Sukses

Penyakit Autoimun, Jenis, Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya

Penjelasan lengkap mengenai penyakit autoimun, penyebab hingga cara penanganannya.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit autoimun penting untuk dikenal dan diketahui lebih jauh. Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri. Penyakit autoimun terjadi jika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Padahal, sistem kekebalan tubuh seharusnya menjadi benteng bagi tubuh dalam melawan penyakit dan sel asing, seperti bakteri dan virus.

Penyakit autoimun adalah penyakit kelainan kekebalan tubuh yang gejala dan penyebabnya penting untuk diketahui. Pasalnya tercatat ada 80 jenis penyakit autoimun dengan sebagian gejala yang sama. Gejala yang hampir sama tersebut membuat seseorang sulit apakah menderita penyakit autoimun atau tidak.

Terdapat beberapa jenis autoimun yang umum terjadi yang perlu diketahui sejak dini. Penyakit autoimun bisa memengaruhi hampir semua bagian tubuh, termasuk otak, saraf, otot, kulit, sendi, jantung, dan lain sebagainya. Bergantung pada jenisnya, penyakit autoimun ini bisa memengaruhi satu atau banyak jaringan tubuh.

Penyakit autoimun merupakan penyakit yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Penderita penyakit autoimun tentunya membuat tubuhnya mudah terserang virus dan bakteri. karena penyakit autoimun dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan virus dan bakteri.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penyakit autoimun beserta gejala hingga cara pengobatannya, Rabu (21/10/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyakit Autoimun

Sebelum menelaah lebih jauh tentang gejala hingga penyebabnya, penting untuk mengetahui tentang penyakit autoimun tersebut. Pada umumnya, penyakit autoimun merupakan penyakit kelainan kekebalan tubuh.

Penyakit autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus. Namun, pada seseorang yang menderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing. Sehingga sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat.

Sebagian penyakit autoimun hanya menyerang satu organ, seperti diabetes tipe 1 yang menyerang pankreas. Namun, sebagian penyakit autoimun lainnya, seperti lupus, dapat menyerang berbagai organ pada tubuh.

 

 

3 dari 5 halaman

Jenis Penyakit Autoimun yang Umum Terjadi

Beberapa jenis penyakit autoimun ini umum terjadi dan sering ditemukan. Tercatat ada 80 jenis penyakit autoimun dengan sebagian gejala yang sama. Hal ini membuat seseorang sulit diketahui apakah menderita gangguan ini atau tidak, dan pada jenis yang mana. Sementara, penyebab dari penyakit autoimun juga masih belum dapat dipastikan.

1. Rheumatoid Arthritis atau Rematik

Jenis penyakit autoimun yang pertama yakni Rheumatoid atau rematik. Rematik merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Rematik atau dalam bahasa medis disebut dengan Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit yang menyebabkan radang dan kemudian mengakibatkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi.

Kondisi ini merupakan penyakit autoimun yang menyerang sendi. Penderita rematik biasanya akan merasakan gejala seperti sendi sakit, kaku, dan bengkak. Hal ini membuat penderita mengurangi geraknya.

2. Lupus

Lupus merupakan jenis penyakit autoimun selanjutnya yang perlu untuk diketahui. Lupus merupakan salah satu penyakit autoimun yang bisa berakibat fatal karena sistem kekebalan tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh. Lupus bisa terjadi saat antibody yang dihasilkan tubuh menempel pada jaringan di seluruh tubuh. Ada beberapa jaringan tubuh yang umumnya terkena lupus seperti ginjal, paru-paru, sel darah, saraf, sendi, dan kulit.

Penderita lupus kerap mengalami gejala seperti demam, berat badan turun, rambut rontok, kelelahan, ruam, nyeri atau bengkak pada sendi dan otot, sensitif terhadap sinar matahari, sakit dada, sakit kepala, dan kejang.

3. Psoriasis

Psoriasis merupakan peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas. Terkadang, penyakit ini juga disertai dengan gatal dan nyeri. Biasanya psoriasis lebih sering muncul di daerah lutut, siku, punggung bagian bawah, dan kulit kepala.

4. Multiple Sclerosis (MS)

Multiple sclerosis merupakan jenis penyakit autoimun selanjutnya yang umum terjadi. Multiple sclerosis merupakan penyakit autoimun dan peradangan sistem saraf pusat yang memengaruhi sel saraf otak dan tulang belakang.

Pada Multiple sclerosis ini imunitas tubuh menyerang sel saraf yang memiliki selubung (mielin) di sistem saraf pusat. Kerusakan sel saraf bisa terjadi di otak maupun di sumsum tulang belakang. Kondisi ini mengakibatkan korrdinasi antara otak dan bagian tubuh lain menjadi terganggu.

Gejala yang kerap dirasakan pada penderita Multiple sclerosis adalah nyeri, lelah, otot tegang, gangguan penglihatan, dan kurangnya koordinasi tubuh.

5. Diabetes Mellitus Tipe 1

Diabetes mellitus tipe satu merupakan jenis penyakit autoimun selanjutnya yang umum terjadi. Penyakit diabetes tipe 1 disebabkan oleh serangan sistem kekebalan tubuh pada sel-sel pankreas yang memiliki tugas memproduksi insulin. Hal ini menyebabkan terganggunya produksi insulin sehingga tubuh tidak mampu mengontrol kadar gula darah. Jika hal ini tidak dihentikan, maka berisiko menimbulkan kerusakan pada berbagai organ, seperti ginjal, mata, otak, jantung, atau pembuluh darah. 

4 dari 5 halaman

Penyebab dan Gejala Penyakit Autoimun

Penyebab Penyakit Autoimun

Para ahli masih belum menemukan penyebab pasti dari penyakit autoimun sampai saat ini. Namun, terdapat beagam faktor yang menyebabkan seseorang berisiko untuk mengidap penyakit autoimun. Namun, kita bisa mewaspadai berbagai faktor risiko berikut :

1. Genetik atau Keturunan

Penyebab penyakit autoimun yang pertama yakni genetik atau keturunan. Faktor genetik merupakan faktor risiko utama yang bisa menimbulkan penyakit autoimun. Meski demikian, faktor ini bukan satu-satunya yang bisa memicu reaksi kekebalan tubuh.

2. Lingkungan

Lingkungan merupakan penyebab penyakit autoimun selanjutnya yang perlu untuk diketahui. Faktor lingkungan mencakup paparan zat tertentu seperti asbes, merkuri, perak dan emas, serta pola makan yang kurang sehat.

3. Infeksi

Penyakit autoimun sering dikaitkan dengan terjadinya gejala infeksi. Hal tersebut dianggap wajar karena gejala penyakit autoimun sebagian besar, diperburuk oleh infeksi tertentu.

4. Perubahan Hormon

Penyebab penyakit autoimun selanjutnya yakni perubahan hormon. Beberapa penyakit autoimun sering kali menyerang perempuan pasca melahirkan. Hal ini menyebabkan hadirnya sebuah asumsi bahwa penyakit autoimun terkait dengan perubahan hormon, misalnya saat hamil, melahirkan, atau menopause.

 

Gejala Penyakit Autoimun

Setiap penyakit tentunya menimbulkan gejala salah satunya adalah penyakit autoimun. Ada banyak jenis penyakit autoimun dan beberapa di antaranya memiliki gejala yang sama. Masing-masing penyakit autoimun memiliki gejala yang spesifik, misalnya sering merasa haus, lemas, dan penurunan berat badan pada penderita diabetes tipe 1. Pada umumnya, gejala-gejala awal penyakit autoimun yakni :

1. Rasa lelah

2. Nyeri otot

3. Pembengkakan dan kemerahan pada bagian tubuh tertentu

4. Demam ringan

5. Kesulitan berkonsentrasi

6. Rasa baal dan kesemutan pada tangan dan kaki

7. Kerontokan rambut

8. Ruam pada kulit

 

5 dari 5 halaman

Penanganan dan Pencegahan Penyakit Autoimun

Setelah mengetahui pengertian penyakit autoimun hingga gejala umum yang ditimbulkan, berikut ini ulasan mengenai bagaimana cara penanganan dan pencegahan penyakit autoimun.

Seperti diketahui ada banyak jenis penyakit autoimun, oleh sebab itu penanganan pada penyakit autoimun sangat bergantung pada jenis penyakit autoimun yang dialami. Tujuan penanganan pada sebagian besar penyakit autoimun adalah untuk mengontrol respons imun yang berlebih dan mengurangi peradangan yang terjadi.

Beberapa jenis pengobatan autoimun yang biasa diresepkan oleh dokter untuk menangani kondisi tersebut adalah pengobatan antiradang dan pengobatan untuk menekan sistem daya tahan tubuh. Dokter juga dapat merekomendasikan penggunaan obat autoimun untuk mengatasi keluhan seperti nyeri, pembengkakan, rasa lelah, dan ruam pada kulit, bila terdapat tanda dan gejala tersebut.

Penderita penyakit autoimun juga dianjurkan mengonsumsi diet dengan gizi seimbang, melakukan olahraga secara rutin, serta mengelola stres dengan lebih sehat. Pola hidup lebih sehat akan sangat membantu menjaga kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Sementara untuk penanganan penyakit autoimun, belum diketahui secara pasti. Pasalnya, penyebab terjadinya penyakit auotimun juga belum diketahui secara pasti. Belum terdapat metode pencegahan autoimun yang terbukti efektif secara sepenuhnya dalam mencegah timbulnya penyakit autoimun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.