Sukses

7 Dampak Buruk Jarang Ganti Oli Motor, Harga Jual Bisa Anjlok

Jangan sepelekan fungsi dari oli motor yang sehat, bisa-bisa menyebabkan kerusakan dan menjadi penyebab harga jual anjlok.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu jenis transportasi yang mudah dan ringkas digunakan, sepeda motor menjadi andalan bagi masyarakat Indonesia. Hampir tiap hari, motor digunakan untuk melibas kemacetan dan menempuh jarak yang tidak dekat. Tentu, performa mesin yang menjadi pertaruhannya. Sedikit saja ada masalah di tengah perjalanan, hanya akan merepotkan.

Meski tahu jika performa mesin harus selalu terjaga, tapi tidak sedikit dari pemiliki motor yang kurang peduli perihal urusan servis bahkan hanya sekadar ganti oli. Padahal, terdapat dampak buruk jarang ganti oli motor yang bisa saja merugikan. Tidak hanya performa yang menurun, dampak buruk jarang ganti oli motor bahkan berisiko pada turunnya harga jual motor.

Jika dilihat dari sisi teknis, beberapa contoh dampak buruk jarang ganti oli motor seperti kondisi seher serta bearing crankshaft akan lebih cepat aus. Bahkan tidak sampai disitu saja. Dampak buruk jarang ganti oli motor juga bisa menyebabkan kondisi aus di bagian dari part lainnya.

Dampak dari masalah teknis tersebut, akan menimbulkan beberapa gejala, seperti akan terdengar suara kasar dari mesin motor dan kondisi motor yang jadi sangat tidak nyaman digunakan.

Tapi beberapa hal di atas baru sebagian kecil dari berbagai dampak buruk jarang ganti oli motor tersebut. Berikut Liputan6.com telah merangkum mengenai dampak buruk jarang ganti oli motor dari berbagai sumber, Sabtu (12/12/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Suhu Mesin Cepat Panas

Salah satu dampak buruk jarang ganti oli motor yaitu suhu mesin jadi cepat panas. Sebab, oli jadi pelumas yang berfungsi sebagai pendingin. Apabila oli mesin sudah dalam keadaan buruk dan volumenya berkurang akibat sering terlambat diganti, maka oli mesin motor jadi tidak mampu lagi mendinginkan mesin motor dengan baik.

Hal inilah yang akhirnya menjadi penyebab suhu mesin terasa lebih tinggi dari sebelumnya. Pasalnya, kondisi oli motor yang buruk jugalah, jadi penyebab daya hantar panas justru berkurang. Maka tidak heran jika proses penyebaran panas jadi tidak rata. Bahkan, pengendara akan merasa paparan radiasi panas dari area blok mesin ke arah kaki lebih intens.

Aapabila dibiarkan dalam kondisi tersebut terus menerus, bukan tidak mungkin komponen mesin justru rusak, bahkan paling parah kepala silinder akan melengkung dan harus diganti.

3 dari 8 halaman

2. Kinerja Mesin Menurun

Selain kondisi mesin yang panas, dampak buruk jarang ganti oli motor juga dapat menurunkan kinerja dari mesin motor. Pasalnya, fungsi oli pada mesin motor sangatlah vital. Jika kondisi oli sudah tidak bagus atau berkurang, maka secara otomatis performa mesin motor bisa menurun.

4 dari 8 halaman

3. Boros Bahan Bakar

Mungkin dampak buruk jarang ganti oli motor ini membuat bertanya-tanya. Tapi memang, dampak buruk jarang ganti oli motor bisa membuat konsumsi bahan bakar justru lebih boros. Sebab ketika mesin menyala, maka sejumlah komponen mesin akan terjadi gesekan. Apabila oli mesin sudah lama tidak diganti, maka kinerja oli dapat berkurang. Hal tersebut menyebabkan gesekan antar komponen mesin tersebut jadi makin kasar dan keras.

Inilah yang akhirnya membuat tarikan mesin jadi lebih berat, hingga akhirnya yang terjadi adalah mesin membutuhkan konsumsi bahan bakar berlebihan. Maka tidak heran, jika pada akhirnya konsumsi bahan bakar tersebut jadi ikut meningkat.

5 dari 8 halaman

4. Suara Transmisi Kasar

Selanjutnya, dampak buruk jarang ganti oli motor yaitu membuat suara transmisi motor jadi kasar. Hal ini sangat mungkin terjadi. Sebab semakin sering oli digunakan, oli akan mengalami penurunan kualitas. Penurunan kualitas pada oli tersebut yang dapat memicu keluarnya suara atau bunyi kasar pada motor ketika mengoper gigi atau ketika mesin digas.

Suara yang kasar pada transmisi bisa diakibatkan karena kualitas oli mulai menurun akibat out of date alias sudah kedaluwarsa. Dalam kondisi tersebut, daya lumas oli terhadap gear pada transmisi akan ikut terganggu.

6 dari 8 halaman

5. Turun Mesin

Akibat jarang ganti oli, menyebabkan banyak komponen jadi cepat aus. Maka tidak heran jika pelumasan jadi kurang maksimal untuk melumuri komponen dengan tepat. Di mana hal tersebut akan mengakibatkan kerusakan part lainnya.

Jika terus menerus digunakan meski sudah tau ada masalah, maka risiko yang paling parah adalah motor harus turun mesin. Apabila hal ini terjadi, maka langkah yang harus dilakukan adalah ganti komponen dengan yang baru dan sudah pasti harus merogoh kocek lebih banyak.

7 dari 8 halaman

6. Tidak Nyaman Dikendarai

Selanjutnya, jika part sudah rusak akan banyak getaran kasar pada mesin. Timbulnya getaran tersebut bisa terjadi terus-menerus sehingga meninbulkan ketidaknyamanan sekaligus muncul rasa khawatir jika sewaktu-waktu mesin mengalami kerusakan lebih parah saat sedang dikendarai, terutama jika digunakan untuk menempuh jarak jauh.

8 dari 8 halaman

7. Harga Jual Anjlok

Kemudian, harga jual motor anjlok menjadi dampak buruk jarang ganti oli motor yang terakhir. Sebab, jika motor sudah tidak nyaman dikendarai, bahkan turun mesin, maka pembeli motor bekas akan berpikir dua kali. Selain mungkin saja suku cadang motor sudah tidak original pabrik, banyak kemungkinan timbul masalah di kemdian hari pada sektor mesin.

Itulah mengapa, rajin-rajin dalam mengganti oli motor serta memberi servis terbaik bagi motor menjadi sangat penting. Sebab hal tersebut akan berdampak pada berbagai aspek motor Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini