Sukses

7 Cara Budidaya Porang, Perhatikan Tiap Langkahnya

Cara budidaya porang terbilang mudah, sebab tanaman ini sangat cocok dengan kondisi tanah di Indonesia, terutama Pulau Jawa.

Liputan6.com, Jakarta Cara budidaya porang sebenarnya terbilang mudah. Porang sendiri menjadi salah satu pilihan ide bisnis karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sebab umbi dari tanaman porang memiliki kandungan zat glucomanan yang ternyata kaya akan berbagai manfaat di bidang industri dan juga kesehatan.

Tanaman porang sendiri merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian dan termasuk ke dalam spesies Amorphophallus Muelleri Blume. Porang dikenal banyak mengandung banyak glucomanan atau sebuah zat dengan bentuk gula kompleks dan serat larut yang berasal dari ekstrak akar tanaman.

Mengapa cara budidaya porang bisa dibilang mudah? Hal ini karena tanaman porang bisa dibilang adalah salah satu tanaman lokal dari Indonesia yang sangat banyak tersebar di Pulau Jawa. Dengan begitu, sangat mudah cara budidaya porang sebab dapat hidup dengan dukungan kontur tanah dan iklim terutama di wilayah Jawa yang paling cocok untuk proses pertumbuhannya.

Bagian umbi dari tanaman porang juga bisa diolah menjadi bahan pangan. Bahkan umbi porang bisa dijadikan alternatif pangan masyarakat, salah satunya sebagai pengganti nasi yang berasal dari padi. Tujuannya agar masyarakat juga tidak terpaku dengan satu jenis tanaman saja untuk dikonsumsi sehari-hari.

Lalu, bagaimana cara budidaya porang tersebut? Berikut ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai cara budidaya porang yang mudah dan bisa dipraktikkan. Tentunya selama dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berasabar, maka hasilnya akan bisa dirasakan, Jumat (13/11/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Mempersiapkan Lahan Tanam

Cara budidaya porang yang pertama tentunya langkah untuk mempersiapkan lahan menanam. Dimulai dengan menyiapkan lahan terbuka tanpa naungan pohon dan bersihkan dari gulma. Lalu, lahan tersebut dibajak singkal atau dilakukan proses penggemburan.

Jika sudah, kemudian buat guludan dan siapkan lubang tanam yang diberi jarak sekitar 25 x 50 cm atau 25 x 60 cm. Jangan lupa, di tiap lubang harus diisi dengan pupuk kompos dan sekam supaya pertumbuhan tanaman porang bisa lebih optimal. Jika ingin hasil budidaya porang semakin tinggi, bisa dengan sistem monokultur.

3 dari 8 halaman

2. Mulai Proses Penanaman

Langkah kedua cara budidaya porang, yaitu proses penanaman porang. Proses ini dapat dilakukan langsung menggunakan umbi atau katak. Tapi, jika menggunakan biji akan lebih baik jika dilakukan pembibitan terlebih dahulu dalam polybag.

Umumnya waktu penanaman porang akan dilakukan pada awal musim hujan, tepatnya pada bulan Oktober-Desember.

Apabila tanaman porang sudah mulai tumbuh dan umurnya sekitar lima bulan, maka tanaman porang akan mulai menguning dan mati dengan sendirinya. Pada saat itu juga katak yang ada di tangkai daun ikut berjatuhan. Bulbil atau katak ini bisa dikumpulkan lalu dijual dengan harga Rp 11.000 - Rp 15.000 tiap kilogram. Namun bisa juga menjadi bibit untuk ditanam sendiri.

Tidak perlu panik apabila tanaman porang mati ketika datang musim kemarau. Hal tersebut menjadi siklus alami yang memang umum terjadi. Pasalnya, ketika memasuki musim kemarau tumbuhan porang akan mengalami proses dormansi. Kemudian tanaman porang bisa tumbuh kembali ketika musim hujan sudah tiba, tentunya dengan jumlah anakan yang bertambah banyak serta bentuk umbi yang semakin besar.

4 dari 8 halaman

3. Lakukan Langkah Pemupukan

Langkah pemupukan pertama telah dilakukan pada poin sebelumnya tepatnya sebelum proses tanam, yaitu dengan menggunakan pupuk organik kompos yang telah melalui proses fermentasi. Lalu, langkah pemupukan kedua bisa dilakukan ketika tanaman porang sudah mulai tumbuh.

Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau pupuk anorganik NPK/TSP. Namun biasanya, budidaya tanaman porang akan menggunakan sedikit jenis pupuk anorganik.

5 dari 8 halaman

4. Bersihkan Gulma

Dikarenakan tumbuhan porang biasanya memang ditanam ketika awal musim hujan. Datangnya musim hujan tentu berpotensi menyebabkan timbulnya gulma di sekitar tanaman porang. Perlu untuk dilakukan proses pembersihan atau penyiangan, sebab adanya gulma tersebut bisa mengganggu pertumbuhan dari tanaman porang.

6 dari 8 halaman

5. Lakukan Pembumbunan Guludan

Kemudian, jangan lupa untuk melakukan pembumbunan atau peninggian guludan yaitu dengan cara menimbun pangkal batang porang menggunakan tanah yang ada disekitarnya, Proses ini memiliki tujuan agar batang porang bisa tegak dan umbi akan berkembang dengan lebih cepat.

7 dari 8 halaman

6. Proses Penjarangan

Cara budidaya porang berlanjut ke langkah penjarangan. Proses ini dilakukan apabila dalam satu lubang tanam tumbuh terlalu banyak tumbuhan porang. Bahkan di dalam satu lubang tanam bisa tumbuh 3-4 batang porang. Mengapa perlu penjarangan? Sebab jika tidak dilakukan penjarangan, sangat dikhawatirkan umbi dari porang tidak dapat tumbuh besar.

8 dari 8 halaman

7. Tahap Panen

Porang sendiri sudah bisa dipanen apabila menginjak umur 7 bulan setelah tanam, tapi jika bibit yang ditanam berasal dari umbi. Apabila bibit yang digunakan dari bagian katak, maka porang baru bisa dipanen mulai umur 18-24 bulan setelah masa tanam.

Sebenarnya cara panen porang cukup dengan menggali umbi porang seperti panen tanaman umbi-umbian pada umumnya. Umbi porang tersebut bisa dijual dalam bentuk basah atau kering. Disarankan untuk melakukan proses panen porang ketika musim kemarau, sebabnya harga umbi porang bisa jadi lebih mahal.

Nah, cukup mudah bukan cara budidaya porang tersebut? Selamat mencoba dan semoga berhasil, ya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.