya, memotong bagian daun yang sudah tua atau terkena hama.

Bersihkan tanaman

Supaya tetap tampil cantik, tanaman hias dalam ruangan perlu kamu bersihkan dengan rutin. Debu yang menempel membuat daun-daunnya tampak kusam. Kamu bisa menyeka daun-daun tanaman hias menggunakan kain lembut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini