Sukses

15 Penyebab Kanker Payudara dan Faktor Risikonya, Wanita Wajib Tahu

Jangan sepelekan penyebab kanker payudara.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kanker payudara perlu diwaspadai setiap wanita. Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Kanker ini juga termasuk kanker yang paling banyak menyebabkan kematian.

Kanker payudara biasanya dimulai di lapisan dalam saluran susu atau lobulus. Kanker payudara bisa bersifat sangat invasif dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Mengetahui penyebab kanker payudara bisa membantu mencegah penyakit ini.  

Penyebab kanker payudara bisa dipicu oleh sejumlah faktor. Kanker payudara dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Tapi kanker ini jauh lebih sering terjadi pada wanita. Itu sebabnya penyebab kanker payudara tak boleh disepelekan begitu saja.

Faktor penyebab kanker payudara cukup beragam. Mulai dari genetik, lingkungan, dan gaya hidup, semua berpotensi menjadi faktor penyebab kanker payudara.

Berikut 15 penyebab kanker payudara dan faktor risikonya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(8/9/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Penyebab kanker payudara secara umum

Penyebab pasti kanker payudara belum ditemukan secara jelas. Kanker menyebabkan sel berkembang biak secara tidak terkendali. Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di sel-sel payudara.

Mereka tidak mati pada titik biasa dalam siklus hidup mereka. Pertumbuhan sel yang berlebihan ini menyebabkan kanker karena tumor menggunakan nutrisi dan energi serta merampas sel-sel di sekitarnya.

Dilansir dari Mayo Clinic, kanker payudara paling sering dimulai dengan sel-sel di saluran penghasil susu (karsinoma duktal invasif). Kanker payudara juga dapat dimulai di jaringan kelenjar yang disebut lobulus (karsinoma lobular invasif) atau di sel atau jaringan lain di dalam payudara.

Para peneliti telah mengidentifikasi faktor hormonal, gaya hidup dan lingkungan yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

3 dari 7 halaman

Faktor penyebab kanker payudara

Usia

Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Pada usia 20 tahun, peluang terkena kanker payudara pada dekade berikutnya adalah 0,06%. Dilansir dari WebMD, sekitar 77% wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara setiap tahun berusia di atas 50 tahun, dan lebih dari 40% berusia 65 tahun ke atas.

Genetik

Jika ibu, saudara perempuan atau anak perempuan didiagnosis menderita kanker payudara, terutama di usia muda, risiko terkena kanker payudara meningkat. Wanita yang membawa mutasi tertentu pada gen BRCA1 dan BRCA2 memiliki peluang lebih tinggi terkena kanker payudara, kanker ovarium, atau keduanya. Orang-orang mewarisi gen ini dari orang tua mereka.

Riwayat kanker atau benjolan payudara

Wanita yang sebelumnya pernah menderita kanker payudara lebih mungkin untuk mengalaminya lagi. Memiliki beberapa jenis benjolan payudara non-kanker meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker di kemudian hari.

4 dari 7 halaman

Faktor penyebab kanker payudara

Jaringan payudara padat

Wanita dengan payudara lebih padat lebih mungkin mengalami kanker payudara. Payudara adalah campuran dari jaringan lemak, fibrosa, dan kelenjar. Payudara padat memiliki lebih banyak jaringan kelenjar dan fibrosa dan lebih sedikit lemak. Seorang wanita dengan payudara padat 1,5 sampai 2 kali lebih mungkin terkena kanker payudara.

Meningkatnya estrogen

Paparan estrogen yang berkepanjangan bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Ini bisa terjadi pada seseorang yang mulai menstruasi lebih awal atau memasuki menopause pada usia lebih tua dari rata-rata. Di antara waktu-waktu ini, kadar estrogen lebih tinggi.

Kelebihan berat badan

Wanita yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas setelah menopause juga memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena kanker payudara, kemungkinan karena peningkatan kadar estrogen. Asupan gula yang tinggi juga bisa menjadi faktor penyebabnya.

5 dari 7 halaman

Faktor penyebab kanker payudara

Konsumsi alkohol

Minum alkohol juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Dibandingkan dengan bukan peminum, peminum alkohol memiliki risiko sekitar 20% lebih tinggi terkena kanker payudara.

Paparan radiasi

Perawatan radiasi yang sedang berlangsung untuk kanker yang berbeda dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara di kemudian hari. Risiko akan meningkat jika perawatan radiasi berada di dada.

Implan kosmetik

Implan payudara juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Sebuah tinjauan tahun 2013 menemukan bahwa wanita dengan implan payudara kosmetik yang didiagnosis kanker payudara juga memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit tersebut.

Hal ini dapat disebabkan oleh implan yang menutupi kanker selama skrining atau karena implan membawa perubahan pada jaringan payudara.

6 dari 7 halaman

Faktor penyebab kanker payudara

Terapi hormon tertentu

Wanita yang mengonsumsi obat terapi hormon yang menggabungkan estrogen dan progesteron untuk mengobati tanda dan gejala menopause memiliki peningkatan risiko kanker payudara.

Kurang olahraga

Kurang olahraga bisa memicu timbunan lemak. Sel-sel lemak membuat estrogen dan sel-sel lemak ekstra membuat estrogen ekstra. Ketika sel-sel payudara terkena estrogen ekstra dari waktu ke waktu, risiko terkena kanker payudara lebih tinggi.

Merokok

Merokok menyebabkan sejumlah penyakit dan terkait dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi pada wanita premenopause yang lebih muda. Penelitian juga menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara paparan asap rokok pasif yang sangat berat dengan risiko kanker payudara pada wanita pascamenopause.

7 dari 7 halaman

Faktor penyebab kanker payudara

Kadar Vitamin D Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan kadar vitamin D rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Vitamin D dapat berperan dalam mengendalikan pertumbuhan sel payudara normal dan dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker payudara. Sebagian besar vitamin D dibuat ketika bentuk nutrisi yang tidak aktif diaktifkan di kulit ketika terkena sinar matahari.

Penggunaan kosmetik dengan bahan kimia tertentu

Banyak dari bahan kimia kosmetik dianggap pengganggu hormon. Pengganggu hormon dapat memengaruhi bagaimana estrogen dan hormon lain bertindak dalam tubuh, dengan memblokir atau menirunya yang membuang keseimbangan hormon tubuh.

Penggunaan plastik

Wadah makanan dan minuman, beberapa piring sekali pakai, dan botol perlengkapan mandi semuanya plastik dan semuanya terbuat dari bahan kimia. Salah satu senyawa kimia yang bisa memicu kanker adalah bisphenol A (BPA).

BPA adalah estrogen sintetik lemah. Aktivitasnya yang menyerupai estrogen membuatnya menjadi pengganggu hormon. Paparan BPA bisa meningkatkan risiko kanker payudara. BPA juga tampaknya memengaruhi perkembangan otak di dalam rahim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini