Sukses

5 Cara Menghitung Usia Kehamilan, Pengantin Baru Wajib Tahu

Cara mengetahui usia kehamilan merupakan pengetahuan dasar bagi pengantin baru.

Liputan6.com, Jakarta Meski sudah banyak informasi tentang bagaimana cara menghitung usia kehamilan yang benar. Namun ternyata masih ada banyak pula calon orang tua yang mengalami selisih paham karena usia kehamilan istri lebih tua dari masa pernikahannya. 

Kasus tersebut biasanya terjadi pada pengantin baru. Ketika periksa ke dokter kandungan, ternyata dokter menyatakan bahwa sang wanita tengah hamil 7 pekan padahal mereka baru menikah selama 4 pekan saja. Padahal usia kehamilan yang lebih tua beberapa pekan dari usia pernikahan merupakan hal yang wajar.

Bukan berarti wanita tersebut hamil dengan orang lain, melainkan cara menghitung usia kehamilan pada umumnya dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).

Menghitung usia kehamilan merupakan hal yang penting untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Selain cara menghitung usia kehamilan dari HPHT, masih ada pula beberapa cara lain. Berikut ini merupakan berbagai cara menghitung usia kehamilan yang telah dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Jumat (13/11/2020).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Mengenal HPHT

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara menghitung usia kehamilan, ada baiknya Anda memahami apa itu istiah HPHT. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) merupakan hari pertama siklus menstruasi. Dalam kehamilan HPHT adalah hari pertama haid pada bulan terakhir sebelum wanita tersebut tidak haid lagi dan dinyatakan hamil. Dengan HPHT usia kehamilan dapat diketahui dalam hitungan minggu.

HPHT sangat berkaitan dengan HPL atau Hari Perkiraan Lahir. Dari HPHT, dokter bisa menghitung akan perkiraan bayi akan lahir. Menghitung usia kehamilan dari HPHT menjadi standar bagi banyak dokter kandungan.

3 dari 7 halaman

1. Hitungan kalender (Rumus Naegele)

Sebelum Anda mulai menghitung usia kehamilan Anda menggunakan cara ini, Anda harus tahu dulu siklus haid Anda. Hal ini dikarenakan menghitung menggunakan cara ini biasanya digunakan pada wanita dengan siklus haid yang teratur seperti setiap 28 hari atau 30 hari. Hal yang pertama Anda perlu lakukan adalah mengetahui hari pertama haid terakhir Anda atau biasa disingkat dengan HPHT.

Kemudian caranya adalah:

- Tanggal HPHT ditambah 7 (+7)

- Bulan HPHT dikurang 3 (-3)

- Tahun HPHT (+1)

Contoh:

- HPHT 16 Agustus 2020

- Tanggal HPHT 16+7 = 23

- Bulan HPHT 8-3 = 5

- Tahun HPHT 2020+1 = 2018

Maka hari perkiraan lahir adalah 23 Mei 2021

Namun jika bulan HPHT tidak bisa dikurangi, seperti Januari (1-3=?) Maka cukup dengan bulan HPHT ditambah 9 tanpa tahun ditambah.

- Tanggal HPHT ditambah 7 (+7)

- Bulan HPHT ditambah 9 (+9)

- Tahun HPHT tetap

Contoh:

- HPHT 20 Januari 2020

- Tanggal HPHT 20+7=27

- Bulan HPHT 1+9=10

- Tahun HPHT 2020

Maka hari perkiraan lahir adalah 27 Oktober 2020

Lalu bagaimana dengan usia kandungan? Cukup dengan menambahkan HPHT Anda.Misal:

HPHT 16 Agustus 2020 maka bulan pertama kelahiran adalah 16 September 2020.

 

 

4 dari 7 halaman

2. Menggunakan aplikasi siklus menstruasi

Di zaman yang sudah serba digital ini, bagi Anda yang aktif secara seksual, ada baiknya untuk memasang aplikasi siklus menstruasi. Bagi wanita, salah satu cara untuk mendeteksi penyakit yang berkaitan dengan organ kewanitaan, salah satunya adalah adanya abnormal pada siklus menstruasi.

Selain itu, Anda juga dapat mengetahui kapan hari subur, kapan hari prediksi menstruasi akan dimulai, dan juga bisa menghitung usia kehamilan.

Caranya:

Anda hanya perlu memasukkan tanggal, bulan, dan tahu hari pertama haid terakhir Anda (HPHT) dan juga siklus haid Anda.Tautan tersebut kemudian akan menghitung dan memberitahukan kepada Anda usia kehamilan.

 

 

5 dari 7 halaman

3. Rumus 4

Selain dua cara di atas, Anda juga dapat menghitung usia kehamilan dengan manual melalui rumus 4. Berikut merupakan rumusnya:

Umur kehamilan {(Tanggal sekarang-HPHT) x (4 )}

Contoh:

- Sekarang tanggal 22 September 2020 (22-8-2020)

- HPHT 15 Juli 2020 (16-6-2020)

Maka,

- (tanggal-tanggal), (bulan-bulan) x 4

- (22-16) (8-6) x 47 hari 2 bulan x 4

Kemudian yang dikalikan hanya bulannya saja menjadi:

- 2 x 4(2 x 4)+(2 x )

- 8 + 0.7

- 8.7 minggu

Ditambahkan dengan 7 hari dalam minggu berarti 1 minggu. Maka usia kehamilan 9.7 minggu atau hampir 10 minggu. Perlu diketahui bahwa rumus ini tidak 100 persen akurat, namun bisa dijadikan patokan sebagai persiapan kelahiran nantinya.

 

 

6 dari 7 halaman

4. Sistem Fundus Uteri

Fundus uteri merupakan puncak rahim. Pada umumnya puncak rahim akan meninggi seiring dengan perkembangan janin. Cara ini merupakan salah satu cara menghitung usia kehamilan yang paling tua karena masih dilakukan secara manual. Caranya yakni dengan meraba puncak rahim yang terasa menonjol pada bagian perut, hitung jaraknya dari tulang kemaluan hingga puncak rahim. Jika jaraknya adalah 15 cm, maka usia kehamilan 15 minggu. Meski demikian, cara ini sudah banyak ditinggalkan karena dinilai kurang tepat.

 

 

7 dari 7 halaman

5. Deteksi gerakan janin

Cara menghitung usia kehamilan yang terakhir adalah dengan mendeteksi gerakan janin Anda. Perlu diingat bahwa cara ini juga dinilai kurang akurat. Meski demikian, tidak ada salahnya untuk mengetahui cara ini. Simak cara berikut ini:

- Caranya pun sangat mudah sesuai dengan namanya:

- Anda hanya perlu merasakan gerakan janin Anda

- Jika Anda merasa bahwa janin sudah mulai bergerak maka diperkirakan usia kehamilannya adalah 18-20 minggu

- Hal ini hanya berlaku bagi wanita yang baru pertama kali hamil

- Bagi wanita yang sebelumnya sudah pernah, jika sudah bisa merasakan gerakan janin, maka usia kehamilan diperkirakan 16-18 minggu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini