Sukses

Penyebab Tipes, Risiko, Gejala, dan Cara Mencegahnya, Jangan Sepelekan

Penyebab tipes banyak ditemui di lingkungan sekitar.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab tipes tak boleh diabaikan begitu saja. Tipes merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemui di kawasan Asia Tenggara. Menurut WHO, diperkirakan 1-20 juta orang jatuh sakit karena tipes dan antara 128.000 dan 161.000 orang meninggal karenanya setiap tahun.

Penyebab tipes terus menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyebab tipes bisa menyebabkan gejala infeksi seperti demam, diare, hingga muntah. Jika penyebab tipes terdeteksi lebih awal, penyakit ini bisa dengan mudah diobati. Tanpa pengobatan, tipes bisa berakibat fatal.

Mengetahui gejala yang ada bisa mendeteksi penyebab tipes sejak dini. Penyebab tipes juga bisa dihindari dengan penerapan pola hidup sehat. Berikut penyebab tipes, gejala, faktor risiko, dan cara mencegahnya yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (28/10/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Penyebab tipes secara umum

Tipes juga sering disebut dengan demam tifoid. Tipes adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhimurium (S. typhi). Bakteri ini hidup di usus dan aliran darah manusia.

Ini bukan bakteri yang sama yang menyebabkan penyakit bawaan makanan Salmonella. Penting diketahui bahwa bakteri Salmonella typhimurium (S. typhi) tidak dibawa oleh hewan. Jadi satu-satunya pembawa bakteri penyebab tipes adalah manusia.

Penyebab tipes menyebar antar individu melalui kontak langsung dengan kotoran orang yang terinfeksi. Tifoid didiagnosis dengan mendeteksi keberadaan S. typhi melalui sampel darah, tinja, urin, atau sumsum tulang.

3 dari 7 halaman

Cara penyebab tipes menyebar

Bakteri S. typhi hanya hidup pada manusia dan menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Akibatnya, demam tifoid lebih sering terjadi di daerah yang tidak memiliki sistem sanitasi yang memadai.

Orang dengan demam tifoid dapat menularkan bakteri S. typhi dalam tinja dan urinnya. Seseorang bisa terkena demam tifoid dengan makan makanan atau minum air yang terkontaminasi tinja. Hal ini sering terjadi karena seseorang tidak mencuci tangan setelah ke kamar mandi. Penyebab tipes juga bisa disebarkan melalui kontak dekat dengan seseorang yang mengidapnya.

Selain itu, beberapa orang dapat membawa bakteri di kantong empedu dan membuangnya di dalam tinja setidaknya selama setahun. Orang-orang ini disebut karier kronis dan beberapa tidak memiliki riwayat klinis penyakit.

4 dari 7 halaman

Faktor risiko penyebab tipes

Risiko tipes lebih tinggi pada populasi yang tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai. Berikut faktor risiko penyebab tipes:

Mengonsumsi makanan yang tidak bersih

Makanan yang tidak bersih sangat rentan untuk terinfeksi bakteri penyebab tipes. Bahkan ikan atau seafood lainnya yang telah terkontaminasi dan tidak bersih bisa menjadi penyebab tipes.

Minum air yang terkontaminasi

Bakteri penyebab tipes juga dapat bertahan pada urin dan tinja orang yang terinfeksi. Ketika kotoran ini mencemari air, dan air dikonsumsi tanpa diolah terlebih dahulu, penyakit tipes bisa menyerang.

Makan di tempat yang tidak bersih

Jajan sembarangan atau jajan di tempat yang tidak bersih merupakan penyebab tipes yang paling sering ditemui. Hal ini biasanya terjadi bila daya tahan tubuh sedang menurun, sedangkan makanan yang dikonsumsi terinfeksi bakteri.

5 dari 7 halaman

Komplikasi akibat tipes

Pendarahan atau lubang usus

Komplikasi serius jarang terjadi, tetapi bisa termasuk pendarahan usus atau perforasi di usus. Dalam kasus yang serius dan tidak diobati, usus bisa menjadi berlubang. Ini dapat terjadi pada minggu ketiga penyakit.

Usus berlubang terjadi ketika usus kecil atau usus besar robek, menyebabkan isi usus bocor ke dalam rongga perut dan memicu tanda dan gejala seperti sakit perut yang parah, mual, muntah dan infeksi aliran darah (sepsis).

Komplikasi lain yang kurang umum

Komplikasi lain yang mungkin terjadi termasuk:

Radang otot jantung (miokarditis)

Radang selaput jantung dan katup (endokarditis)

Radang paru-paru

Radang pankreas (pankreatitis)

Infeksi ginjal atau kandung kemih

Infeksi dan peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis)

Masalah kejiwaan, seperti delirium, halusinasi dan psikosis paranoid

6 dari 7 halaman

Gejala tipes

Gejala tipes biasanya dimulai antara 6 dan 30 hari setelah terpapar bakteri. Dua gejala utama tipes adalah demam dan ruam. Demam tifoid sangat tinggi, secara bertahap meningkat selama beberapa hari 39 hingga 40 derajat Celcius.

Ruam biasanya terdiri dari bintik-bintik berwarna merah jambu, terutama di leher dan perut. Sementara ruam tidak menyerang setiap penderita tipes. Gejala awal tipes dapat meliputi:

- demam naik turun mencapai 40,5 C

- sakit kepala

- kelemahan dan kelelahan

- nyeri otot

- berkeringat

- batuk kering

- hilangnya nafsu makan

- sakit perut

- diare atau sembelit

- ruam

- perut bengkak

Jika tidak segera mendapat pengobatan, tipes bisa menyebabkan gejala lanjut seperti mengigau, berbaring tak beregerak, dan kelelahan dengan mata setengah tertutup.

7 dari 7 halaman

Cara mencegah penyebab tipes

Ada beberapa cara mencegah penyakit tipes. Cara-cara ini termasuk penerapan hidup bersih. Berikut cara mencegah tipes:

Cuci tangan

Sering mencuci tangan dengan air sabun hangat adalah cara terbaik untuk mengendalikan infeksi. Cucilah tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet. Bawalah pembersih tangan berbahan dasar alkohol saat air tidak tersedia.

Hindari minum air yang tidak diolah

Air minum yang terkontaminasi merupakan salah satu penyebab tipes terbesar. Oleh karena itu, minumlah hanya air kemasan atau minuman yang sudah dimasak dengan benar.

Perhatikan makanan

Jangan makan produk mentah kecuali Anda bisa mengupasnya sendiri setelah mencuci tangan. Hindari jajan sembarangan. Jangan makan daging atau ikan mentah. Makanan harus benar-benar matang dan masih panas saat disajikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.