Sukses

6 Gejala Penggumpalan Darah Menurut Lokasi, Kenali Jenisnya

Penggumpalan darah merupakan kondisi darurat medis.

Liputan6.com, Jakarta Penggumpalan darah merupakan kondisi serius yang memerlukan perawatan khusus. Kondisi ini bisa terjadi di pembuluh darah di hampir semua bagian tubuh. Penggumpalan darah paling sering terjadi di kaki, tangan, jantung, hingga otak.

Penggumpalan darah sebenarnya merupakan proses dari pembekuan darah. Namun, penggumpalan darah yang tidak terkendali bisa mengancam jiwa. Penggumpalan darah sangat terkait dengan penyakit jantung, stroke, dan gangguan paru-paru. Penggumpalan darah bahkan bisa menyebabkan kondisi darurat medis. 

Seseorang harus segera menghubungi dokter jika merasa mengalami penggumpalan darah. Penggumpalan bisa dirasakan melalu gejala tertentu. Gejala ini bisa dirasakan di lokasi gumpalan darah terjadi.

Berikut gejala gumpalan darah menurut lokasinya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(26/1/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

Mengenal penggumpalan darah

Penggumpalan darah merupakan bagian dari pembekuan darah. Pembekuan adalah proses penting yang dapat mencegah tubuh kehilangan terlalu banyak darah dalam kasus tertentu, seperti saat terluka. Gumpalan darah terbentuk saat bagian tertentu dari darah menebal, membentuk massa setengah padat.

Begitu gumpalan ini terbentuk, mereka dapat berpindah ke bagian lain tubuh dan menyebabkan kerusakan. Jika gumpalan darah pecah dan mengalir melalui pembuluh darah ke jantung dan paru-paru, gumpalan itu bisa macet dan menghalangi aliran darah. Ini merupakan kondisi darurat medis.

Gumpalan darah bisa menyebabkan kondisi keritis, terutama jika berada di kaki atau di lokasi yang lebih vital, seperti paru-paru dan otak.

3 dari 9 halaman

Jenis gumpalan darah

Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh yang disebut vena dan arteri. Peredaran darah ini mengangkut darah ke seluruh tubuh. Gumpalan darah bisa terbentuk di vena atau arteri.

Gumpalan darah arteri

Ketika terjadi pembekuan darah di arteri, kondisi ini disebut bekun arteri. Gejala bekuan arteri termasuk nyeri hebat, kelumpuhan bagian tubuh, atau keduanya. Itu dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Gumpalan darah vena

Bekuan darah yang terjadi di vena disebut bekuan vena. Jenis gumpalan ini mungkin menumpuk lebih lambat dari waktu ke waktu, tetapi masih bisa mengancam jiwa. Jenis bekuan vena yang paling serius disebut trombosis vena dalam.

4 dari 9 halaman

Gejala gumpalan darah di kaki dan lengan

Dilansir Liputan6.com dari Healthline, tempat paling umum terjadinya pembekuan darah adalah di kaki bagian bawah. Ketika gumpalan darah terbentuk di salah satu vena dalam di lengan atau kaki, jauh di bawah permukaan kulit, itu berarti kondisi trombosis vena dalam.

Trombosis vena dalam berbahaya karena gumpalan bisa menyebar ke jantung atau paru-paru. Seseorang lebih mungkin terkena trombosis vena dalam jika berada dalam satu posisi yang lama, seperti setelah operasi atau selama perjalanan pesawat yang panjang.

Bekuan darah di kaki atau lengan dapat memiliki berbagai gejala, termasuk pembengkakan, rasa sakit, kelembutan, sensasi hangat, dan perubahan warna menjadi kemerahan. Gejala akan tergantung pada ukuran gumpalan.

Terkadang seseorang bisa tidak mengalami gejala apapun, atau hanya mengalami pembengkakan ringan pada betis tanpa rasa sakit yang berlebihan. Jika bekuannya besar, seluruh kaki bisa menjadi bengkak karena rasa sakit yang hebat.

5 dari 9 halaman

Gejala gumpalan darah di jantung

Gumpalan darah di jantung menyebabkan serangan jantung. Jantung adalah lokasi yang kurang umum untuk pembekuan darah, tetapi ini masih tetap bisa terjadi. Gumpalan darah di jantung bisa menyebabkan dada terasa sakit atau berat. Kepala terasa ringan dan sesak napas adalah gejala potensial lainnya.

Gejala gumpalan darah di jantung yang perlu diwaspadai adalah nyeri hebat di dada dan lengan, berkeringat, dan kesulitan bernapas.

6 dari 9 halaman

Gejala gumpalan darah di paru-paru

Gumpalan darah di paru-paru biasanya dimulai di pembuluh darah dalam di lengan atau kaki, kemudian pecah dan mengalir ke paru-paru. Jika ini terjadi, seseorang akan mengalami apa yang disebut emboli paru. Kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan bantuan medis segera.

Gejala gumpalan darah di paru-paru meliputi sesak napas atau kesulitan bernapas, nyeri dada, detak jantung cepat, batuk berdarah, berkeringat, dan pusing.

7 dari 9 halaman

Gejala gumpalan darah di otak

Gumpalan darah di otak juga dikenal sebagai stroke. Gumpalan darah di otak dapat menyebabkan sakit kepala yang parah dan tiba-tiba, bersama dengan beberapa gejala lain, termasuk kesulitan berbicara atau melihat secara tiba-tiba.

Penggumpalan darah di sini bisa disebabkan oleh timbunan lemak di dinding pembuluh darah yang membawa darah ke otak. Atau terkadang, mereka bisa terbentuk karena benturan di kepala yang menyebabkan gegar otak. Dalam kasus lain, gumpalan yang dimulai di bagian lain tubuh, seperti dada atau leher, mungkin masuk ke aliran darah dan berjalan ke otak yang dapat menyebabkan stroke.

Gejala gumpalan darah di otak di antaranya meliputi masalah dengan penglihatan dan bicara, kejang, dan rasa lemah secara umum.

8 dari 9 halaman

Gejala gumpalan darah di perut

Penggumpalan darah bisa terjadi di pembuluh darah yang mengalirkan darah dari usus. Mereka dapat disebabkan oleh kondisi seperti divertikulitis atau penyakit hati, atau bahkan oleh pil KB. Sakit perut yang parah dan pembengkakan bisa menjadi gejala pembekuan darah di suatu tempat di peru.

Gejala lain yang terkait dengan gumpalan darah di perut bisa meliputi mual atau muntah, nyeri hebat dan lebih buruk setelah makan, diare, kotoran berdarah, dan sensasi kembung.

9 dari 9 halaman

Gejala gumpalan darah di ginjal

Gumpalan darah juga bisa terjadi di ginjal. Gumpalan darah di ginjal dapat mencegah ginjal membuang limbah dari tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan darah tinggi atau bahkan gagal ginjal.

Gumpalan darah di ginjal sangat berbahaya. Gejalanya dapat meliputi nyeri di sisi perut, kaki, atau paha, darha di urin, demam, mual atau muntah, tekanan darah tinggi, pembengkakan kaki yang parah dan tiba-tiba, dan kesulitan bernapas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini