Sukses

18 Penyebab Batuk yang Umum Terjadi, Jangan Dianggap Sepele

Pahami penyebab batuk agar bisa menanganinya dengan tepat.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab batuk tidak selalu konsumsi minuman dingin, pemanis buatan, polusi, infeksi, dan penularan dari orang sekitar. Pada dasarnya, batuk-batuk terjadi secara normal sebagai refleks tubuh membersihkan saluran pernapasan dari penyebab iritasi. Sederhananya, batuk adalah cara tubuh melindungi dan membersihkan jalan napas.

Namun, tidak semua batuk terjadi begitu saja dan singkat. Ada penyebab batuk yang berbahaya dan jika terus dibiarkan bisa membahayakan saluran pernapasan. Penyebab batuk ini yang kerap disebut indikasi dari suatu penyakit tertentu. Gejala umum batuk adalah tenggorokan gatal, berlendir, badan meriang, pilek, hidung tersumbat, sesak napas, dan nyeri kepala.

Mengetahui berbagai macam penyebab batuk, akan membuat penanganan tepat lebih cepat didapat. Untuk jenis-jenis batuk, yakni ada batuk kering, berlendir, berdahak, rejan, kronis, asma, obat, dan lain sebagainya. Batuk yang tidak berbahaya, biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah tiga minggu. Jika berlangsung lebih lama, batuk harus segera diperiksakan ke dokter.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab batuk dari berbagai sumber Rabu (16/12/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Penyebab Batuk

Infeksi Virus

Infeksi virus atau bakteri adalah penyebab batuk kering yang umum terjadi. Kondisi ini sering menyebabkan common cold (pilek biasa) dan flu. Batuk kering akan terjadi pada awal penyakit. Namun, bisa terjadi pada pertengahan atau akhir infeksi.

Kondisi batuk kering akibat pilek dan flu biasanya berlangsung lebih lama. Tidak perlu khawatir jika tidak ada kemungkinan komplikasi. Batuk akan sembuh dua sampai tiga minggu kemudian.

Pneumonia

Batuk pneumonia diawali dengan batuk kering yang setelah beberapa hari berubah menjadi batuk basah dengan lendir berwarna kuning, hijau, atau merah. Gejala tambahan termasuk demam, kedinginan, sulit bernapas, dan nyeri saat bernapas dalam atau batuk.

Pneumonia adalah infeksi pada satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan peradangan di kantung udara di paru-paru yang disebut alveoli. Alveoli akan terisi dengan cairan atau nanah, sehingga seseorang bisa sulit bernapas.

Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Infeksi saluran pernapasan atas bisa menjadi penyebab batuk kering berkepanjangan. Infeksi ini akan disertai pilek dan flu. Hingga membuat lendir atau ingus dari hidung akibat pilek turun ke tenggorokan (post nasal drip). Awalnya mungkin penderita akan mengalami batuk berdahak akut. Kemudian batuk ini akan menjadi batuk kering berkepanjangan.

3 dari 7 halaman

Penyebab Batuk

TBC

Tuberkulosis atau sering disebut TBC merupakan penyakit menular terbesar di dunia setelah HIV. Penyakit TBC dapat disebabkan adanya basil dari bakteri Mycobaceterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang bagian tubuh manapun, namun TBC yang paling umum menyerang paru-paru.

Jika seseorang dites positif terinfeksi TB laten, dokter mungkin menyarankan obat untuk mengurangi risiko mengembangkan TB aktif. Satu-satunya jenis TBC yang menular adalah varietas aktif, ketika itu mempengaruhi paru-paru. Jadi, jika bisa mencegah TB laten menjadi aktif, seseorang tidak akan menularkan TB ke orang lain.

Alergi

Alergi termasuk salah satu penyebab batuk kering. Termasuk kondisi seperti hayfever (alergi terhadap serbuk sari bunga). Alergi ini akan menyebabkan iritasi pada mata dan hidung. Jika sampai tenggorokan, akan menyebabkan batuk-batuk.

Begitu pula pada rhinitis alergi. Biasanya disebabkan bulu binatang, udara dingin, sinusitis, dan masih banyak lagi. Batuk akibat alergi akan muncul ketika penderita terpapar saja. Jadi, tidak sampai menyebabkan demam seperti saat terinfeksi.

Fibrosis Paru Idiopatik

Jaringan parut yang dalam paru-paru atau fibrosis paru idiopatik adalah penyebab batuk kering berkepanjangan. Jaringan parut yang bertambah tebal akan membuat penderita kesulitan bernapas.

Penderita juga akan mengalami kelelahan. Kuku tangan dan kaki juga akan menebal. Nafsu makan penderita hilang dan mengakibatkan penurunan berat badan berlebihan.

4 dari 7 halaman

Penyebab Batuk

Polusi Udara

Polusi udara termasuk penyebab batuk kering. Asap kendaraan dan asap rokok misalnya. Kedua asap ini bisa mengiritasi bagian belakang tenggorokan, hingga menyebabkan batuk-batuk. Jika reaksinya ringan, maka batuk akan terjadi sesekali. Jika parah, batuk akan terus terjadi meskipun udara yang dihirup sudah bebas polusi.

Solusinya, lebih baik hindari polusi dengan menggunakan masker. Usahakan untuk menyempatkan menghirup udara segar. Jika sudah mengalami batuk kering akibat polusi, periksakan ke dokter, dan konsumsi obat sesuai aturan pakai.

Pneumotoraks

Pneumotoraks termasuk penyebab batuk kering berkepanjangan. Kondisi ketika paru-paru mengempis secara tiba-tiba. Hal ini biasanya disebabkan cedera dada atau penyakit paru-paru. Penderita akan merasakan rasa sakit di dada yang mendadak dan sesak.

Refluks Asam Lambung

Refluks asam lambung juga menjadi salah satu penyebab batuk kering. Dilansir dari laman Medical News Today, banyak yang mengalami batuk kering akibat asam lambung. Orang yang mengalami batuk kering lebih sering dan gatal pada tenggorokan umumnya karena asam lambung yang naik.

Batuk kering ini bisa berlangsung selama delapan minggu. Hingga disebut sebagai batuk kering kronis. Ada juga penelitian yang menyebutkan, 25 persen batuk kering kronis disebabkan oleh GERD. Sedangkan, 75 persen lainnya tidak memiliki gejala sama sekali. Pasien cenderung tidak menyadari gejala ini kecuali karena durasi batuknya.

Belum diketahui secara pasti keterkaitan keduanya. Dugaannya, ada refleks saat asam lambung naik ke kerongkongan dan kondisi refluks laringofaring (LPR). Pengobatan batuk ini bisa dengan obat batuk kering dan asam lambung.

5 dari 7 halaman

Penyebab Batuk

Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru bisa menjadi penyebab batuk kering berkepanjangan, meski terbilang sangat jarang. Batuk kering yang diderita akan berubah-ubah karakteristiknya.

Bisa mengeluarkan suara yang berbeda sampai kondisinya menjadi lebih menyakitkan. Penderita akan memiliki suara serak, penurunan berat badan. Parahnya akan berakibat pada batuk berdarah, sesak napas, dan rasa sakit di dada.

Efek Samping Obat

Penyebab batuk kering lain, yakni adanya efek samping obat. Terutama seperti obat penurun tekanan darah tinggi. Obat ini bisa menyebabkan batuk kering. Hal ini disebabkan akibat reaksi alergi tubuh terhadap obat tersebut.

Solusinya bisa dengan lebih cermat mengonsumsi obat-obatan. Lakukan konsultasi dengan dokter jika muncul gejala alergi seperti batuk kering.

Kondisi Psikologis

Ketika batuk sudah menjadi kebiasaan, hal ini juga disebut sebagai batuk psikogenik. Tidak ada penyakit fisik yang mendasari. Bahkan terkadang penderita tidak menyadari batuk yang dialami. Ciri khas batuk kering ini bisa sembuh atau hilang saat tidur.

6 dari 7 halaman

Penyebab Batuk

Bronkitis Kronis

Bronkitis kronis termasuk penyebab batuk kering berkepanjangan. Peradangan pada saluran pernapasan bagian bawahlah penyebabnya. Bronkitis kronis ini biasa akan menyerang para perokok aktif.

Sebab, perokok ini sangat sering terpapar asap rokok. Bronkitis kronis juga merupakan bagian dari penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Penyakit ini termasuk penyakit yang umum diderita perokok berat.

Stres

Kondisi stres juga bisa menjadi penyebab batuk kering. Banyak orang yang mengalaminya. Saat stres dan cemas, pernapasan menjadi dangkal. Menjadi tidak bebas untuk bernafas. Tenggorokan juga terasa tidak nyaman hingga memicu refleks batuk.

Beberapa orang menggunakan batuk sebagai cara 'alami' untuk mengatasi situasi yang tidak nyaman. Memang tidak ada penyakit fisik yang mendasarinya. Solusinya hanya pada penanganan stres untuk menyembuhkan batuk.

Postnasal Drip

Postnasal drip merupakan kondisi di mana adanya lendir ekstra yang dirasakan di belakang hidung dan tenggorokan. Lendir yang menetes ke tenggorokan bisa menggelitik ujung saraf dan memicu batuk.

Kadang batuk ini lebih buruk di malam hari. Ini karena lendir lebih mudah menetes saat berbaring. Postnasal drip biasanya terjadi ketika tubuh memproduksi lebih banyak lendir dari biasanya. Kondisi ini bisa terjadi ketika menderita pilek, flu, atau alergi.

7 dari 7 halaman

Penyebab Batuk

Batuk Rejan

Batuk rejan, juga disebut pertusis, adalah infeksi pernafasan yang serius yang disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut Bordetella pertussis. Infeksi ini menyebabkan batuk yang hebat dan tidak terkendali yang membuat seseorang sulit bernapas.

Gejala awal batuk rejan mirip dengan flu biasa: pengap, pilek, mata berair, demam, dan batuk. Tetapi setelah sekitar satu minggu tanda-tanda batuk klasik muncul, dengan batuk sangat kuat sehingga bisa menyebabkan muntah.

Asma

Asma juga penyebab batuk kering. Dimana kondisi saat saluran masuknya udara di pernapasan membengkak dan menyempit. Asma bisa menjadi penyebab batuk kering. Meskipun orang yang mengidap asma tidak selalu mengalami batuk.

Namun, mewaspadainya juga perlu dilakukan. Solusinya, atasi terlebih dahulu asma yang dialami. Misalnya bisa dengan mengonsumsi obat batuk kering untuk asma. Gejala lain asma dapat meliputi: mengi, sesak napas, sesak atau sakit di dada, sulit tidur karena mengi atau batuk, serangan batuk kering, dan suara siulan sambil menghembuskan napas.

PPOK

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau yang juga disebut Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) merupakan sekelompok penyakit paru-paru progresif. Jenis paling umum adalah emfisema dan bronkitis kronis.

Emfisema secara perlahan menghancurkan kantong udara di paru-paru, yang mengganggu aliran udara luar. Bronkitis menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran bronkial, memungkinkan lendir menumpuk.

Penyakit ini dapat menyebabkan batuk kronis terutama pada malam hari. Batuk COPD membaik seiring berjalannya hari. Pasien dengan COPD biasanya juga mengalami sesak napas, terutama dengan aktivitas fisik, kelelahan dan sesak dada.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini