Sukses

Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia dan Fungsinya

Sistem pencernaan makanan pada manusia berguna untuk mengubah makanan menjadi nutrisi.

Liputan6.com, Jakarta Sistem pencernaan makanan pada manusia berguna untuk mengubah makanan menjadi nutrisi. Hal inilah yang nantinya dapat digunakan untuk perkembangan dan perbaikan sel tubuh, juga sebagai sumber energi. Jadi fungsinya sangat penting untuk keberlangsungan hidup seseorang.

Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh harus diolah terlebih dahulu agar bermanfaat bagi kesehatan. Prosesnya ini cukup rumit dan memakan waktu yang lama. Dibutuhkan waktu sekitar 30-40 jam sebelum sisa pencernaan makanan dibuang melalui BAB. 

Sistem pencernaan makanan pada manusia melibatkan beberapa organ tubuh. Mulai dari mulut, tenggorokan dan kerongkongan, lambung, usus halus, hingga usus besar. Sistem pencernaan tersebut harus sehat agar berfungsi dengan baik untuk mengolah makanan.

Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, kamu disarankan untuk banyak minum air putih dan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (30/9/2020) tentang sistem pencernaan makanan pada manusia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Mulut

Sistem pencernaan makanan pada manusia dimulai dari mulut. Proses pencernaan dimulai saat kamu pertama kali menggigit makanan. Di dalam mulut, makanan digigit, dikunyah, dan dilumat hingga halus.

Adanya air liur yang bercampur dengan makanan akan memecah bahan kimia dalam makanan tersebut dan membuat makanan menjadi lunak dan mudah ditelan.

Lidah juga akan membantu mengarahkan makanan di dalam mulut agar dapat tergigit oleh gigi, dan mendorongnya untuk ditelan.

3 dari 6 halaman

Tenggorokan (Faring) dan Kerongkongan (Esofagus)

Tenggorokan dan kerongkongan merupakan sistem pencernaan makanan pada manusia berikutnya. Setelah melalui mulut dan ditelan, makanan akan melewati tenggorokan (faring) dan kerongkongan (esofagus).

Tenggorokan (Faring) merupakan saluran alat pencernaan yang menghubungkan rongga mulut ke kerongkongan (esofagus). Faring juga berhubungan dengan rongga hidung yang berfungsi untuk memproduksi suara. 

Sedangkan, kerongkongan merupakan saluran yang panjangnya sekitar 25 cm, mulai dari faring hingga lambung. Kerongkongan akan mengantarkan makanan yang sudah ditelan untuk diolah lebih lanjut di dalam lambung.

Di dalam kerongkongan, terdapat katup yang disebut dengan epiglotis. Bagian ini berfungsi untuk melindungi saluran napas ketika menelan makanan atau minuman. Kamu akan batuk atau tersedak jika makanan masuk ke saluran pernapasan.

4 dari 6 halaman

Lambung

Sistem pencernaan makanan pada manusia selanjutnya adalah lambung. Lambung memiliki fungsi untuk mengaduk dan menggiling makanan. Lambung mengeluarkan zat asam dan enzim untuk melanjutkan proses pemecahan makanan.

Selain memecah makanan, lambung dapat membunuh bakteri yang mungkin ada di makanan yang dikonsumsi. Di dalam lambung, makanan akan dibuat menjadi cairan pekat atau berupa pasta, dan selanjutnya akan didorong ke usus halus.

Perlu diketahui, tempat bertemunya lambung dan ujung kerongkongan dijaga oleh otot khusus yang disebut lower esophageal sphincter. Otot ini berfungsi menjaga agar makanan yang telah masuk dan diolah di dalam lambung tidak kembali naik ke kerongkongan.

5 dari 6 halaman

Usus Halus

Makanan yang sudah menjadi cairan pekat atau semi padat berupa pasta di lambung selanjutnya didorong ke sistem pencernaan makanan pada manusia berikutnya, yaitu usus halus. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yakni duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (bagian terakhir dari usus halus), yang memiliki tugas masing-masing.

Makanan bergerak dari satu bagian ke bagian lain dari usus dengan bantuan serangkaian gerakan kontraksi dan relaksasi otot di saluran pencernaan, yang disebut juga dengan gerakan peristaltik usus. Gerakan ini bertujuan untuk mendorong makanan.

Duodenum berfungsi untuk melanjutkan proses pemecahan makanan, sedangkan jejunum dan ileum memiliki tanggung jawab untuk proses penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah. Usus halus akan melanjutkan proses pemecahan makanan dengan menggunakan enzim yang dilepaskan oleh pankreas, dan cairan empedu dari hati.

6 dari 6 halaman

Usus Besar

Sistem pencernaan makanan pada manusia yang terakhir adalah usus besar. Fungsinya adalah untuk mengolah limbah yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh. Setelah nutrisi di dalam makanan diedarkan ke darah, maka tentunya ada sisa pencernaan makanan yang berupa limbah. Limbah inilah yang diolah terlebih dahulu di usus besar.

Sebelum dibuang, limbah akan melewati bagian usus besar yang disebut dengan kolon. Secara anatomis, kolon dimulai dari cecum (dibaca sekum), yang berlokasi di dalam rongga perut bagian kanan bawah. Usus buntu terletak di bagian ini.

Pada kolon, terjadi penyerapan air dan beberapa mineral ke dalam darah. Selanjutnya, usus besar akan mendorong limbah makanan yang berupa kotoran ke dalam rektum, yakni perhentian terakhir pada saluran pencernaan.

Selanjutnya, ketika kotoran ini akan dikeluarkan melalui anus, kamu akan merasakan mulas dan melakukan buang air besar. Sistem pencernaan makanan pada manusia pun menyelesaikan tugasnya.

Sistem pencernaan ini sering kali mengalami gangguan. Berbagai penyakit seperti sembelit, diare, maag, asam lambung, hingga wasir sudah tidak jarang lagi dialami oleh masyarakat. Untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit tersebut, kamu perlu menjaga kesehatan sistem pencernaan makanan pada manusia ini dengan mengonsumsi makanan sehat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.