Sukses

6 Cara agar Cepat Beli Rumah, Perhatikan dengan Seksama

Jangan takut tidak bisa memiliki rumah impian, coba ikuti kiat-kiatnya berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan akan tempat tinggal memang menjadi hal paling pokok bagi manusia. Sayangnya, saat ini untuk mendapaktan tempat tinggal yang sesuai dengan daya beli semakin sulit. Maka dari itu penting rasanya untuk mengetahui bagaimana cara agar cepat beli rumah.

Mengapa harus ceapt untuk membeli rumah? Hal ini untuk menghindari harga tanah hunian yang semakin tahun harganya semakin naik. Selain itu, ketersediaan lahan kosong sebagai lokasi hunian juga menjadi kendala tersendiri yang menyebabkan sulitnya untuk mendapatkan rumah.

Sebenarnya cara agar cepat beli rumah bisa dilakukan sejak dini, sejak pertama kali memiliki pemasukan sendiri. Bukan tidak mungkin, apabila mengikuti cara agar cepat beli rumah tersebut Anda bahkan bisa memiliki rumah sendiri sebelum umur 30 tahun.

Nah, mungkin Anda mulai penasaran bagaimana cara agar cepat beli rumah yang bisa dipraktikkan. Di bawah ini Liputan6.com telah merangkum bagaiamana cara agar cepat beli rumah tersebut dari berbagai sumber, Senin (31/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Buat sebuah tujuan

Cara agar cepat beli rumah yang pertama dengan membuat tujuan Anda. Sebab, tujuan keuangan dalam pembelian rumah perlu perencanaan yang sangat spesifik. Sebagai contoh, apabila Anda ingin memiliki rumah seharga Rp 500 juta, maka untuk memiliki rumah tersebut dengan menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dari perbankan, Anda setidaknya perlu menyiapkan uang muka sebesar 30% dari harga rumah.

Apabila statusnya merupakan KPR pertama, maka kewajiban untuk uang muka bisa lebih rendah yaitu hanya 10% saja. Apabila saat ini Anda masih dalam usia sekitar 22 tahun dan bertujuan memiliki rumah di usia 28, maka Anda punya waktu 6 tahun untuk mengumpulkan uang yang digunakan untuk kebutuhan uang muka KPR tersebut.

3 dari 7 halaman

2. Perhitungkan kebutuhan dana

Lalu, apabila harga rumah yang diincar pada tahun ini ada di harga sekitar Rp 500 juta, lalu diasumsikan kenaikan harga rumah 10% per tahun, maka 6 tahun yang akan datang harga rumah yang Anda inginkan mencapai Rp 885 juta.

Maka, 6 tahun kemudian saat Anda akan melakukan pembayaran uang muka rumah tersebut, nominal yang dibutuhkan sekitar Rp 88 juta hingga Rp 265 juta. Yang perlu diingat, nominal tersebut dengan asumsi kebutuhan uang muka KPR sebesar 10%-30% dari harga rumah yang diinginkan. Kesimpulannya, dalam waktu 6 tahun Anda harus mampu untuk mengumpulkan uang muka tersebut.

4 dari 7 halaman

3. Rancang strategi pengumpulan dana

Selanjutnya apabila sudah melakukan perhitungan mengenai perkiraan harga dan uang muka yang dibutuhkan. Cara agar cepat beli rumah selanjutnya yaitu menentukan strategi untuk mengumpulkan dana.

Supaya dana yang Anda sisihkan mampu mencapai harga rumah di masa yang akan datang, strategi paling masuk akal yaitu dengan menggunakan investasi. Sebab, apabila menggunakan strategi menabung secara konvensional hanya di rekening bank, maka dana yang sedang Anda kumpulkan akan sangat kesulitan mengejar kenaikan harga rumah. Hal ini karena bunga tabungan di bank tidak sampai 2% per tahun.

Itulah mengapa, Anda bisa mulai bertahap menyisihkan dana secara berkala di instrumen investasi yang bisa tumbuh di atas 10% per tahun. Beberapa di antaranya seperti reksa dana campuran dan reksa dana saham. Rentang waktu 6 tahun masih cukup untuk mengimbangi risiko fluktuasi investasi yang tidak kalah penting untuk Anda perhitungkan.

5 dari 7 halaman

4. Mulai untuk berhemat

Hal ini penting dilakukan agar Anda bisa menyisihkan penghasilan setiap bulan yang tujuannya digunakan untuk mengumpulkan uang muka KPR. Anda perlu mengelola keuangan pribadi lebih ketat. Apbila Anda tiap bulan sudah mendapatkan penghasilan, maka prioritaskan terlebih dahulu bagian dari pendapatan untuk uang muka KPR.

Apabila masih dirasa kurang, maka Anda bisa melakukan subsisdi yang dilakukan dari pos pengeluaran lainnya, seperti jatah makan yang diperkecil serta pengeluaran lain yang nominalnya diperkecil lalu dialihkan ke tabungan untuk mendapatkan uang muka KPR. Secara garis besar, selama Anda bisa menghemat pengeluaran per bulan, maka hasil dari penghematan bisa Anda masukkan ke dalam tabungan uang muka KPR.

6 dari 7 halaman

5. Cari penghasilan tambahan

Penghasilan dari pekerjaan mungkin dirasa tidak mencukupi. Maka mau tidak mau Anda perlu mencari penghasilan tambahan.

Anda perlu bersyukur hidup di masa era informasi yang sudah berkembang seperti saat ini, sebab Anda bisa mendapatkan uang tambahan dengan lebih mudah dengan memanfaatkan internet. Salah satunya dengan jualan online hingga mendaftar jadi guru privat di beberapa platform pembelajaran online.

7 dari 7 halaman

6. Pilih penyedia KPR yang tepat

Jika sudah semakin dekat dengan target, maka Anda wajib melakukan riset mana saja jasa penyedia KPR yang bisa memberi bunga rendah. Selain itu, jangan lupa untuk mencari layanan KPR yang memiliki beban cicilan sesuai dengan kemampuan finansial. Umumnya beban cicilan yang sehat sebesar 30% dari nilai penghasilan rutin. Dengan mempraktikkan cara agar cepat beli rumah ini, tidak akan sampai merusak kesehatan keuangan Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini