Sukses

8 Bahaya VPN Gratis yang Patut Diwaspadai, Risiko Peretasan

Simak beragam bahaya VPN gratis yang patut diketahui.

 

Liputan6.com, Jakarta Istilah VPN mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. VPN (Virtual Private Network) adalah sebuah koneksi antar jaringan yang sifatnya pribadi, namun dilakukan melalui jaringan publik serta memungkinkan pertukaran sumber daya secara tertutup.

Nah, Anda perlu lebih berhati-hati dalam mengakses internet. Salah satu yang patut dipertimbangkan yakni saat menggunakan layanan VPN. 

Saat ini banyak yang menawarkan layanan VPN gratis bagi penggunanya tanpa biaya tambahan. Tapi, tahukan Anda jika ada bahaya VPN gratis yang mengancam? Ya, tentu saja. Pasalnya, penyedia VPN gratis tetap berupaya menghasilkan keuntungan. Bahkan, kerap kali bahaya VPN gratis yaitu perihal penjualan data pengguna ke para pengiklan.

Contoh dari bahaya VPN gratis yang terjadi pada Hola VPN tepatnya 2015 silam. Hola VPN sebelumnya dikenal dengan “raja” VPN gratis. Tapi sangat disayangkan, aplikasi ini justru mengubah koneksi pengguna menjadi network endpoint. Dengan kata lain, layanan ini menggunakan koneksi penggunanya dalam rangka meningkatkan bandwidth jaringan dan menawarkan portal ke pengguna lain. Bahkan mereka juga menjual endpoint pengguna lewat anak perusahaan yang diberi nama Luminati.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bahaya VPN gratis, ada baiknya Anda menyimak pembahasan yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber di bawah ini, Rabu (3/2/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bahaya VPN Gratis

1. Mengancam Keamanan Perangkat

Salah satu bahaya VPN gratis bisa mengancam keamanan dari perangkat Anda. Meski, sebenarnya fungsi utama VPN adalah untuk melindungi akses internet pengguna dari risiko peretasan. Namun berdasarkan studi terbaru, justru banyak aplikasi VPN gratis yang sudah terinfeksi oleh malware.

Lantas apa akibatnya? Hadirnya malware tersebut ternyata berhubungan erat dengan iklan yang tampil pada aplikasi VPN gratis tersebut. Maka tidak heran, apabila Anda akan dihadapkan dengan munculnya iklan terus menerus ketikamenggunakan VPN gratis. Pasalnya, penyedia layanan VPN gratis mengandalkan iklan untuk mendapatkan pemasukan.

 

2.  Serangan Iklan

Konsekuensi bahaya VPN gratis selanjutnya, adalah pengguna yang tentu akan dibanjiri dengan iklan. Memang hal ini kerap mengganggu pengguna serta tidak jarang membuat bingung. Tapi, kehadiran iklan tersebut tidak sekadar mengganggu, bahkan iklan yang penyedia VPN gratis tampilkan juga bisa mengarahkan pengguna masuk ke situs-situs berbahaya yang di dalamnya berpotensi terdapat peretas.

3 dari 5 halaman

Bahaya VPN Gratis

3. Perlambat Jaringan Internet

Kemudian, bahaya VPN gratis bisa membuat kecepatan internet justru menurun. Sebenarnya hal ini cukup lumrah, karena penyedia layanan VPN gratis memang akan mengatur kecepatan internet pengguna yang masuk ke dalam paket gratis.

Apa tujuannya? Tentu saja dengan dilakukannya cara ini, para pengguna mau tidak mau harus membayar jika ingin mendapatkan kecepatan internet yang lebih cepat dan baik.

 

4. Batasi Kuota Internet

Kemudian, bahaya VPN gratis adalah pihak penyedia akan membatasi jumlah kuota ketika perangkat Anda terhubung dengan internet. Maka, penguna hanya dapat mengakses internet dengan VPN menggunakan kuota tertentu, misalnya sebesar 2GB.

Itulah mengapa, para pengguna yang ingin mengakses internet menggunakan VPN dengan lebih leluasa, diwajibkan merogoh kocek terlebih dulu untuk berlangganan paket berbayar. Tentunya harga tiap paket yang ditawarkan juga beragam, tergantung penyedia layanan tersebut.

4 dari 5 halaman

Bahaya VPN Gratis

5. Memantau Aktivitas Pengguna

Selanjutnya, bahaya VPN gratis lainnya yang cukup sering ditemui adalah aktivitas online dari perangkat yang terpasang bisa terpantau. Hal tersebut berdasar dari studi yang menyebut 72 persen aplikasi VPN ternyata di dalamnya terdapat pelacak pihak ketiga.

Apa fungsi dari pelacak tersebut? Ternyata, pelacak tersebut memang disusupkan dengan tujuan mengumpulkan data aktivitas online dari pengguna yang menggunakannya. Umumnya, data tersebut akan digunakan para pengiklan dengan tujuan untuk mendapatkan terget dari orang yang akan diberi iklan.

 

6. Pemakaian IP untuk Network Endpoint

Sering terjadi, para penyedia layanan VPN gratis menggunakan IP address komputer atau PC para penggunanya sebagai Network Endpoint. Network Endpoint sendiri bisa disebut sebagai penjualan bandwith.

Maksudnya, para penyedia layanan VPN gratis akan memindahkan bandwith lebih besar, khususnya bagi pengguna yang mereka anggap memberi keuntungan lebih.

5 dari 5 halaman

Bahaya VPN Gratis

7. Bocornya Data dan Alamat IP

Dengan bahaya yang disebutkan sebelumnya, tentu data dan alamat IP akan bocor ke publik. Berdasarkan studi dari CSIRO hampir sekitar 84% VPN gratis akan membuka IPv6 pengguna dengan gamblang. Parahnya lagi, 60% di antaranya berani membocorkan permintaan DNS. Padahal ini akan berdampak pada histori penjelajahan dan lokasi browser yang terbuka. Akhirnya, serangan peratas dan malware akan sulit dibendung.

 

8. Serangan Man In the Middle

Bahaya VPN gratis adalah risiko adanya serangan “Man In the Middle”, yang merupakan serangan ke sistem komputer yang saling berkomunikasi satu dengan lainnya. Metode dari serangan peretas yang cukup mematikan ini konsepnya adalah peretas ada di tengah jalur komunikasi. Tujuannya tentu untuk membaca, membajak, mencuri data, bahkan parahnya bisa memasukkan malware yang berbahaya bagi perangkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini