Sukses

11 Daftar Kesalahan yang Sering Dilakukan Para Pemilik Kucing

Ketika si kucing membuat kesalahan, pakai cara yang lebih halus untuk memberitahunya. Bentuk perilakunya dengan pujian dan camilan atau makanan yang menyehatkannya.

Liputan6.com, Jakarta Ketika kamu memutuskan ingin merawat hewan peliharaan, itu artinya binatang yang dipilih adalah anggota dari keluargamu. Ya, walau bagaimanapun, kamu harus bertanggung jawab merawat hewan tersebut layaknya makhluk hidup. 

Jika kamu punya hewan peliharaan seperti kucing misalnya, cek deh jangan-jangan kamu melakukan salah satu atau beberapa kekeliruan saat merawatnya. Berikut 11 daftar kesalahan merawat kucing seperti dikutip laman Cat United:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Terburu-Buru

Ketika membeli barang, kamu punya kesempatan menukarnya. Tapi ingatlah, hal ini jangan sampai terjadi saat kamu memutuskan untuk mengadopsi kucing. Nggak perlu buru-buru kok buat merawat kucing. Pertimbangkan secara detail dulu ya, apa-apa saja yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya.

2. Nggak Dikebiri

Merawat kucing dari kecil sebenarnya nggak masalah. Cuma kamu juga harus memikirkan kesehatan mental si kucing. Ya, ketika anak kucing diadopsi tumbuh dewasa, dia akan memasuki masa kawin. Di periode ini, ketika hasrat kawin nggak tercapai, tentunya dapat memunculkan rasa nggak nyaman buat si kucing. Kasian kan? Maka dari itu, penting banget buat sterilisasi kucing di masa pubertas.

3. Nggak Rutin ke Dokter Hewan

Duh, ini adalah sebuah kesalahan fatal lho! Meskipun kucing dengan mudah selamat dari penyakit ringan, namun konsekuensi negatifnya dapat terjadi di kemudian hari. Oleh karena itu, kamu perlu membawanya ke dokter hewan, untuk melakukan sejumlah pemeriksaan. Mulai dari pemberian vaksin hingga pengecekan gejala penyakit. 

3 dari 6 halaman

4. Membiarkan Jendela Terbuka

Survei dari Blue Cross mengungkapkan bahwa 57 persen pemilik hewan peliharaan menganggap bahwa membuka jendela dan balkon nggak berbahaya buat kucing. Di Londok diketahui ada lebih dari 45 kasus kucing dilaporkan jatuh dari ketinggian. Kucing dewasa misalnya, diketahui sering jatuh ketika tidur di dekat jendela atau balkon. Sementara ada juga kucing yang terpaksa mengalami patah tulang hingga amputasi.

5. Risiko Cedera karena Kabel

Kita sama-sama tahu bahwa kucing adalah hewan yang penuh rasa penasaran. Maka dari itu, mulai sekarang perhatian kabel listrik yang mungkin dengan mudah dijangkau kucing. Biasanya kucing mencoba menggerogoti kabel hingga menyebabkannya tersengat aliran listrik. Jika pun kabel nggak terpasang, kemungkinan terlilit kabel juga dapat terjadi lho. Jadi simpan kabelmu dengan aman ya!

6. Memberi Susu

Tahu nggak sih kalau ternyata, memberikan susu ke anak kucing itu dapat berisiko pada kematian? Ya, kucing sebenarnya hanya menerima susu dari induknya. Itu karena, kucing nggak memiliki bakteri untuk melarutkan laktosa yang berpengaruh pada saluran pencernaannya. 

4 dari 6 halaman

7. Mengabaikan Sanitasinya

Kucing adalah hewan yang sangat bersih karena dia punya kebiasaan 'mandi' sendiri. Meski begitu, kamu tetap harus memperhatikan kebersihannya ya, seperti rutin mengganti tempat pembuangan kotorannya. Jangan sekali-kali lalai! Jadi pastikan kamu memperhatikan pergantian pasir dengan tepat.

8. Nggak Merawat Bulu dan Gigi

Idealnya kamu harus memeriksakan mulut kucing minimal setahun sekali, apalagi jika muncul aroma nggak sedap dari mulutnya. Kamu bisa coba membeli sikat gigi khusus kucing di petshop. Selain itu, kamu juga harus tahu kapan harus menyikat bulu kucing. Itu karena setiap ras punya perawatan yang berbeda. Misalnya untuk kucing berbulu panjang, kamu wajib memandikannya dengan sampo anti parasit setiap enam bulan sekali. 

9. Nggak Memahami Perilaku Kucing

Ketika kamu baru pertama kali memelihara kucing, ketahuilah bahwa hewan berkaki empat ini juga punya perilaku yang dapat dipelajari. Kamu wajib tahu bahwa kucing adalah makhluk individualistis dengan naluri yang kuat. Jadi perlu waktu bagi mereka, agar kamu bisa bersikap ramah dan beradaptasi dengan kepribadian dan perilaku unik kucing.

5 dari 6 halaman

10. 'Membatasi' Ruang Geraknya

Selain hewan individualistis, kucing termasuk hewan yang malas. Mereka butuh mainan dan aktivitas untuk mengaktifkannya di siang hari. Oleh karena itu, jika nggak ada mainan atau nggak mengajak mereka bermain, otomatis kucing  akan malas bergerak. Ditambah kamu hanya memberikannya makan secara terus-menerus. Alhasil kucingmu jadi obesitas. Minimal setelah satu jam makan, kucing harus bergerak untuk membuang sisa makanan dalam tubuhnya.

 

6 dari 6 halaman

11. Menghukum Kucing

Ini adalah salah satu cara tercepat yang merusak hubunganmu dengan hewan peliharaan. Ketika kucingmu salah, tak perlu langsung berteriak atau bahkan memukulnya karena itu dapat memberikan dampak negatif buat mereka. Sederhananya, hukuman nggak berlaku untuk mengubah perilakunya. Oleh karena itu, ketika si kucing membuat kesalahan, pakai cara yang lebih halus untuk memberitahunya. Bentuk perilakunya dengan pujian dan camilan atau makanan yang menyehatkannya. 

Nah ngomong-ngomong tentang makanan, sudahkah kamu memberikan asupan yang tepat untuk si kucing kesayangan? Ya, kucing ternyata butuh makanan yang mengandung nutrisi dan gizi seimbang lho! 

 

Maka sekarang, cobalah untuk memberikan Muezza, makanan untuk kucing dewasa yang tinggi protein  dan berkualitas. Muezza bukan hanya memperkuat tulang dan gigi saja tapi juga menyehatkan kulit dan bulu karena mengandung komposisi Omega3 dan Omega6. 

Selain itu Muezza mengandung ekstrak Yucca Schidigera juga sangat berkhasiat untuk menghambat penyerapan bakteri berbahaya di saluran pencernaan, sehingga kesehatan kucing lebih terjamin.

Selain keunggulan itu, Muezza juga tersertifikasi halal dari The Central Islamic Committee Of Thailand. Jadi aman banget pastinya dikonsumsi untuk si kucing kesayangan. Yuk segera beli varian rasa terfavoritnya di Shopee dan Tokopedia. Beli Muezza di Shopee

Beli Muezza di Tokopedia

 (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.