Sukses

5 Komplikasi Kanker Ovarium, Sebabkan Penyumbatan Usus

Komplikasi kanker ovarium sebabkan penyumbatan usus hingga ancam nyawa penderitanya.

Liputan6.com, Jakarta Kanker ovarium merupakan sel kanker yang tumbuh pada ovarium atau indung telur. Kanker ovarium ini terjadi karena ada perubahan atau mutasi genetik pada sel ovarium. Jika tidak ditangani dengan benar, komplikasi kanker ovarium bisa terjadi.

Komplikasi kanker ovarium kerap terjadi, karena gejala kanker ovarium pun sulit untuk dikenali. Padahal jika bisa ditangani lebih dini, penderitanya pasti bisa segera disembuhkan. Bagi yang parah, setidaknya separuh penderita bisa bertahan 5 tahun dan sepertiganya bisa bertahan selama 10 tahun.

Delapan puluh persen kasus kanker ovarium adalah kanker sel epitel. Sayangnya lagi, kanker sel epitel memiliki angka kesembuhan sangat rendah dibanding kanker sel germinal dan sel stroma. Hingga komplikasi kanker ovarium seperti penyumbatan usus atau obstruksi usus, asites, peritonitis, dan lain sebagainya bisa terjadi.

Berikut Liputan6.com ulas komplikasi kanker ovarium dari berbagai sumber, Minggu (15/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Asites

Asites merupakan komplikasi kanker ovarium yang menyerang perut. Asitesis terjadi karena ada penumpukan cairan berlebih di perut. Penyebab utamanya karena tekanan dari tumor atau sel kanker ovarium itu sendiri.

Tumor ini akan terus tumbuh dan terbentuk dari sel-sel kanker yang terus membelah dan menumpuk. Ada sekitar 28% penderita kanker ovarium yang mengalaminya. Hingga membuat penderitanya mengalami mual, muntah, dan kelelahan terus-menerus.

Hal yang perlu diwaspadai, adanya asites menandakan bahwa kanker ovarium sudah pada stadium lanjut. Sel kanker sudah sampai menyerang dan menyebar ke area perut, seperti usus besar. Pada kondisi ini, tindakan pembedahan untuk mengeluarkan cairan atau paracentesis perlu dilakukan.

3 dari 7 halaman

Peritonitis

Peritonitis atau masalah peradangan juga bisa menjadi komplikasi kanker ovarium. Peritoneum merupakan selaput yang melapisi dinding abdomen bagian dalam. Peritoneum menyelimuti organ-organ yang terdapat pada abdomen. Penyebab utamanya sebenarnya bukan sel kanker, tetapi infeksi bakteri atau jamur.

Pada kondisi ini, peritonitis dapat terjadi karena perforasi pada abdomen. Penyebab lain yang bisa memicu kondisi ini adalah kanker ovarium. Jika tidak segera ditangani, peritonitis dapat menyebabkan terjadinya infeksi berat pada seluruh tubuh hingga mengancam jiwa penderitanya.

Gejala peritonitis:

- Nyeri abdomen

- Rasa begah atau penuh pada abdomen

- Demam

- Mual dan muntah

- Penurunan nafsu makan

- Diare

- Jumlah urine yang rendah

- Rasa haus

- Kesulitan untuk buang air besar atau buang gas

- Rasa lelah

4 dari 7 halaman

Efusi Pleura

Efusi pleura merupakan kondisi ketika ada cairan abnormal dalam rongga pleura. Efusi pleura juga bisa terjadi karena komplikasi kanker ovarium. Pleura adalah membran tipis yang melapisi paru-paru dan dinding dada. Di antara pleura dan dinding dada ada rongga pleura.

Pada kondisi normal, cairan pada rongga ini hanya ada sedikit. Cairan ini akan berperan sebagai pelumas antara kedua pleura. Tepatnya saat ada pergerakan paru-paru yang melakukan pernapasan. Penurunan laju penyerapan dan menyebabkan cairan muncul abnormal adalah penyumbatan saluran getah bening karena sel kanker.

Gejala yang paling sering dialami adalah sesak napas. Saat terjadi efusi pleura, cairan dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru tidak dapat mengembang sempurna. Akibatnya terjadi sesak napas pada penderitanya. Tak hanya sesak napas, tetapi juga batuk.

5 dari 7 halaman

Penyumbatan Saluran Kemih

Penyumbatan saluran kemih bisa menjadi komplikasi kanker ovarium. Awalnya memang bukan penyumbatan, tetapi infeksi saluran kemih. Kondisi ketika ada infeksi pada ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Infeksi hingga penyumbatan bisa terjadi dan menyebar menekan kandung kemih karena tumor kanker.

Meski begitu, sebenarnya hanya ada 3% penderita kanker ovarium yang akan mengalaminya. Risikonya lebih tinggi menyerang penderita kanker ovarium karena wanita juga lebih berisiko daripada pria.

Gejalanya bisa ditandai dengan tekanan dan rasa tidak nyaman pada perut bawah. Bahkan bisa timbulkan darah pada urine. Sementara ketika uretritis atau infeksi saluran kemih uretra, ditandai dengan nyeri saat berkemih.

6 dari 7 halaman

Obstruksi Usus

Obstruksi usus atau penyumbatan saluran usus bisa menjadi komplikasi kanker ovarium. Kondisi ketika ada sesuatu di dalam atau di luar usus yang menyebabkan usus tersumbat. Penderitanya bisa mengalami makanan yang tak bisa diteruskan ke usus.

Penyumbatan saluran usus ini bisa terjadi pada usus halus dan usus besar. Hanya ada 12% penderita kanker ovarium yang akan mengalaminya. Kondisi ini bisa terjadi akibat tumor dari kanker ovarium sudah menekan usus.

Hal ini juga menandakan bahwa sel-sel kanker sudah mulai berkembang di sekitar saraf usus. Stadium lanjut kanker ovarium pun terjadi. Jika terus dibiarkan dan tak ditangani dengan benar, sel kanker bisa merusak dan menghentikan kerja otot pada usus.

Obstruksi usus bisa bersifat parsial dan keseluruhan. Pada obstruksi usus parsial, makanan masih bisa melewati usus, meski sedikit. Sementara pada obstruksi usus keseluruhan, makanan sama sekali tidak dapat melewati usus.

Gejala penyumbatan saluran usus:

- Nyeri perut yang hilang timbul

- Perut kembung, muntah-muntah

- Tidak bisa buang air besar

- Tidak bisa buang angin

- Semakin berat obstruksi yang terjadi, nyeri perut yang dialami juga akan terasa semakin hebat.

7 dari 7 halaman

Tipe Kanker Ovarium dan Stadiumnya

Tipe Kanker Ovarium

- Kanker sel epitel

Sel epitel meliputi lapisan luar ovarium. Delapan puluh lima persen kasus kanker ovarium merupakan jenis ini.

- Kanker sel germinal

Sel germinal merupakan sel pada ovarium yang dapat berkembang menjadi telur. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita muda . Jenis kanker ovarium yang satu ini memiliki angka kesembuhan yang cukup tinggi.

- Kanker sel stroma

Kanker sel stroma terjadi pada jaringan ikat yang menyusun bagian dalam ovarium. Jenis kanker ini juga memiliki angka kesembuhan tinggi.

Stadium Kanker Ovarium

- Stadium I

Kanker dapat ditemukan di permukaan ovarium.

- Stadium II

Kanker melibatkan 1/2 bagian ovarium yang dapat meluas hingga ke panggul (rahim, saluran tuba, kandung kemih, usus besar).

- Stadium III

Kanker menyebar melebihi rongga panggul ke dinding perut, organ perut, usus kecil, kelenjar getah bening, dan permukaan hati.

- Stadium IV

Fase terakhir dari kanker ovarium. Kanker telah menyebar hingga ke organ yang jauh –seperti limpa, paru-paru, hati (bagian dalam).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.