Sukses

Psikologis adalah Bagian dari Psikologi, Kenali Macam Gangguannya

Kondisi psikologis tak boleh diabaikan begitu saja.

Liputan6.com, Jakarta Psikologis adalah bagian dari ilmu psikologi. Kesehatan psikologis adalah sangat penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Psikologi merupakan ilmu yang kompleks.

Kondisi psikologis adalah kondisi yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari seorang individu. Terkadang, kondisi psikologis seseorang bisa terganggu. Kondisi inilah yang disebut dengan gangguan psikologis atau gangguan mental.

Gangguan psikologis adalah gangguan yang tak boleh diabaikan sama seperti penyakit fisik seperti jantung atau kanker. Psikologis adalah bagian dari manusia yang memengaruhi emosi, pikiran, hingga cara kerja otak.

Kondisi psikologis adalah kondisi yang harus ditangani oleh psikolog dan psikiater. Psikologis adalah bagian yang sangat terkait dengan kesehatan mental. Berikut ulasan mengenai psikologis dan gangguan apa saja yang bisa memengaruhi psikologis, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (28/12/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Mengenal psikologi

Sebelum mengetahui apa itu psikologis, penting mengetahui apa itu psikologi. Psikologi adalah studi tentang pikiran dan perilaku. Ilmu psikologi berfokus pada studi tentang pikiran, cara kerjanya, dan bagaimana hal itu memengaruhi perilaku.

Banyak teori psikologi didasarkan pada pengamatan perilaku manusia. Proses berpikir, emosi, ingatan, mimpi, persepsi, dan sebagainya tidak dapat dilihat secara fisik, seperti ruam kulit atau cacat jantung. Ini membuat sebuah pikiran dan perilaku sangatlah kompleks. Kondisi yang berhubungan dengan psikologi bisa sulit diobati.

3 dari 7 halaman

Mengenal psikologis

Psikologis adalah kondisi yang berkaitan dengan pikiran atau fenomena mental sebagai materi pelajaran psikologi. Bisa dibilang, psikologis adalah objek dari studi psikologi. Psikologis berkaitan dengan apapun yang memengaruhi pikiran, terutama sebagai fungsi dari kesadaran, perasaan, atau motivasi.

Gangguan psikologis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pikiran, perasaan, dan perilaku yang tidak normal. Psikopatologi adalah studi tentang gangguan psikologis, termasuk gejala, etiologi (yaitu penyebabnya), dan pengobatannya. Istilah psikopatologi juga bisa merujuk pada manifestasi dari gangguan psikologis.

4 dari 7 halaman

Macam-macam gangguan psikologis

Ada banyak macam gangguan psikologis. Gangguan psikologis adalah gangguan yang bisa berkaitan dengan suasana hati, gangguan makan, trauma, hingga perilaku. Macam-macam gangguan psikologis yang cukup umum ditemui meliputi:

Depresi

Depresi adalah gangguan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus. Depresi memengaruhi cara seseorang merasakan, berpikir, dan berperilaku, serta dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik.

Bipolar

Gangguan bipolar dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem. Kondisi ini juga membuat fluktuasi tingkat energi dan aktivitas yang dapat membuat kehidupan sehari-hari menjadi sulit. Ciri-ciri penyakit bipolar utama ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem dari tinggi ke rendah, dan dari rendah ke tinggi. Tertinggi adalah periode mania, sedangkan terendah adalah periode depresi.

5 dari 7 halaman

Macam-macam gangguan psikologis

Anorexia nervosa

Orang-orang dengan anoreksia umumnya menganggap diri mereka kelebihan berat badan, bahkan saat mereka terlalu kurus. Gejala umum anoreksia nervosa meliputi sangat kurus dibandingkan dengan orang dengan usia dan tinggi yang sama, pola makan sangat terbatas, Ketakutan yang kuat akan kenaikan berat badan, hingga gejala obsesif-kompulsif.

Bulimia nervosa

Orang-orang dengan bulimia sering makan makanan dalam jumlah besar dalam periode waktu tertentu (binge). Individu dengan bulimia kemudian berusaha melakukan pembersihan untuk mengimbangi kalori yang dikonsumsi dan meredakan ketidaknyamanan usus. Perilaku pembersihan umum termasuk muntah paksa, puasa, obat pencahar, diuretik, enema, dan olahraga berlebihan.

Pica

Pica adalah gangguan makan lain yang melibatkan makan hal-hal yang tidak dianggap makanan. Individu dengan pica merasa ingin memakan zat non-makanan, seperti kotoran, tanah, kapur tulis, sabun, kertas, rambut, kain, wol, kerikil, deterjen cucian, dan lainnya. Pica dapat terjadi pada orang dewasa, serta anak-anak dan remaja.

6 dari 7 halaman

Macam-macam gangguan psikologis

Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)

Gangguan stres pasca-trauma atau Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah penyakit mental yang dipicu setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis. Pengalaman yang dapat menyebabkan PTSD dapat berkisar dari peristiwa ekstrem, seperti perang dan bencana nasional, hingga pelecehan verbal atau fisik.

Gangguan kecemasan

Orang-orang dengan gangguan kecemasan seringkali memiliki kekhawatiran dan ketakutan yang intens, berlebihan dan persisten tentang situasi sehari-hari. Gangguan kecemasan termasuk gangguan kecemasan umum, gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, dan fobia spesifik. Perasaan cemas dan panik ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan bisa sulit dikendalikan.

7 dari 7 halaman

Macam-macam gangguan psikologis

Kontrol impuls dan gangguan kecanduan

Orang dengan gangguan kontrol impuls tidak dapat menahan dorongan, atau impuls, untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain. Pyromania (menyalakan api), kleptomania (mencuri), dan perjudian kompulsif adalah contoh-contoh gangguan kontrol impuls. Alkohol dan narkoba adalah obyek umum kecanduan.

Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental serius di mana orang menafsirkan realitas secara tidak normal. Skizofrenia dapat menyebabkan beberapa kombinasi antara halusinasi, delusi, dan pemikiran dan perilaku yang sangat tidak teratur yang mengganggu fungsi sehari-hari, dan dapat melumpuhkan seseorang.

Gangguan obsesif-kompulsif (OCD)

Obsessive Compulsive Disorder atau OCD adalah gangguan perilaku kronis yang menyebabkan pengidapnya tidak memiliki kontrol atas pikiran-pikiran obsesifnya dan perilakunya yang kompulsif atau berulang-ulang. Penderita OCD dapat terjebak dalam siklus pikiran dan perbuatan berulang yang tidak ada hentinya. Melakukan aktivitas berulang tersebut dapat menghentikan perasaan cemas sementara. Namun penderita akan tetap melakukan aktivitasnya lagi ketika pikiran obsesif muncul kembali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini