Sukses

3 Bulan Sekolah Online, Guru dan Murid Ini Ternyata Beda Sekolah

3 bulan berinteraksi via chat, rupanya guru dan murid ini berbeda sekolah.

Liputan6.com, Jakarta Masa pandemi Corona Covid-19 ini membuat cukup banyak perubahan kebijakan. Salah satunya terkait proses belajar mengajar. Untuk menimalisir penyebaran virus Corona Covid-19 di Indonesia, banyak sekolah yang memberlakukan sistem belajar di rumah atau sekolah online.

Belajar di rumah ini diterapkan untuk anak sekolah, dari PAUD hingga SMA. Imbauan tersebut akhirnya membuat sekolah dan kampus meliburkan proses belajar mengajar dan mengganti dengan kelas online antara guru dan murid. Para guru dan murid ini biasanya berinteraksi via pesan singkat, video call dan lain sebagainya. 

Berbagai cerita tentang sekolah online pun mewarnai linimasa media sosial. Salah satunya, kisah unik yang satu ini. Mengumpulkan tugas dan berbagai materi pelajaran melalui pesan singkat di WhatssApp selama 3 bulan lamanya. Rupanya guru dan murid ini berbeda sekolah, bahkan berbeda kabupaten. 

Sang guru yang diketahui bernama Harianto Andi Ma'tu ini baru menyadari ketika sang murid mengklarifikasi nama sang guru. Namanya pun berbeda dengan dirinya. Guru yang sebenarnya merupakan rekan kerja Harianto. 

Untuk berita selengkapnya, berikut Liputan6.com ulas dari berbagai sumber, kisah guru dan murid yang beda sekolah, Selasa (29/9/2020). 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sudah 3 Bulan Berinteraksi

Kisah ini bermula saat Harianto Andi Ma'tu guru di Mamuju, Sulawesi Barat ini mendapat pesan singkat dari siswa kelas 7 IPA pada 29 Juli 2020. Sang murid mengumpulkan tugas pertamanya, ia juga mengecek nama dan alamat. Namun ia bingung dengan alamat yang ditulis sang murid. Hari pun berpikir sang murid hanya salah tulis alamat.

Ia juga menyapa Hari dengan sebutan 'Bu', padahal seharusnya menggunakan 'Pak'. Namun, Hari masih memaklumi karena mungkin belum kenal. Pada bulan Agustus sang murid mengirmkan tugas ke-2nya, tetapi sang murid masih memanggilnya dengan sebutan 'bu. Ia pun menjelaskan namanya berharap disapa dengan panggilan 'Pak'.

Hari mulai curiga saat sang murid tak pernah membahas aplikasi belajar online. Padahal, tugas dan modul ada disana. Namun, dilain sisi ada seorang anak dengan nama mirip sudah mengirimkan tugas pekanan dari aplikasi. Masih sama, ia pun tetap disapa Bu oleh sang murid. 

Hari pun terus mencantumkan nama lengkapnya agar sang murid bisa memanggilnya dengan sebutan 'Pak'. Hingga akhirnya pada 24 September 2020, sang murid mengklarifikasi nama gurunya. "24 September 2020, ananda kembali bertanya perihal tugasnya dan mengklarifikasi nama gurunya, dengan Ibu U..?"  ujar Hari di laman Facebooknya pada 25 September 2020 lalu. 

Sejak saat itu, Hari pun mulai menyadari bahwa sang murid berasal dari sekolah yang berbeda. 

3 dari 4 halaman

Berbeda Sekolah dan Kabupaten

Setelah sang murid mengonfirmasi nama sang guru, Hari pun baru menyadari bahwa muridnya berasal dari sekolah yang berbeda. Ia pun memeriksa kembali tugas yang sudah sang murid kumpulkan. Saat ditelusuri, di catatan lembar tertulis nama dan nomor ponsel berbeda, bukan milik guru SMP Budong-Budong ini. 

"Astaga, baru sadar ananda sepertinya bukan siswa dari sekolah kami. Saya kembali periksa foto jawaban modul yang telah dikirimkannya. Pada foto pertama tak ada yang aneh (kecuali alamat tadi), pada foto modul tugas ke 2 dan 3, saya perhatikan pada catatan lembar tertulis nama dan nomor ponsel berbeda, bukan milik saya (benar bahwa ananda bukan siswa kami). Tertulis nama dan nomor adik kelas, teman, rekan saya di kabupaten tetangga."  ujar Hari di laman Facebooknya pada 25 September 2020 lalu. 

Dalam lembar tersebut, tertulis nama rekan guru lain yang berbeda sekolah bahkan berbeda kabupaten. Murid berasal dari Pasangkayu, Sulawesi Barat. Sedangkan, Hari berasal dari Mamuju, Budong-Budong Sulawesi Barat. 

Ia pun mengklarifikasi kepada murid bahwa mereka berbeda sekolah, namun sang murid tetap boleh belajar bersama Hari. 

 

4 dari 4 halaman

Komentar Warganet

Diunggah melaui akun Facebook Harianto Andimatu pada Jumat 25 September 2020 lalu, kisah unik ini mendapat perhatian warganet. Tak sedikit warganet yang ikut tergelitik sekaligus heran dengan kisah ini, 

"Kak lucu, sejak awal dipanggil ibu" ujar salah satu akun Facebook. 

"Hahahahaha lamanya nyasar" ujar warganet lainnya menimpali. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini