Sukses

6 Cara Memilih Ban Sepeda Gunung Agar Nyaman dan Aman Berkendara

Perhatikan beberapa cara memilih ban sepeda gunung yang tepat berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Di pasaran terdapat ribuan jenis ban sepeda gunung, mulai dari harga yang murah hingga harga yang sangat mahal. Oleh karena itu, cara memilih ban sepeda gunung sendiri bisa menjadi tantangan sendiri yang terkadang membuat banyak pecinta sepeda bingung.

Sebab, salah-salah cara memilih ban sepeda gunung bisa menyebabkan performa ketika berkendara menjadi tidak maksimal. Bahkan kesalahan cara memilih ban sepeda gunung bisa menyebabkan bahaya yang berdampak cukup fatal.

Apabila dilihat secara kasat mata, ban sepeda gunung memang memiliki pola ban yang cukup kasar. Hal ini berbeda dengan ban sepeda yang biasa digunakan di jalanan aspal. Memang cara memilih ban sepeda gunung diperuntukkan jalanan off-road yang banyak terdapat lumpur dan batuan, di mana membutuhkan daya cengkeram yang sangat kuat agar tidak tergelincir.

Dengan cara memilih ban sepeda gunung yang benar, maka selain menjamin keamanan saat berkendara, juga bisa mencegah cedera. Selain itu, berbagai manfaat bersepeda akan lebih maksimal didapatkan jika kondisi ban sudah sesuai.

Untuk membahas lebih dalam mengenai bagaimana cara memilih ban sepeda gunung yang tepat, maka Liputan6.com di bawah ini telah merangkum dari berbagai sumber, mengenai bagaimana cara memilih ban sepeda gunung tersebut, Minggu (4/10/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Sesuaikan ukuran roda

Umumnya ukuran roda pada sepeda gunung yaitu 26″, 27.5″, dan 29″. Namun ada juga yang memiliki ukuran roda 24″ atau 20″. Selain itu, ukuran pelek/rim juga menentukan ban sepeda apa yang bisa dipasang.  Ban ukuran 27.5″ tidak akan bisa dipasang pada pelek 26″, ukuran ban harus sama dengan ukuran pelek.

Memilih ukuran ban yang lebih besar tidak hanya membuat sepeda terlihat lebih besar/tinggi. Ban sepeda gunung 29″ juga bisa membuat kecepatan sepeda betambah. Sebab dalam satu putaran ban 29″ lebih jauh dibandingkan satu putaran ban 26″. Tapi memang, ukuran ban sepeda yang diameternya lebih kecil akan membuat sepeda lebih ringan, lebih mudah diputar, sehingga lebih ringan untuk menanjak.

3 dari 7 halaman

2. Pilih pola kembang ban yang tepat

Tapak ban akan menentukan berapa banyak traksi yang bisa diberikan ban. Ada beberapa kategori pola kembang ban yang tepat dan bisa disesuaikan dengan kondisi jalan, antara lain:

Jalan berbatu

Apabila medan yang dilewati adalah permukaan berbatu tajam, maka perlu tapak ban dengan pola kembang yang banyak knob kecil berdekatan.

 

Permukaan keras

Apabila kondidi jalan tanah kering, atau aspal, jenis tapak ban ada baiknya yang lebih tipis dan gerigi lebih rapat. Pola kembang tapak ban ini akan memaksimalkan kekuatan pada pedal sehingga lebih efisien untuk mendorong sepeda.

 

Jalan lumpur, lembek, dan licin

Untuk kondisi tersebut, pola kembang pada tapak ban ada baiknya yang semakin terbuka, kemudian dilengkapi knob yang tinggi. Knob yang tinggi tersebut bisa semaki mencengkeram tanah.

 

Jalan tanah

Untuk jalan ini tidak perlu knob yang terlalu tebal jika ingin mendapatkan kecepatan tinggi. Jarak knob tidak perlu terlalu tinggi. Kemudian jika meda banyak menikung, pertimbangkan tapak dengan knob samping yang tebal.

4 dari 7 halaman

3. Ukuran ban depan dan belakang tidak harus sama

Cara memilih ban sepeda gunung selanjutnya mungkin jarang disadari. Anda tidak perlu terpaku dengan penggunaan ban yang sama pada bagian depan dan belakang. Sebab dengan penggunaan ukuran ban yang berbeda di bagian depan dan belakang, justru bisa saja mengoptimalkan kekuatan hingga kecepatan sepeda.

5 dari 7 halaman

4. Perhatikan bahan ban

Semakin majunya teknologi, juga memengaruhi penerapannya pada produksi ban. Saat ini banyak produsen ban yang melakukan banyak penelitian dan pengembangan terutama pada bagian bahan karet yang digunakan. Berikut penjelasannya:

Single compound (senyawa)

Jenis ban sepeda gunung yang biasa digunakan untuk balapan, umumnya menggunakan jenis single compound karena menawarkan cengkeraman yang superior. Namun, kelemahan dari ban senyawa tunggal ini yaitu lebih cepat aus atau botak hanya setelah digunakan beberapa kali.

 

Dual compound (karet ganda)

Sedangkan pada jenis sepeda gunung non-racing atau bukan keperluan balap, banyak yang menggunakan dual compound. Ban ini karetnya lebih keras di bagian tengah, dan akan membantu sepeda bergulir lebih cepat dan tapi ban akan lebih tahan lama.

 

Triple compound (tiga campuran)

Sedangkan jenis ban ini adalah yang paling mahal karena memakan waktu lebih lama untuk proses produksinya. Ban triple compound merupakan jenis terbaik karena pemakaian bahan karet yang berbeda. Bahkan ban dengan bahan ini ideal pada berbagai medan, baik jalan menurun dan menanjak, lurus atau menikung.

6 dari 7 halaman

5. Perhatikan perbedaan ban tubeless dengan biasa

Ada dua jenis ban, yaitu ban dengan bagian dalam (tube) dan ban tubeless atau yang juga dikenal dengan ban UST (Universal System for Tubeless). Ban tubeless adalah ban yang tidak menggunakan ban dalam. Ban tubeless menggunakan sealant yang merupakan sejenis lem perekat dan perlu pelek yang cocok.

Memang ada banyak keunggulan dari ban tubeless seperti bahan karet yang lebih padat sehingga meminimalisir angin bocor dari ban. Kemudian tenaga untuk memutar roda lebih efisien karena tidak ada tenaga yang hilang akibat gesekan dengan ban dalam.

7 dari 7 halaman

6. Sesuaikan dengan budget

Dari seluruh cara memilih ban sepeda gunung ini, hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah penyesuaian kondisi keuangan. Jangan memaksakan untuk memilih ban yang bagus namun harganya mahal. Terutama jika itu penggunaan sepeda hanya untuk berkendara santai dan tidak melalui medan yang ekstrim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini