Sukses

Deretan Nama Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Fadil Imran Masih Berpeluang

Banyak tanggapan bermunculan tentang nama calon Kapolri pengganti Idham Azis.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo sedang menyiapkan nama pengganti untuk Kapolri Idham Azis yang akan segera memasuki masa pensiun pada 25 Januari 2021. Banyak daftar nama pengganti yang mencuat jelang pemilihan dari Presiden. Menurut Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Presiden Jokowi telah mempertimbangkan calon Tribrata I.

"Ya pasti sudah (Presiden Jokowi mempertimbangkan), karena kan berkaitan dengan waktu," kata Moeldoko saat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 4 Januari 2021. 

Tidak hanya Moeldoko, anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani juga menyikapi pemilihan Kapolri baru menggantikan Idham Azis. Menurut Arsul, pihaknya tak bisa mengintervensi dan semua itu termasuk dalam hak prerogatif Presiden Jokowi. 

Banyak nama-nama bermunculan sebagai pengganti Idham Azis. Beberapa tanggapan pun mengemuka dari beberapa pihak. Salah satu nama yang santer dikabarkan menjadi pengganti adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. Tak hanya Fadil Imran, masih banyak nama lain yang dikabarkan juga siap mengemban tugas sebagai Kapolri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Peluang Fadil Imran

Kapolri Idham Azis akan pensiun pada 25 Januari 2021. Menurut pengamat Kepolisian Bambang Rukminto, jenderal bintang dua seperti Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam persaingan di bursa calon Kapolri. Bambang mengutarakan peluang masih ada karena Presiden Joko Widodo tak bisa ditebak pilihannya.

Walaupun saat ini, sejumlah nama yang beredar sebagai calon kapolri adalah jenderal bintang 3.

"Peluang selalu ada mas karena Presiden Jokowi ini tak bisa ditebak maunya," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (7/1/2021).

Namun tak hanya menyebut peluang itu ada untuk Fadil Imran, Bambang juga melihat masalah senioritas di tubuh Polri. Baginya, tidak ada yang namanya urgensinya untuk memotong generasi dengan mengangkat jenderal junior sebagai Kapolri. Bambang akui khawatir jika memang itu membuat internal Polri bergejolak.

"Karena akan memunculkan resistensi di internal oleh seniornya. Dan ini butuh energi dan waktu yang tak sedikit untuk mengkonsolidasikan. Lebih baik energi itu digunakan untuk pembenahan internal, membangun organisasi Polri modern di masa depan," jelas Bambang.

3 dari 7 halaman

Sosok Fadil Imran

Sebagai calon nama yang berpeluang sebagai Kapolri, Fadil Imran kini disorot kariernya di kepolisian. Fadil Imran merupakan Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Fadil memiliki pengalaman cukup banyak di wilayah hukum Polda Metro dengan mengemban sejumlah jabatan strategis. Fadil pernah menjabat Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Kasus hukum yang ditangani Fadil juga pernah mencuri perhatian publik. Salah satu kasusnya adalah chat seks Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana, Firza Husein. Dengan tegas, Fadil Imran yang memegang tongkat kendali Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menetapkan Firza Husein dan Rizieq Shihab sebagai tersangka.

Tak hanya itu, prestasi lain yang pernah melambungkan nama Irjen Fadil Imran yakni kasus penangkapan Hercules. Hercules merupakan mantan preman Tanah Abang pada 2013. Pada momen tersebut, Fadil menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

4 dari 7 halaman

Wakapolri Komjen Gatot Eddy

Ada pendapat lain tentang pengganti Kapolri Idham Azis yang diutarakan oleh etua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Neta mengungkapkan bahwa muncul sebuah gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan untuk membuat satu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy.

"Yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy," kata Neta dalam keteranganya, Rabu (6/1/2020).

Menurut Neta, opsi paket pergantian Kapolri dan Wakapolri semakin serius dibahas kalangan Istana atau kalangan dekat Presiden Jokowi. Pembahasan serius tersebut menindaklanjuti Wanjakti Polri dan Kompolnas menyampaikan usulan nama nama calon Kapolri kepada Presiden.

"Diperkirakan usulan nama calon Kapolri itu sudah disampaikan Wanjakti Polri, sementara usulan nama dari Kompolnas diperkirakan baru diserahkan pada Jumat 8 Januari 2021," ujar Neta.

5 dari 7 halaman

Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo

Sederetan nama mulai meramaikan bursa calon Kapolri pengganti Idham Azis. Jenderal Polisi bintang tiga pun diprediksi bisa menjadi nama kuat yang pengganti Idham. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memprediksi nama Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono sebagai calon Kapolri dan bahkan nama Wakapolri baru juga sudah santer akan dimiliki Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo. 

Nama Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo mencuat karena memang dinilai layak sebagai Wakapolri baru. Namun, tak menutup kemungkinan nama Listyo Sigit juga tak hanya menjadi bursa Wakapolri baru namun juga bisa menjadi calon Kapolri menggantikan Idham Azis.

6 dari 7 halaman

Nama lain calon Kapolri

Tidak hanya Fadil Imran, Gatot Eddy Pramono dan Listyo Sigit Prabowo, masih ada beberapa nama lain yang dikabarkan juga layak menggantikan Kapolri Idham Azis. Adapun nama yang muncul ke permukaan adalah Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto, dan Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel.

Untuk struktur luar Polri ada dua nama calon pengganti Kapolri yakni Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar dan Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Bambang Sunarwibowo. Hingga kemarin (7/1/2021), Presiden Jokowi masih belum mengumumkan dan mengirim nama pengganti Idham Azis ke DPR untuk diuji.

 

7 dari 7 halaman

Tanggapan Mahfud MD

Menko Polhukam Mahfud Md juga memberikan tanggapannya terkait beredar beberapa nama calon pengganti Kapolri Idham Azis. Menurut Mahfud, belum ada nama final yang diserahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke DPR. Mahfud meminta agar semua pihak menunggu pengumuman calon Kapolri. Nantinya, Kapolri yang diumumkan akan diserahkan ke DPR untuk menjalani fit and proper test.

"Tunggu saja," ungkap Mahfud.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini