Sukses

10 Penyebab Pusing Kepala, Beda dengan Sakit Kepala

Kenali penyebab umum pusing, pasalnya pusing kerap disalah artikan sebagai sakit kepala.

Liputan6.com, Jakarta Pusing merupakan masalah umum yang sering dirasakan. Pusing mengacu pada berbagai sensasi, seperti perasaan seolah-olah ruangan berputar, pusing, dan perasaan tidak stabil secara fisik. Pusing memiliki banyak kemungkinan penyebab.

Terkadang pusing kerap disalah artikan sebagai sakit kepala. Namun, pusing dan sakit kepala adalah kondisi yang berbeda. Perbedaan pusing dan sakit kepala tentunya harus dikenali untuk mengetahui pengobatan yang tepat.

Selain itu, penyebab pusing dan sakit kepala juga bisa berbeda satu sama lain. Pusing yang berulang atau pusing yang parah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyebab pusing dapat berkisar dari perubahan fisik sementara, hingga kondisi medis mendasar yang lebih serius.

Berikut penyebab pusing dan bedanya dengan sakit kepala, dirangkum Liputan6.com dari Medical News Today, Selasa(5/1/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Penyebab pusing kepala

Vertigo

Vertigo dapat menyebabkan orang merasa seolah-olah lingkungan di sekitar mereka berputar atau miring. Penderita vertigo akan merasakan pusing berputar-putar. Vertigo adalah gejala dari berbagai kondisi. Kondisi ini bisa terjadi ketika ada masalah dengan telinga bagian dalam, otak, atau jalur saraf sensorik.

Mabuk perjalanan

Gerakan berulang saat berada di dalam kendaraan, seperti mobil, pesawat, atau kapal, dapat mengganggu struktur telinga bagian dalam, menyebabkan pusing, mual, dan muntah. Orang menyebutnya "mabuk perjalanan" atau "mabuk laut".

Hamil atau mengonsumsi obat tertentu dapat meningkatkan sensitivitas seseorang terhadap gerakan dan meningkatkan risiko mengalami mabuk perjalanan. Gejala mabuk perjalanan biasanya mereda begitu orang tersebut menginjakkan kaki di tanah yang kokoh.

3 dari 7 halaman

Penyebab pusing kepala

Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala berulang yang dapat menyebabkan nyeri berdenyut atau berdenyut di satu sisi kepala. American Migraine Foundation memperkirakan bahwa 30-50% orang akan mengalami pusing selama episode migrain.

Darah rendah

Penurunan tekanan darah yang tajam dapat menyebabkan sensasi pusing singkat. Perubahan tekanan darah bisa terjadi setelah duduk atau berdiri terlalu cepat. Kondisi lain yang dapat menyebabkan perubahan tekanan darah meliputi dehidrasi, kehilangan darah, reaksi alergi yang parah, atau anafilaksis, kehamilan, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

4 dari 7 halaman

Penyebab pusing kepala

Penyakit kardiovaskular

Kondisi yang memengaruhi sistem kardiovaskular, seperti penumpukan plak di arteri dan gagal jantung kongestif, dapat menyebabkan pusing. Orang mungkin mengalami pusing atau merasa pusing sebelum atau sesudah serangan jantung atau stroke.

Jika seseorang mengidap penyakit kardiovaskular, kemungkinan besar ia akan mengalami tanda dan gejala lain, antara lain detak jantung tidak teratur, sesak napas, ketidaknyamanan atau sesak di dada, batuk terus-menerus, kelebihan cairan di lengan, tungkai, atau kaki, kelelahan, mual, muntah, atau keduanya.

Anemia zat besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kondisi yang disebut anemia, di mana tubuh tidak memiliki cukup darah yang kaya oksigen. Anemia dapat menyebabkan pusing, sesak napas, nyeri dada, dan kelelahan. Membuat perubahan pola makan yang tepat dan mengonsumsi suplemen zat besi dapat membantu mengobati anemia defisiensi besi ringan.

5 dari 7 halaman

Penyebab pusing kepala

Gula darah rendah

Hipoglikemia terjadi ketika glukosa darah, atau gula darah, turun di bawah level normal. Penyebab hipoglikemia di antaranya adalah melewatkan makan, konsumsi alkohol, konsumsi obat tertentu, hingga ketidakseimbangan hormonal.

Gejala hipoglikemia dapat muncul secara tiba-tiba dan tingkat keparahannya bervariasi. Beberapa gejala ini meliputi pusing, kehilangan keseimbangan, kelelahan, sakit kepala, kelaparan, perubahan mood, kesulitan, berkonsentrasi, detak jantung tidak teratur.

Penyakit autoimun telinga bagian dalam

Penyakit autoimun telinga bagian dalam mengacu pada kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang telinga bagian dalam. Kondisi ini menyebabkan gangguan pendengaran pada satu atau kedua telinga. Gejala penyakit ini termasuk pusing, telinga berdenging, dan kehilangan keseimbangan atau koordinasi.

 

6 dari 7 halaman

Penyebab pusing kepala

Stres

Stres jangka panjang atau kronis dapat berkontribusi pada perkembangan masalah kesehatan yang signifikan, seperti depresi, kecemasan, penyakit jantung, diabetes, atau disfungsi kekebalan. Selama respons stres, otak melepaskan hormon yang memengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular.

Hormon-hormon ini mempersempit pembuluh darah, meningkatkan detak jantung, dan menyebabkan pernapasan cepat dan dangkal. Respons ini bisa menyebabkan pusing. Gejala lainnya termasuk berkeringat, gemetar, sakit kepala, nyeri dada, detak jantung cepat, kesulitan tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan mual.

Kecemasan

Pusing adalah gejala umum kecemasan. Beberapa orang mungkin mengalami serangan kecemasan yang memicu pusing, sementara yang lain mungkin tiba-tiba mengalami pusing yang memicu serangan kecemasan. Peristiwa yang membuat stres, seperti ujian atau situasi emosional yang menantang, dapat memicu serangan kecemasan.

Orang mungkin merasa pusing, bingung, dan mual selama serangan kecemasan. Gejala kecemasan lainnya termasuk khawatir, gelisah, sulit berkonsentrasi, masalah tidur, perubahan mood, lekas marah, detak jantung cepat, sakit kepala, berkeringat, dan mulut kering.

7 dari 7 halaman

Beda pusing dan sakit kepala

Pusing merupakan keadaan yang menggambarkan perasaan kehilangan keseimbangan. Sementara, sakit kepala merupakan rasa nyeri di sebagian atau seluruh area kepala.

Seseorang yang mengalami pusing biasanya akan merasakan gangguan keseimbangan, kepala terasa berat, badan lemas, dan penglihatan kabur. Sedangkan, sakit kepala ditandai dengan gejala denyutan di sekitar kepala, baik hanya sebagian (di samping kiri atau kanan) atau di bagian tertentu saja.

Biasanya seseorang yang mengalami sakit kepala akan merasakan nyeri seperti kepala serasa diikat kencang atau dipukul-pukul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini