Sukses

10 Manfaat Basil untuk Kesehatan, Beda dengan Kemangi

Basil merupakan tanaman herbal kaya manfaat.

Liputan6.com, Jakarta Basil merupakan tanaman yang biasa digunakan sebagai penyedap makanan, aromatik, teh, dan sejumlah bentuk suplemen. Basil termasuk anggota keluarga mint dengan banyak varietas berbeda.

Basil merupakan ramuan harum dengan cita rasa khas yang banyak disukai orang. Berbagai jenis memiliki rasa yang berbeda. Jenis-jenis basil seperti kemangi, ruku-ruku, dan sweet basil bisa jadi pilihan untuk menambah kelezatan masakan. Basil bisa menambah rasa pada makanan, dan nutrisinya dapat memberikan manfaat kesehatan.

Ketika dikonsumsi, basil apat memberikan vitamin, mineral, dan berbagai antioksidan. Basil sudah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi flu, peradangan, hingga kardiovaskular. Basil juga memberi aromatik yang bisa menenangkan hati.

Berikut manfaat basil untuk kesehatan yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (30/11/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Manfaat basil untuk kesehatan

Kaya antioksidan

Basil mengandung antioksidan antosianin dan beta karoten. Antioksidan sangat penting untuk menghilangkan radikal bebas dari tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang berkembang sebagai hasil metabolisme dan proses alami lainnya.

Radikal bebas yang menumpuk akan menimbulkan stres oksidatif yang bisa mengakibatkan kerusakan sel dan penyakit. Antioksidan seperti antosianin dan beta karoten dapat membantu menghilangkan radikal bebas dalam tubuh.

Dukung kesehatan hati

Sifat detoksifikasi basil yang kuat dapat mendukung kesehatan hati. Hati adalah organ yang sangat penting bagi tubuh karena memainkan peran penting dalam metabolisme. Basil dapat membantu mencegah penumpukan lemak di hati dan menjaga kesehatan hati.

3 dari 7 halaman

Manfaat basil untuk kesehatan

Lawan kanker

Studi klinis yang diterbitkan dalam Nutrition and Cancer juga menunjukkan bahwa basil mengandung fitokimia, yang dapat membantu mencegah kanker secara alami, termasuk kanker kulit, hati, mulut, dan paru-paru yang diinduksi bahan kimia. Basil mampu meningkatkan aktivitas antioksidan untuk melawan kanker dan menghentikan penyebaran tumor kanker.

Cegah penuaan kulit

Menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2011, basil memiliki khasiat yang dapat membantu melindungi kulit dari beberapa efek penuaan. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menerapkan ekstrak basil ke model kulit laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memasukkan ekstrak basil dalam krim kulit topikal dapat meningkatkan hidrasi kulit dan mengurangi kekasaran dan kerutan.

4 dari 7 halaman

Manfaat basil untuk kesehatan

Turunkan gula darah

Beberapa praktisi pengobatan tradisional merekomendasikan basil untuk membantu mengatur kadar gula darah. Sebuah studi tahun 2019 pada tikus menemukan bahwa ekstrak daun basil membantu menurunkan kadar gula darah tinggi.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa daun basil dapat membantu mengobati efek gula darah tinggi jangka panjang. Jika penyelidikan lebih lanjut mengkonfirmasi temuan ini, ekstrak basil terbukti berguna untuk penderita diabetes.

Dukung kesehatan kardiovaskular

Sebuah tinjauan tahun 2011 melaporkan temuan bahwa ekstrak basil secara singkat mengurangi tekanan darah tinggi, kemungkinan karena kandungan eugenol.Eugenol dapat memblokir saluran kalsium dalam tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi.

Minyak esensial dalam basil dapat membantu menurunkan kolesterol dan trigliserida. Basil juga mengandung magnesium, yang dapat membantu memperlancar aliran darah dengan memungkinkan otot dan pembuluh darah menjadi rileks.

5 dari 7 halaman

Manfaat basil untuk kesehatan

Tingkatkan kesehatan mental

Minyak esensial basil juga dapat membantu mengatasi depresi dan kecemasan. Ramuan ini dipercaya dapat merangsang neurotransmitter yang mengatur hormon yang bertanggung jawab untuk mendorong kebahagiaan dan energi.

Basil dianggap sebagai adaptogen yang kuat atau agen anti stres. Sifat anti-inflamasi dan peningkat kekebalannya juga membantu mengelola stres.

Redakan peradangan dan bengkak

Pada 2017, para peneliti menganalisis sifat anti-inflamasi dari dua olahan minyak esensial basil. Menurut hasil penelitian mereka, minyak basil dapat membantu mengobati berbagai penyakit yang melibatkan peradangan akibat stres oksidatif.

Minyak atsiri dalam basil, termasuk eugenol, linalool, dan sitronelol, dapat membantu melawan peradangan dalam tubuh. Sifat anti-inflamasi ini dapat membantu menurunkan risiko kondisi peradangan seperti artritis. penyakit jantung, dan masalah usus.

6 dari 7 halaman

Manfaat basil untuk kesehatan

Lawan infeksi

Berbagai praktisi pengobatan tradisional telah menggunakan basil sebagai agen antimikroba, dan beberapa penelitian ilmiah mendukung penggunaannya. Pada tahun 2013, peneliti mengoleskan minyak basil ke berbagai strain Escherichia coli, atau E. coli. Bakteri tersebut berasal dari penderita infeksi saluran pernapasan, perut, kencing, atau kulit, serta dari peralatan rumah sakit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak aktif melawan bakteri tersebut. Para peneliti menyimpulkan bahwa olahan tertentu dari minyak basil dapat membantu mengobati atau mencegah beberapa jenis infeksi.

Sehatkan pencernaan

Basil dapat memperlancar pencernaan secara optimal. Basil memperkuat sistem pencernaan dan saraf. Eugenol yang ada di daun memastikan tindakan anti-inflamasi di saluran pencernaan. Basil juga membantu mengembalikan tingkat pH alami tubuh dan memberi makan bakteri sehat di dalam mikroflora usus. Flora usus yang sehat meningkatkan kekebalan dan meningkatkan pencernaan yang sehat.

7 dari 7 halaman

Beda basil dan kemangi

Banyak orang mengartikan basil sebagai kemangi. Basil dan kemangi memang termasuk dalam satu keluarga. Namun, keduanya adalah tumbuhan yang berbeda. Kemnagi adalah hasil hibrida dari dua spesies basil yaitu Basil biasa (Ocimum basilicum) dan basil Amerika (O. americanum).

Dilihat dari tampilannya, daun basil dan kemangi cukup berbeda. Daun basil memiliki bentuk yang lebih lebar sementara kemangi cenderung lebih sempit dan kecil.

Rasa dari basil dan kemangi juga berbeda. Basil memiliki rasa mint ringan dan sedikit manis. Sementara kemangi memiliki rasa sitrus yang lebih kuat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.